- Kbizoom
Kisah Pilu Anak 10 Tahun Korban Penembakan di Sekolah Dasar Texas Adalah Seorang Penggemar BTS
Jakarta - Kasus penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, membuat dunia terkejut akan kejadian tragis tersebut, dan kisah pilu salah satu siswa 10 tahun yang menjadi korbannya adalah Amerie Jo Garza, ia juga merupakan penggemar BTS, Sabtu 28/5/2022.
Penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, membuat dunia terkejut. Di antara mereka, kisah seorang gadis kecil tersebar secara online, yang membuat tragedi ini semakin memilukan.
Di antara korbannya adalah Amerie Jo Garza, 10 tahun. Menurut banyak laporan, dia menelepon 911 tepat sebelum dia meninggal karena tembakan. Dia meninggalkan dunia ini sambil mencoba membantu orang lain. Dia adalah penggemar BTS.
Dalam sebuah foto yang dirilis oleh orang tuanya, Amerie sedang tersenyum lebar dalam kaus oblong dengan tulisan BTS di atasnya, dilansir dari Kbizoom.
Ayahnya adalah seorang paramedis. Yang lebih memilukan adalah dia dikirim ke tempat kejadian. Saat dia mendengar teman putrinya berkata,
“Penjahat menembak teman saya Amerie (putrinya)”, dia pingsan. Dia dengan putus asa berkata,
“Saya ingin tahu mengapa si pembunuh menembak Amerie. Kenapa dia harus mengarahkan pistol padanya? Amerie telah datang ke sisi Tuhan. Dia tidak lagi bersama kita. Ini sangat malapetaka.”
Sementara itu, lebih dari 20 orang, termasuk siswa dan guru, tewas dalam insiden tersebut.
Diketahui, kronologi kejadian yakni penembak masuk ke sekolah dasar di Texas lewat pintu yang tak dikunci lalu membunuh 19 siswa dan dua guru ketika menyandera sebuah kelas selama satu jam, sebelum diserbu dan ditembak mati oleh tim taktis.
Insiden tersebut menjadi kasus penembakan sekolah paling mematikan di AS dalam hampir satu dekade. Tragedi itu menjadi semakin dramatis setelah media melaporkan bahwa suami salah satu guru yang tewas, meninggal akibat serangan jantung pada Kamis saat mempersiapkan pemakaman istrinya.
Dalam pengarahan pers, juru bicara DPS Victor Escalon mengatakan si penembak, Salvador Ramos, 18 tahun, masuk dengan bebas ke halaman sekolah setelah menabrakkan truk pikapnya di dekat lokasi. Penembakan terjadi 12 menit kemudian.
Laporan awal polisi mengatakan bahwa Ramos, yang berkendara dari rumahnya usai menembak dan melukai neneknya, dicegat oleh petugas polisi yang menjaga sekolah itu ketika dia berlari ke arah sekolah.
Faktanya, tak ada petugas bersenjata di sekolah itu ketika Ramos tiba, menurut Escalon. Dia mengatakan sebagian besar tembakan muncul di awal serangan.
Tersangka menabrakkan pikapnya di luar sekolah pada pukul 11.28 waktu setempat (23.28 WIB), menembak dua orang di rumah persemayaman di seberang jalan, lalu memanjat pagar sekolah dan berjalan ke dalam gedung melalui pintu belakang yang tidak dikunci pada 11.40 (23.40 WIB), kata Escalon.
Dua petugas yang merespons panggilan tiba di sekolah empat menit kemudian tetapi berlindung dari tembakan beruntun yang dilepaskan Ramos, kata Escalon.
Sang penembak kemudian bersembunyi selama satu jam di dalam ruang kelas empat, di mana para korbannya, yang berusia 9-10 tahun, belajar. Dia kemudian tewas ditembak oleh tim taktis Patroli Perbatasan AS yang menyerbu kelas tersebut, kata Escalon.
Itulah, Kisah pilu anak 10 tahun korban penembakan di Sekolah Dasar Texas adalah seorang penggemar BTS. (ind)