Kucing.
Sumber :
  • Pixabay.com

Memiliki Fungsi Sebagai Saraf Sensorik Utama, Berikut 7 Fakta Menarik Tentang Kumis Seekor Kucing

Senin, 14 November 2022 - 16:01 WIB

Jakarta - Kucing merupakan salah satu hewan yang menjadi pilihan untuk dijadikan sebagai peliharaan oleh masyarakat, selain memelihara seekor anjing atau burung di rumah.

Memiliki Fungsi Sebagai Saraf Sensorik Utama, Berikut 7 Fakta Menarik Tentang Kumis Seekor Kucing.

Sudah berabad-abad seekor kucing dijinakan dan sejak saat itu juga kucing dijadikan sebagai hewan peliharaan dan dikenal punya sifat yang mudah untuk bersahabat dengan manusia.

Selain itu wajah lucu dan juga bentuk fisiknya menggemaskan menjadi salah satu alasan banyak sekali orang memilih kucing untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah.

Bagi anda yang memiliki seekor kucing di rumah mungkin akan terasa sangat menyenangkan ketika anda bisa melihat wajah menggemaskan mereka menanti untuk diajak bermain setelah seharian anda menghabiskan waktu seharian untuk bekerja.

Seekor kucing yang dipelihara memang kerap dijadikan sebagai teman bermain oleh para pemilkna saat dirumah dan hal tersebut bisa membuat pemiliknya menjadi lebih rileks dan santai saat di rumah.

Dengan segala perilaku menggemaskan seekor kucing peliharaan kerap membuat para pemilknya penarasan dengan tingkah laku mereka yang menggemaskan, tak hanya itu  ada banyak sekali hal unik dan menarik yang bisa kita bahas tentang hewan menggemaskan yang satu ini.

Salah satunya adalah tentang kumis yang dimiliki oleh seekor kucing, mungkin memang banyak hewan yang memiliki memiliki kumis dan ternyata terdapat banyak sekali fakta menarik terkait dengan kumis kucing. Dilansir dari situs cuteness.com berikut 7 fakta menarik tentang kumis kucing

1. Kumis kucing sangat sensitif

Kumis pada seekor kucing lebih dari sekedar rambut atau bulu halus yang tumbuh di area sekitar wajah, pada seekor kucing kumis merupakan rambut yang lebih tebal, berakar lebih dalam dan memiliki ujung saraf yang lebih banyak dari rambut normal. Bahkan saking sensitifnya kumis pada seekor kucing, hal tersebut bisa sangat membantu membatu mereka melihat didalam gelap 

Seekor kucing umumnya memiliki empat baris kumis dan kebanyakan kucing memiliki total 12 kumis di kedua sisinya yakni dua baris teratas dapat bergerak secara independen dari dua baris terbawah. 

Saraf sensitif pada kumis membantu kucing menentukan lokasi, ukuran, dan tekstur yang tepat dari objek yang ditemuinya, bahkan dalam kegelapan. Kumis juga cukup sensitif untuk mendeteksi perubahan aliran udara, yang merupakan salah satu alasan mengapa kucing sepertinya selalu tahu saat seseorang, atau sesuatu, mendekatinya.

2. Kumis tumbuh sesuai dengan ukuran tubuh kucing

Diketahui jika kumis pada moncong kucing akan tumbuh sesuai dengan lebar dari tubuhnya dan hal itu akan sangat membantu mereka menilai apakah tubuhnya akan masuk ke dalam sebuah ruang atau lubang yang dia temui. 

Contohnya ketika sedang berburu dan mengikuti seekor tikus di rumah, dia akan menggunakan kumisnya untuk mengukur celah tempat tikus itu bersembunyi menggunakan kumisnya menyentuh sisi celah tersebut, dan dia akan memperhitungkan apakah tubuhnya akan muat atau tidak.

3. Kumis kucing bisa berubah warna

Kumis pada seekor kucing dapat berubah warna seiring dengan bertambahnya usia merka, pada seekor kucing yang masih berusia muda mungkin akan memiliki kumis putih, yang kemudian menjadi gelap atau berubah menjadi abu-abu seiring bertambahnya usia kucing.

Sebliknya jika kucing anda memiliki kumis berwarna gelap saat masih muda, kumisnya mungkin berubah menjadi abu-abu atau menjadi lebih terang seiring bertambahnya usia kucing anda.

4. Kumis kucing mengomunikasikan suasana hati 

Jika anda mempelajari gerakan pada kumis kucing, anda bisa belajar banyak tentang apa yang dirasakan kucing anda. Saat kumis kucing dalam keadaan rileks, yakni menjulur lurus seperti biasa, itu tandanya kucing anda sedang merasa puas dan bahagia. 

Jika kumisnya didorong ke depan dan mungkin mengayun ke depan dan ke belakang, dia sedang berkonsentrasi pada sesuatu, mungkin memburu apa yang tampak seperti potongan yang enak. Sementara jika kumisnya ditarik ke belakang dan anda juga melihat bahasa tubuh agresif lainnya bersamaan dengan ini itu artinya dia stres, marah, atau takut.

5. Kumis membantu kucing mendarat dengan kakinya

Pada kumis kucing melekat pada organ sensorik khusus yang disebut proprioceptors, organ sensorik itu mengirim pesan ke otak mereka tentang di mana tubuh kucing anda berada. 

Ini berarti kumis paa seekor kucing mengirimkan informasi tentang apa yang dilakukan tubuh mereka dan hal tersebutlahmenjadi alasan mengapa kucing bisa mendarat dengan kakinya.

6. Kumis kucing mengambil 40% dari otak mereka

Karena penglihatan kucing tidak terlalu bagus, mereka mendapatkan sebagian besar informasi sensorik dari sentuhan dan pendengaran. 

Hampir 40% otak kucing memetakan area yang berhubungan dengan lokasi menggunakan kumis mereka, Kumis berfungsi untuk memetakan tempat tertentu di otaknya, yang menjadikannya bagian yang sangat penting dari anatomi kucing.

7. Jangan pernah memotong kumis kucing Anda

Meskipun kumis melekat pada ujung saraf, mereka sebenarnya tidak bisa merasakan diri mereka sendiri. Ini mirip dengan bagaimana tidak sakit jika Anda memotong kuku atau memotong rambut Anda sendiri. 

Namun, kumis cukup sensitif untuk mengirimkan informasi sebanyak mungkin ke kucing anda seperti yang dilakukan ujung jari anda sendiri. Untuk alasan ini, mereka tidak boleh dipotong. 

Jika Anda sedang merawat kucing atau hanya mengelusnya, hindari kumisnya, karena ia membutuhkannya dan kemungkinan besar akan membuatnya tidak nyaman. (akg)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral