Ramai Dikecam, Mahyar Tousi Buat Klarifikasi Karena Hina Batik di KTT G20 Bali, Begini Pernyataannya.
Sumber :
  • Tangkapan layar Twitter @K3nshin_KR

Ramai Dikecam, Mahyar Tousi Buat Klarifikasi Karena Hina Batik di KTT G20 Bali, Begini Pernyataannya

Kamis, 17 November 2022 - 13:57 WIB

Jakarta - Momen perayaan G20 menjadi sorotan atas aksi Youtuber asal London yang menghina batik. Adapun hingga ramai dikecam, Mahyar Tousi buat klarifikasi karena hina batik di KTT G20 Bali, Kamis (17/11/2022).

Nama Mahyar Tousi mendadak jadi perbincangan karena aksinya menghina batik yang digunakan sejumlah tokoh-tokoh yang hadir di KTT G20 Bali.

Ramai Dikecam, Mahyar Tousi Buat Klarifikasi Karena Hina Batik di KTT G20 Bali, Begini Pernyataannya.

Presidensi G20 atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali , Indonesia telah selesai diselenggarakan. Acara kerja sama multikultural itu telah dilaksanakan pada 15-16 November 2022 bertempat di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali.

Namun, momen saat sejumlah Kepala Negara mengenakan batik justru mendapat olok-olokan dari pria yang bernama Mahyar Tousi, Youtuber asal London.

Cuitan Hina Batik yang Digunakan Sejumlah Kepala Negara

Tousi menjadi bahan ejekan netizen Indonesia, karena berawal dari sebuah unggahan di akun Twitter terkait pakaian batik yang dikenakan oleh para peserta KTT G20 di Bali, Indonesia.

"Apa yang dikenakan oleh para idiot ini?" tulis Mahyar Tousi cuitan akun Twitter pribadinya @MahyarTousi, pada Rabu (16/11).

Dalam unggahan itu, Mahyar Tousi tampak menyertakan foto yang menjadi bahan cuitannya tersebut.

Dimana dalam foto tersebut ada Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Tredeau dan Perdana Menteri terbaru Inggris yakni Rishi Sunak.

Dalam foto tersebut mereka mengenakan baju batik dengan beragam corak dan warna. Tampak semua tokoh-tokoh itu berdiri sambil membicarakan sesuatu dengan ekpresi tersenyum.

Sontak saja, komentar Mahyar Touse "apa yang dikenakan para idiot ini?" langsung membuat marah netizen se-Indonesia. Mengingat negara Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 telah menyiapkan beragam hal untuk menyukseskan acara tersebut. 

Cuitan Mahyar Tousi langsung dihapus, tapi netizen lebih capat mengabadikan cuitan tersebut dengan tangkapan layar.

Melihat dari @opposite6890.bytes, nomor WhatsApp yang diduga milik Mahyar Tousi tersebut. Akun itu seolah mengajak warga Indonesia untuk menyerangnya.

"Belum tau dia sama Netizen +62. Serang WA nya, Virtez-Lababi-Pycharm. wa.me/+*4*7**1*78**9. @MahyarTousi," ungkap akun tersebut.

Buat Klarifikasi

Menyadari cuitannya tersebut mendapat banyak kecaman keras dari berbagai pihak, Mahyar Tousi memberikan klarifikasi. Ia mengaku mendapat sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga Indonesia.

Mahyar mengaku bukan mengolok-olok Batik, tapi hanya mengkritisi politikusnya.

"Menindaklanjuti sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto yang diposting di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia.. (1/)," tuturnya.

"Kami biasanya menemukan politisi kami menjadi panutan kelompok dan budaya untuk tujuan PR..ngeri dan berusaha keras. Tidak ada maksud untuk menyinggung tradisi budaya manapun. Kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "berhubungan" dengan daerah tersebut. (2/3)," sambungnya.

Lebih lanjut, Mahyar Tousi menegaskan bahwa menghargai semua budaya dan tradisi unik yang dimiliki setiap negara. Menurutnya, budaya dan tradisi tidak boleh dihina atau dimanfaatkan oleh politis atau selebritis untuk mencari perhatian. 

"Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak sembarangan dihina, atau dimanfaatkan oleh politisi dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian. (3/3)," tutup pernyataan Mahyar Tousi. 

Sekedar informasi, Dikutip dari VIVA.co.id, Mahyar Tousi ini adalah orang Iran yang tinggal di Inggris. Ia memiliki kanal Youtube dengan channel sesuai namanya sendiri. Kontennya menyuarakan kebebasan berpendapat. Ia bahkan mendeklarasikan kanal Youtubenya sebagai media politik yang independen. (ind)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral