- kominfo.go.id
Waspadai Peretasan Data, Pakar ITS Imbau Lindungi Data Pribadi
Setelah berhasil meretas, cracker tidak menghilangkan jejaknya begitu saja.
“Biasanya, mereka akan mengarahkan seolah-olah jejaknya ada dan jika di forensik akan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam atas perbuatannya,” jelas dosen berkacamata tersebut.
Selain itu, Bekti menuturkan bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan admin untuk meningkatkan keamanan data, yaitu membuat Disaster Recovery Center dan melakukan Penetration Testing. Disaster recovery adalah membangun server salinan yang menggantikan server utama ketika terjadi masalah. Kemudian, penetration testing adalah tindakan pencegahan secara rutin yang dilakukan untuk mencari celah keamanan pada sistem agar sistem tidak mudah ditembus.
Beralih ke ITS, Bekti menegaskan bahwa ITS memiliki enkripsi data yang baik. Secara infrastruktur, hardware dan software ITS seharusnya sudah tersusun dengan baik sejak sistem dibangun.
“Sistem yang baik pun harus didukung juga dengan user yang bijak dalam menjaga data mereka, seperti tidak memberikan username dan password pribadi kepada orang lain,” ujar Bekti.
Selaras dengan hal tersebut, Kepala Unit Komunikasi Publik (UKP) ITS Dr Rahmatsyam Lakoro SSn MT berpesan bahwa keamanan data dapat dilihat dari perspektif teknologi dan sosial. Dari perspektif teknologi, ITS telah berupaya untuk memaksimalkan perlindungan data sivitas akademikanya.