Pangeran Diponegoro.
Sumber :
  • via Militer ID

Kisah Pangeran Diponegoro, Rakyat yang Lapar Berbalik Melawan

Senin, 6 Juni 2022 - 12:30 WIB

Jakarta - Sejak jaman dulu ternyata sudah banyak peristiwa para pejabat culas dan juga korup. Salah satunya terjadi di zaman perjuangan Pangeran Diponegoro tentang pejabat yang korupsi. 

Pangeran Diponegoro beberapa kali berhadapan dengan kemarahan rakyat akibat dari pejabat korup yang culas. Rakyat yang seharusnya membantu perjuangannya, malah berbalik melawannya.

Dikisahkan dalam buku yang berjudul "Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro 1785-1855" karya Peter Carey, pernah ada pejabat yang dihukum cambuk karena memungut pajak yang lebih banyak dari ketentuan. Meskipun pejabat tersebut mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro.

Saat itu masyarakat mengalami masalah pasokan makanan yang menipis. Hal tersebut menyebabkan beberapa pejabat lokal yang semula mendukung, berbalik menentang Pangeran Diponegoro.

Mereka mengungsi ke wilayah kekuasaan Belanda, karena merasa lebih terjamin dan memiliki kesempatan ekonomi lebih baik.

Di masa terakhir perang, warga di wilayah kekuasaan Pangeran Diponegoro, pernah melawan pejabat culas pendukung Pangeran Diponegoro. Hal tersebut juga dipengaruhi kebijakan dari Belanda.

Para komandan benteng Belanda merebut hati masyarakat dengan menjanjikan pemberian pajak gratis, hewan penghela, bahkan benih gratis jika mereka mau pindah ke wilayah Belanda. 

Selain itu mereka juga berjanji mengurangi kewajiban kerja bakti dan menaikkan upah buruh harian di sekitar benteng. Hal tersebut dilakukan agar para petani dan keluarga mereka tetap tinggal di dekat benteng. 

Akhirnya pada September 1829 di tahun keempat perang, perlawanan terhadap Belanda di wilayah subur pangan selatan Jawa Tengah berakhir. Belanda berhasil merusak rasa saling percaya antara pasukan Pangeran Diponegoro dan masyarakat setempat.

Saat itu nasib Pangeran Diponegoro mulai berada di ujung tanduk. Pada September 1829 Pangeran Ngabehi, panglima senior bersama dua putranya terbunuh dalam pertempuran di Pegunungan Kelir

Kemudian pada November 1829,  Pangeran Diponegoro nyaris tertangkap di Pegunungan Gowong oleh pasukan gerak cepat yang dikomandoi Mayor A.V. Michiels. 

Pangeran Diponegoro berhasil lolos setelah masuk ke hutan di sebelah barat Bagelen. Ia ditemani dua punakawan terdekat, yakni Bantengwareng dan Roto. Mereka berdua yang melayani segala kebutuhan Pangeran Diponegoro sekaligus bertindak sebagai penunjuk jalan dan penasihatnya. (Mzn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:10
01:22
03:12
06:43
02:13
01:45
Viral