- pixabay/StockSnap
Sulit Move On dari Satu Masalah? Mungkin Kamu Mengalami Ruminasi
Ruminasi merupakan kondisi ketika seseorang hanya memikirkan satu pikiran negatif dan sedih sepanjang hari dan dilakukan secara berulang. Dikutip dari Psychology Today, ruminasi adalah mengulang pikiran negatif secara terus-menerus tanpa ada penyelesaian.
Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini bisa berbahaya bagi kesehatan mental dan dapat menyebabkan seseorang merasa terisolasi, juga dapat berakibat pada depresi.
Dikutip dari Health Line, ada beberapa alasan mengapa seseorang berada dalam kondisi ruminasi ini:
- Dengan memikirkan suatu hal secara terus-menerus, seseorang percaya bahwa dirinya akan mendapatkan pencerahan dan juga wawasan terhadap masalah yang sedang terjadi
- Memiliki riwayat trauma secara emosional atau fisik
- Mengalami stres berkepanjangan yang tidak dapat dikontrol.
Sementara itu, menurut profesor psikologi dari Yale University, Amerika Serikat, Susan Nolen-Hoeksema, banyak ruminator yang bertahan dalam rasa depresi karena pandangan negatif yang dimiliki membuat mereka tidak mampu memecahkan masalah.
Ruminasi juga umum pada orang yang memiliki karakteristik kepribadian tertentu seperti orang yang perfeksionis, kepribadian neuroticism, dan juga orang-orang yang fokus berlebihan terhadap hubungan dengan orang lain.
Biasanya seorang ruminator akan cenderung terlalu memikirkan hubungan dirinya dan orang-orang disekitarnya, seperti tidak ingin berbuat kesalahan yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut. Seorang ruminator bahkan akan melakukan apapun agar hubungan yang dijalaninya tetap berlanjut dan baik-baik saja, meskipun pihak lainnya tidak mengusahakan hal yang sama.
Diagnosa
Tidak ada tes khusus untuk ruminasi. Biasanya dokter akan melakukan fisik dan meminta anda menjelaskan riwayat kesehatan. Semakin detail jawaban anda, semakin baik.
Diagnosis sebagian besar didasarkan pada tanda dan gejala yang anda gambarkan. Tes tertentu dapat digunakan untuk menyingkirkan kondisi medis lainnya.