- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Sedapnya Buntil, Sayur Daun Lumbu Kesukaan Gus Dur
Ciri khas buntil adalah bentuknya yang bulat-bulat sekepalan tangan. Kelapa parut dan bahan lainnya lebih dulu dibuat menjadi sayur, yang kalau orang Jawa bilang namanya sayur oblok-oblok. Nah, setelah jadi, lalu adonan tersebut dibungkus memakai lembaran daun lumbu atau lompong.
Setelah itu menjadi beberapa kepal, lalu dimasak lagi dengan kuah pedas berbumbu rempah hingga matang. Kini buntil sudah siap dihidangkan.
Salah satu pedagang buntil di kawasan Damar Banyumanik Semarang menceritakan, ia sudah membuat dan menjual buntil sejak muda. Ia awalnya membantu orangtua, lalu sekarang meneruskannya.
"Sudah lama ya, sekarang neruskan usaha. Ini saya membuat buntil lumbu dan daun pepaya. Tapi kalau mau buntil yang lumbu harus pagi-pagi karena cepat habis. Per satuannya ini saya jual enam ribu rupiah baik yang lumbu maupun daun pepaya," kata Sriyani, penjual buntil tersebut.
Ia menambahkan, dalam sehari ia membuat 25 buntil lumbu dan 25 buntil daun pepaya. Kalau hari libur ia menambah jumlahnya karena pembelinya juga lebih banyak.
Lalu apa beda buntil lumbu dan pepaya?
"Kalau buntil lumbu itu lebih lembut dan aromanya juga lebih khas. Kalau daun pepaya warnya lebih hijau tua dan rasanya ada pahit-pahitnya khas daun pepaya. Masing-masing punya penggemarnya sih," ungkap Sriyani.