- Istimewa/tiwtter MCAOps
UAS Dituding Memperbolehkan Bom Bunuh Diri, Begini Penjelasan Lengkap Ustaz Abdul Somad
Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini ustaz kondang Abdul Somad (UAS) dituding memperbolehkan bom bunuh diri. Bahkan, isi ceramahnya dipelintir oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Selain itu, pernyataan ustaz Abdul Somad (UAS) yang dipelintir itu pun menjadi viral di media sosial, sehingga menyita perhatian warganet.
Namun, baru-baru ini juga, muncul potongan video ustaz Abdul Somad (UAS) di akun twitter, yang berisikan bantahan tentang dirinya tak pernah menyampaikan dalil untuk memperbolehkan melakukan bom bunuh diri.
Dalam tayangan itu, satu di antara jemaah bertanya kepadanya, "Bagaimana tanggapan ustaz soal mengenai fitnah yang dihadapkan kepada ustaz (UAS) mengenai bom bunuh diri," tulis pertanyaan salah satu jemaah yang dibacakan ustaz Abdul Somad, seperti yang dilansir dari akun twitter MCAOps, Kamis (8/12/2022).
Kemudian, UAS katakan, video dirinya yang dishare atau dibagikan, bahwa dalam video itu dirinya dikatakan memperbolehkan melakukan bom bunuh diri. Maka dari itu, ia jelaskan, untuk membaca kronologisnya.
"Pertanyaannya, bagaimana pendapat ustaz Abdul Somad tentang bom bunuh diri di Palestina? itu kronologisnya," ujar ustaz Abdul Somad.
"Jangan katakan bom bunuh diri tapi katakanlah harokah istisyhadiyah, gerakan mati syahid. Mereka di Palestina, tidak ada yang menolong, mereka (orang Palestina) meledakkan dirinya. Dalilnya mana? Ketika sahabat mengelilingi nabi, pada saat perang uhud, musuh sudah keliling pinggang. Kemudian, datang seorang sahabat mencabut pedangnya lalu masuk ke gerombolan musuh, kemudian diputarnya pedangnya walaupun dia akan mati juga, dan dia sedang melakukan penebusan dirinya. Maka dia tidak disebut bom bunuh diri, tapi gerakan mati syahid, itu bukan pendapat saya, itu pendapat syaikh nashiruddin al albani dari kalangan Salafi," ujarnya.
Sambungnya menjelaskan, Syaikh Nashiruddin Al Albani dari kalangan Salafi dan Syaikh Ibnu Utsaimin, yang mengatakan, orang yang di Palestina bukan bom bunuh diri tetapi gerakan mati syahid.