- Pexels.com
Pemilik Anabul Wajib Tahu, Bukan Hanya Mengeong Berikut 5 Cara Seekor Kucing Berkomunikasi
Jakarta - Sudah sejak lama manusia menjadikan seekor kucing sebagai hewan peliharaan selama berabad-abad pula manusia masih menganggap seekor kucing sebaga hewan yang misterius, soliter, dan tak terduga.
Pemilik Kucing Harus Tahu, Berikut 5 Cara Kucing Berkomunikasi untuk Pahami Maksud dari Si Anabul.
Hal tersbeut terjadi karena manusia masih sulit untuk memahami apa yang seekor kucing katakan atau menebak apa yang sedang dipikirkan oleh seekor kucing dibalik wajah lucu dan juga bentuk fisiknya yang menggemaskan.
Berbeda dengan manusia yang berkomunikasi dengan mengunakan ucapan atau bicara, seekor kucing umumnya berkomunikasi menggunakan pesan-pesan non-verbal melalui gerakan tubuh atau suara mengeong mereka.
Terkadang hal tersebut akan sangat membingungkan bagi anda untuk memahami maksud dari pesan-pesan non verbal yang ingin seekor kucing kepada anda sebagai pemiliknya.
Bagi anda yang memiliki kucing mungkin pernah merasakan hal-hal ketika kucing peliharaan anda melakukan pijitan kecil, menggosokan pipi atau tubuh mereka kepada anda.
Disinyalir hal tersebut merupakan salah satu pesan non verbal dari seekor kucing untuk menunjukan rasa sayang mereka kepada anda sebagai majikannya.
Untuk mengetahui suasana hati kucing anda adalah dengan melihat bagaimana ia memegang atau menggerakkan berbagai bagian tubuhnya, termasuk gerakan-gerakanpada bagian ekornya.
Selain gerakan pada ekor mereka masih banyak cara seekor kucing untuk berkomunikasi baik dengan sesamanya atau dengan anda sebagai pemiliknya mulai dari bahasa tubuh, vokalisasi, dan aroma.
Ketika anda mengetahui maksud dari segala bentuk komunikasi kucing peliharaan anda maka itu merupakan salah satu jalan untuk membuka rahasia pada seekor kucing, dilansir dari situs thesprucepets.com berikut 5 cara seekor kucing berkomunikasi.
1. Melalui suara (Mengeong, Mendengkur, dan Lainya)
Secara umum seekor kucing biasanya menggunakan suaranya untuk mengekspresikan emosi yang mereka rasankan, mulai dari sedih, marah atau kesal hingga senang.
Mengeong, mendengkur, mendesis, menggeram, dan lainnya termasuk dalam cara seorang kucing menunjukan emosi mereka dan masing-masing memiliki arti khusus tergantung konteksnya.
Pada seekor kucing dewasa biasanya tidak mengeong kepada satu sama lain, dan seekor kucing peliharaan umumnya telah belajar untuk mengeong pada manusia. Beberapa ilmuwan berpikir ini adalah perilaku manipulatif yang diadopsi kucing untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari pemiliknya.
2. Gerakan pada Telinga Kucing
Seekor kucing juga bisa mengekspresikan emosi mereka dengan cara menggerak-gerakan telinganya dengan sengaja untuk berkomunkasi baik dengan sesama kucing mauopun dengan manusia.
Semakin sering gerakan pada telinga kucing berputar ke samping dan ke belakang, semakin besar gairah kucing tersebut sementara telinga ke belakang dan desisan atau gesekan adalah tanda pasti bahwa kucing anda merasa terancam atau tidak menyukai apa yang anda lakukan.
3. Gerakan Mata
Selain melalui suara dan telinganya kucing bisa berkomunikasi dengan kelopak matanya, anda bisa memperhatikan bagaimana terbuka atau tertutupnya mata seekor kucing termasuk gerakan pada pupil mereka.
Pupil mata yang terlihat membesar terjadi akibat gairah yang mucul secara tiba-tiba bisa disebabkan oleh rasa takut, minat, atau emosi kuat lainnya, sedangkan mata yang terbuka lebar menunjukkan kepercayaan sementara menyipitkan mata ke celah bisa menandakan ketakutan.
Jika kucing anda menunjukkan kelopak mata yang murung dan tampak mengantuk, ini adalah tanda bahwa kucing anda santai dan percaya, anda bsa memberikan kedipan lambat dan lihat apakah kucing anda balas berkedip.
Hal tersebut seperti sebuah ciuman kasih sayang, tetapi jika kucing anda menatap kucing lain tanpa berkedip, itu adalah tanda dominasi atau agresi.
4. Bau dan Aroma
Manusia tidak selalu dapat mendeteksi atau menafsirkan isyarat aroma yang digunakan kucing untuk berkomunikasi.
Namun, di antara alat penciuman, kucing menggunakan tanda urin dan feses yang kuat, perilaku menggosokan tubuh, dan mencakar untuk meninggalkan aroma yang dibaca kucing lain untuk menandakan kepunyaannya.
Kucing memiliki sifat teritorial, dan aroma yang mereka tinggalkan dirancang dengan jelas untuk mengirim pesan tentang teritori mereka. Indera penciuman mereka sangat kuat sehingga bahkan anak kucing yang masih sangat kecil pun menggunakan penciuman sebelum mereka dapat melihat dengan jelas.
5. Bahasa tubuh
Postur tubuh total kucing menunjukkan segalanya mulai dari kepercayaan diri hingga ketakutan. Untuk memahami pesan secara utuh, body talk harus dibaca dalam hubungannya dengan apa yang diungkapkan oleh mata, telinga, ekor, dan suara.
Kucing yang santai dan bahagia akan memiliki telinga yang sedikit mengarah ke depan, mata yang rileks, dan kumis yang juga mengarah ke depan. Semakin Anda memperhatikan kucing Anda, semakin mudah untuk membaca bahasa tubuhnya dan mempelajari apa yang mereka coba sampaikan kepada Anda. (akg)