- Tim tvOne - Wahyu Kurniawan
Seperti Ini Gurihnya Ingkung Kluwek, Kuliner Legendaris Asli Watulawang Kebumen
Kebumen, Jawa Tengah - Ingkung kluwek Watulawang merupakan kuliner khas yang ada di Desa Watulawang, Kecamatan Pejagoan. Lokasinya berjarak 20 kilometer dari Kota Kebumen, di kawasan perbukitan.
Kuliner legendaris dengan menu tradisi leluhur ini mulai banyak digemari para pecinta kuliner. Berkuah gelap, dengan perpaduan bumbu yang khas membuat ingkung kluwek bertahan dari zaman ke zaman.
Ingkung kluwek saat ini bisa dinikmati kapan pun. Dahulu masakan ini hanya dihidangkan pada bulan Syaban, masakan ini disajikan untuk acara kenduri. Namun, saat ini masakan ini dapat dinikmati setiap hari.
Berbeda dengan ingkung pada umumnya, untuk menjaga cita rasa legendaris ingkung ayam kampung kluwek Watulawang dimasak pada sebuah tungku dengan menggunakan kayu bakar.
Lebih spesial lagi, bagi yang ingin menikmati ingkung kluwek di Watulawang wajib memesan terlebih dahulu. Karena ayam yang digunakan harus menangkap terlebih dahulu sebelum memasaknya.
Pemilik Kedai Pawon Haritage Watulawang, Juni Setiyadi mengatakan ingkung kluwek buatannya merupakan masakan khas legendaris yang turun-temurun diwariskan sejak leluhurnya di Desa Watulawang.
"Ingkung kluwek beda dengan ingkung pada umumnya. Warna hitam seperti semur bukan berasal dari kecap melainkan dari biji buah kluwek dan rasanya benar-benar unik, gurih dan bikin ketagihan," jelas Juni usai menghidangkan menu ingkung kluweknya, Rabu (3/8/2022).
Kekuatan ingkung kluwek ini terletak pada bumbu, utamanya yaitu kluwek. Proses memasaknya sederhana, haluskan terlebih dahulu garam, ketumbar, merica, jahe, kunyit dan kemiri. Tambahkan sedikit cabe merah.
Terakhir, jangan lupa campur dan haluskan si hitam kluwek. Untuk menambah cita rasa semakin gurih dan enak, santan dari perasan kelapa dipadukan dengan bumbu yang sudah dihaluskan. Ayam kampung yang sudah bersih dan terikat pun siap dimasak.
"Rasanya unik, kuah gelap dengan bau pekat rempahnya semakin menambah gurih daging ayam kampungnya. Bumbu bener-bener meresap sampai ke dalam daging. Daging ayam kampungnya empuk, tidak alot, Mas," ujar Adi Pandoyo yang sengaja datang untuk menikmati ingkung kluwek Watulawang, Rabu (3/8/2022).
Harganya terbilang cukup murah, dengan merogoh kocek Rp 150 ribu kita sudah dapat menyantap untuk lima orang ingkung kluwek bersama dengan nasi putih, oseng, lalapan, sambal, gorengan tempe, buah potong.
"Baru kali ini saya merasakan ingkung kluwek. Saya pikir kuahnya pahit karena hitam pekat, ternyata begitu dimakan gurih manis sedikit pedas. Empuk meski ayam kampung, pokoknya mantab," saut Petruk sembari menyantap kembali ingkung kluwek dan nasi oyeknya.
Biji buah kluwek selain dimanfaatkan untuk bumbu masakan, kayu dan daun kluwek ternyata bisa digunakan untuk pembasmi hama. Bahkan, jaman perang dahulu kluwek yang mengandung asam sianida digunakan sebagai racun di ujung senjata tombak.
Untuk mendapatkan biji kluwek yang aman untuk dimakan, kluwek harus direbus dan dipendam selama satu sampai dua minggu. Semakin lama biji kluwek dipendam, warnanya akan semakin hitam.
Dua tahun terakhir ini, ingkung kluwek Desa Watulawang sudah banyak diminati pelanggan hingga dari luar daerah seperti Banyumas, Jakarta, Malang, dan Yogyakarta. Bahkan, GKR Gusti Pambayun dari Keraton Yogyakarta pernah singgah untuk menikmati kelezatan dari ingkung kluwek Watulawang.
Dalam masyarakat Jawa ingkung bukan sekedar menu biasa. Ingkung wajib menggunakan ayam jantan yang terikat melengkung mirip dengan posisi manusia sedang bersujud. Ingkung menjadi simbol kalau manusia tidak boleh sombong dan wajib merendah bersujud kepada Tuhan yang maha kuasa. (wkn/dan)