Tas cantik dari limbah plastik..
Sumber :
  • Tim tvOne - Santosa Suparman

Pemuda Desa di Bantul Ubah Sampah Plastik Jadi Kerajinan Tenun Cantik

Rabu, 26 Oktober 2022 - 10:43 WIB

Bantul, DIY - Dikko Andre Kurniawan (26), pemuda Desa Srigading Sanden Bantul Yogyakarta sukses memanfaatkan sampah plastik menjadi produk kerajinan yang cantik. Adapun kerajinan dari limbah plastik berupa tas, topi, tempat tisu, dompet dan kerajinan cantik lainnya.  

Andre demikian panggilan akrabnya mulai menggeluti limbah atau sampah plastik untuk dijadikan barang yang memiliki nilai jual sejak tahun 2020 setelah lulus kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Andre Memulai usahanya dengan nama "Sawo Kecik " dari rumahnya yang ada di Dusun Wirosutan, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  

Andre mengaku sejak duduk di bangku SMA sudah menaruh perhatian terhadap pelestarian lingkungan dengan aktifitas menanam pohon.

“Sejak SMA saya sudah menaruh perhatian pada pelestarian lingkungan. Kegelisahan saya pada keberlangsungan lingkungan berlanjut pada bagaimana upaya maupun pemanfaatan limbah sampah yang dibuang masyarakat, terutama sampah plastik yang semakin hari semakin banyak,” kata Andre, saat ditemui di rumahnya, Selasa (25/10/2022).

Foto: Dikko Andre Kurniawan (26) mengenakan topi dari limbah plastik.(Santosa Suparman)

Secara otodidak, Andre yang tahun ini masuk dalam 10 besar finalis kategori Bidang Usaha Kreatif ajang Wirausaha Muda Pemula (WMP) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memulai usahanya.

Setelah melalui berbagai ujicoba dalam berkreasi mengubah sampah plastik menjadi barang yang memiliki nilai jual, akhirnya Andre berhasil dengan produksi kerajinan tas, topi, dompet, tempat tisu yang cantik dan tidak terlihat jika kerajinan tersebut terbuatd ari limbah plastik.

" Dalam proses produksi saya mengambil berbagai sampah kresek plastic  dari beberapa bank sampah di desanya. Setelah limbah plastik dibersihkan lalu dipotong memanjang dengan lebar kurang lebih 1 Cm." ungkap Andre.

Potongan plastik yang memanjang tersebut kemudian digulung dan dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang diciptakan selama dua bulan pada 2020, Andre kemudian menjadikan potongan ini sebagai pengganti benang untuk kemudian ditenun menjadi lembaran kain tenun plastic.

Dalam proses tenun tersebut kain tenunan  satu meter persegi, rata-rata dibutuhkan sebanyak 30-35 plastik kresek.Kain tenun dari limbah plastik tersebut kemudian dijahit dilapisi lain dan dibuat menjadi kerajinan tas, topi, dompet, tas HP, tempat tisu dan produk kerajinan lainnya. 

Penjuan produk kerajinan kain tenun plastik ini dipasarkan secara online dan melalui berbagai pameran. Adapun produk - kerajinan yang dihasilkan dijual dengan harga mulai dari Rp15.000 sampai Rp100.000,-.

Andre merasa senang karena hasrat untuk melestarikan lingkungan dengan mengurangi limbah plastik dalam bentuk kegiatan ekonomi. Selain berkontribusi pada penyelamatan lingkungan, dirinya juga bangga karena mampu memberi pekerjaan pada warga sekitar rumahnya.

“Kesulitan awalnya adalah mengajarkan dan memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa sampah plastik yang selama ini dibuang ternyata bisa dimanfaatkan. Hal inilah yang terus saya sebarkan ketika diundang dalam berbagai pelatihan. Sampah itu bisa dijadikan duit jika kita kreatif mengolahnya,” pungkas Andre. (Ssn/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral