- mudfestival.or.kr
India Punya Festival Holi, Korea Punya Festival Lumpur Boryeong, Intip Sejarahnya
Jakarta – Selain dikenal dengan musik dan serial dramanya, Korea Selatan juga kaya akan budaya yang unik. Mulai dari budaya Nakji (hidangan gurita hidup), Hanok (rumah tradisional) dan keunikan lain.
Kali ini akan dibahas tentang festival lumpur yang menjadi acara tahunan di tiap Juli saat musim panas tiba di Korea Selatan. Festival ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu. Dengan lokasi kegiatan di pantai Daecheon Kota Boryeong, itulah mengapa festival ini diberi nama Boryeong Mud Festival.
Boryeong Mud Festival pertama kali diadakan pada 1998, dengan tujuan awal untuk memperkenalkan produk skincare yang berbahan dasar lumpur.
Saat itu, Park Sang Don menjadi wali kota Daecheon tengah mempertimbangkan apa yang harus dilakukan untuk mempromosikan ekonomi Boryeong dan membuka jalan bagi bisnis ini dengan menyarankan pengembangan paket lumpur. Kosmetik digunakan sebagai produk tur utama dengan menggunakan lumpur di sekitar pantai Daecheon.
Dikutip dari laman mudfestival.or.kr, lumpur Boryeong ternyata sangat menarik perhatian masyarakat setelah berbagai media memberitakannya. Disamping acara yang sukses ini, pada September 1955 bisnis paket lumpur Boryeong mencapai hasil yang sangat besar dan menerima hadiah utama dari Kompetisi Bisnis Nasional Korea yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Atas hal itu, festival lumpur Boryeong telah dikembangkan menjadi festival terbaik di Korea melalui semangat dan upaya yang konsisten dari pejabat publik terkait dan sukarelawan sipil oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, sehingga menjadikan festival lumpur Boryeong global saat ini.
Dalam festival ini pengunjung bisa menemukan pijat lumpur, gulat lumpur, dan juga bermain lumpur di kolam lumpur dan masih banyak lagi kegiatan yang bisa dilaksanakan disana. Lumpur yang ada disana diyakini memiliki khasiat yang bagus untuk kulit, karena lumpur di Kota Boryeong mengandung banyak mineral.
Festival ini bisa diikuti oleh siapa saja tanpa memandang bangsa, bahasa, dan usia dengan tujuan bahwa semua manusia memiliki derajat yang sama.
Boryeong Mud Festival ini masuk dalam kategori identitas komunal, karena festival ini merupakan salah satu identitas budaya yang hanya dimiliki oleh Korea Selatan. (mg9/ree)