ilustrasi meteor.
Sumber :
  • Pixabay/Buddy Nath

NASA Mendeteksi Sejumlah Asteroid Seukuran Bus Hingga Pesawat Sedang Mendekati Bumi

Rabu, 21 Desember 2022 - 09:56 WIB

tvOnenews.com - NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) mendeteksi adanya sejumlah asteroid kecil yang akan melintas di dekat Bumi. Ukurannya bervariasi, mulai dari seukuran bus, pesawat, hingga bangunan dan rumah.

Benda luar angkasa tersebut adalah Asteroid 2017 XQ60, ia akan mendekati Bumi pada pukul 08:58 EST atau 20:58 WIB. Dikatakan, asteroid terssbut akan melakukan pendekatan pada jarak 7.200.405 km dengan kecepatan 15.962 km/detik. 

Melansir dari laman VIVA.co.id, NASA JPL telah mengklasifikasikannya sebagai Asteroid Dekat Bumi karena kedekatan orbitnya dengan Bumi, tetapi tidak dianggap berpotensi berbahaya.

Waktu asteroid tersebut akan mendekati bumi adalah pada Rabu hari ini, 21 Desember 2022.

Di tanggal yang sama agensi asal Amerika Serikat itu juga mendeteksi 2022 YK yang ukurannya hanya sebesar bus. Ini masuk dalam kategori asteroid dekat Bumi (NEO) dari keluarga Apollo, dan jaraknya nanti sejauh 1.218.490.

Masih di hari ini, ada juga asteroid 2022 UD9 yang masuk dalam kategori berbahaya karena ada di dekat bumi (NEO/PHA). Jarak terdekatnya akan mencapai 1.778.572 pada pukul 20:24 WIB. 

Selain hari ini, Kamis, 22 Desember 2022 besok juga akan ada asteroid 2022 YG yang besarnya hanya seukuran rumah. Ini masuk dalam keluarga Apollo dan objek di dekat Bumi (NEO) yang akan melakukan pendekatan pada pukul 22.26 WIB.

NASA menandai setiap objek luar angkasa yang berada dalam jarak 120 juta mil (193 juta km) dari Bumi sebagai 'objek dekat Bumi'. Sementara objek yang bergerak cepat dalam jarak 4,65 juta mil (7,5 juta km) dikategorikan 'berpotensi berbahaya'.

Setelah objek ditandai, para astronom memantaunya dengan cermat, mencari penyimpangan dari lintasan yang diprediksi, yang dapat menempatkan mereka pada jalur tabrakan yang menghancurkan Bumi.

NASA mengetahui lokasi dan orbit dari sekitar 28.000 asteroid, yang dipetakannya dengan Sistem Peringatan Terakhir (ATLAS). Sejak sistem tersebut beroperasi pada 2017, ATLAS telah mendeteksi lebih dari 700 asteroid dekat Bumi dan 66 komet.

Dua asteroid yang terdeteksi oleh ATLAS adalah 2019 MO dan 2018 LA. Dua objek itu benar-benar menabrak Bumi, yang pertama meledak di lepas pantai selatan Puerto Rico dan yang terakhir mendarat di dekat perbatasan Botswana dan Afrika Selatan.

Asteroid Natal Melintas di Dekat Bumi


Asteroid Natal (ESA via VIVA)

Sebelumnya pada Kamis, 15 Desember lalu, sebuah asteroid juga mendekati Bumi. Badan Antariksa Eropa (ESA) menyebutnya sebagai asteroid Natal.

Benda angkasa tersebut melintas pada pukul 03:12 EST atau 15:12 WIB. Batu luar angkasa 2015 RN35 akan berada paling dekat dengan planet kita lewat dalam jarak sekitar 430.000 mil (686.000 kilometer) yang berada tepat di bawah jarak ke bulan dan kembali ke Bumi. 

ESA telah menantang astronom amatir untuk mengamati asteroid ini sebagai tanda perilisan perangkat asteroid baru mereka.

Ini menawarkan kesempatan yang menarik bagi para pengamat langit karena meskipun para astronom tahu bahwa 2015 RN35 akan dengan aman melewati Bumi, masih sangat sedikit yang diketahui dari asteroid tersebut.

Batu luar angkasa yang diperkirakan berukuran antara 200 hingga 460 kaki (60 dan 140 meter) ini kira-kira seukuran Piramida Agung Giza, akan terlihat hingga Senin, 19 Desember 2022.

Dikutip dari situs Space, Kamis, 15 Desember 2022, magnitudo visualnya sekitar 14, mirip dengan Pluto. Artinya hanya dapat dilihat dengan teleskop berukuran 30 sentimeter (11,8 inchi) dan lebih besar.

"Asteroid ini tidak terkenal. Kami tidak tahu terbuat dari apa atau seberapa besar persisnya atau apakah benda itu berputar pada porosnya atau bahkan mengetahui orbitnya dengan sangat baik," tulis ESA dalam pernyataan.

Ketidakpastian ini berlaku untuk ratusan ribu asteroid berukuran sedang di sekitar Bumi. Batuan ruang angkasa yang lebih kecil ini mungkin tidak mampu menghancurkan seperti asteroid besar "pembunuh planet".

Meski begitu asteroid Natal masih dapat menyebabkan banyak kerusakan pada area lokal jika berdampak pada Bumi.

Itu berarti para astronom sangat tertarik pada asteroid seperti RN35 2015 yang diklasifikasikan sebagai Near-Earth Object (NEO) karena studi mereka dapat memberikan wawasan tentang kelas objek yang menghadirkan risiko dampak, yang disebut Objek Berpotensi Berbahaya (PHO).

NEO Toolkit ESA dibuat oleh Pusat Koordinasi Objek Dekat Bumi (NEOCC) yang berbasis di Roma, menawarkan kesempatan besar bagi para penggemar ruang angkasa untuk memberi pengalaman bagaimana badan antariksa menyelidiki asteroid, baik NEO atau PHO, untuk membantu Pertahanan Planet.

"Kami menggunakan alat ini setiap hari untuk merencanakan pengamatan kami, untuk memvisualisasikan asteroid mendekat, dan untuk membantu kami memahami dan menjelaskan populasi asteroid yang beragam di tata surya dan risiko yang kami hadapi," ujar Manajer Sistem Informasi NEOCC, Juan-Luis Kano. (viva/Mzn)
 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:30
02:02
03:14
01:41
00:54
09:38
Viral