- instagram/@thesatanictemple
The Satanic Temple Akan Gelar Pertemuan Pemuja Setan Terbesar Dalam Sejarah untuk Rayakan Ulang Tahun
Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan media sosial tengah diramaikan dengan sebuah kabar tentang kelompok pemuja setan di Amerika Serikat yang berencana untuk menggelar pertemuan para pemuja setan terbesar sepanjang sejarah.
Dikatakan kalau kelompok pemuja setan yang memiliki nama The Satanic Temple (TST) akan menggelar pertemuan terbesar para pemuja setan itu di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat pada 28-30 April 2023 mendatang.
Acara pertemuan tersebut digelar dalam rangka perayaan hari jadi atau ulang tahun kelompok pemuja setan, The Satanic Temple (TST) yang kesepuluh pada tahun 2023 ini.
Di mana mereka mengajak para pengikutnya untuk bertemu dan berkumpul dalam sebuah acara pertemuan besar untuk konferensi nasional tahunan kedua yang diberi tajuk SatanCon bulan April mendatang.
The Satanic Temple sendiri mengklaim kalau acara SatanCon yang merupakan perayaan hari jadi mereka yang kesepuluh itu merupakan acara pertemuan terbesar para pemuja setan terbesar sejagat.
Informasi terkait acara tersebut sudah diumumkan melalui akun-akun media sosial resmi mereka dimana acara tersebut akan menampilkan pembicara yang membahas dampak The Satanic Temple pada komunitas dan juga panel penulis.
Dalam poster yang mereka bagikan di media sosialnya dikatakan kalau dalam acara tersebut akan ada kegiatan berupa ritual, panel diskusi hingga satanic marketplace.
Kegiatan Satanic Marketplace sendiri akan diisi dengan seniman dan vendor yang menjual barang-barang merchandise dan pertunjukan musik bernuansa setan. Tentunya juga mereka akan melakukan ritual hingga acara pernikahan dari para pengikutnya.
Namun, meski kabar dan poster terkait acara tersebut sudah beredar di media sosial, sampai dengan saat ini belum ada tempat yang diumumkan untuk konferensi tatap muka tersebut.
Ilustrasi Pemuja Setan (Sumber:instagram @thesatantemple)
Melansir dari Boston Globe, Kamis, 12 Januari 2023, meskipun jadwal tahun 2023 belum dirilis, konvensi tahun lalu juga menampilkan panel-panel termasuk “Satanisme dan Komunitas BIPOC” serta “Aborsi sebagai Hak (Agama).”
The Satanic Temple sendiri mendedikasikan SatanCon tahun ini untuk Wali Kota Boston Michelle Wu atas upaya inkonstitusionalnya yang berulang kali berusaha untuk menjauhkan The Satanic Temple dari ruang publik.
Sebelumnya, pada tahun 2016, TST meminta untuk menyampaikan permohonan sebelum rapat Dewan Kota Boston, namun permintaan itu ditolak Dewan Kota.
Akibatnya, salah satu pendiri TST Lucien Greaves mengingatkan Wu sebagai orang yang melakukan tindakan korupsi yang nyata di Dewan Kota Boston karena melanggar kebebasan beragama para pemuja setan.
Bahkan The Satanic Temple juga sedang menggugat Kota Boston karena menolak permintaan doa pemujaan mereka.
Lucien Greaves juga mengatakan kelompok The Satanic Temple sendiri sempat mengalami kesulitan di awal-awal tahun berdirinya organisasi tersebut, mereka kesulitan untuk mendapatkan persetujuan untuk mengibarkan benderanya di Balai Kota Boston.
The Satanic Temple sebelumnya mengadakan konvensi nasional pertamanya yang terjual habis tahun lalu di Scottsdale, Ariz. Setelah kesuksesan awalnya, TST berencana menjadikan konferensi itu sebagai acara tahunan, menurut Greaves.
Poster acara SatanCon (Sumber:instagram @thesatantemple)
Greaves mengatakan penjualan tiket tahun lalu terjual habis, dan dia mengharapkan kehadiran serupa tahun ini.
"Kami hanya tidak yakin, karena ini adalah yang pertama, dan berapa banyak peminatnya, yang akan kami jual dalam penjualan tiket," kata Greaves.
Bahkan pengumuman acara SatanCon 2023 disambut dengan beberapa penolakan. Greg Locke, pendeta utama Injili dan anti-vaksin dari Global Vision Bible Church yang berbasis di Tennessee, mengumumkan rencananya di Twitter untuk mengadakan pertemuan sebagai protes atas konferensi tersebut dan sebagai tanggapan atas pengumuman SatanCon 2023.
"Bersiaplah teman-teman, saya mengadakan pertemuan besar-besaran dan layanan pembebasan pada tanggal 28 April sebagai protes atas agenda jahat dan menghujat ini," cuit Locke.
Tentang The Satanic Temple
Pada situs resminya The satan Temple mengklaim kalau mereka merupakan organisasi agama pemuja setan yang diakui oleh dunia dimana para jemaat atau pengikutnya tersebar secara internasional.
Didirikan pada tahun 2013 lalu oleh Malcolm Jarry dan Lucien Greaves, The Satanic Temple melakukan sejumlah kampanye publik yang dirancang untuk melestarikan dan memajukan sekularisme dan kebebasan individu.
Kemunculan dari The Satanic Temple telah disambut dengan peningkatan komentar tentang apa itu Satanisme ketika media berjuang untuk memahami bagaimana agama baru ini mulai menggeser debat kebebasan beragama.
The Satanic Temple juga mengklaim kalau mereka berbeda dengan organisasi pemuja setan yang telah berdiri sejak tahun 1960-an yakni The Church of Satan (Gereja Setan), yang didirikan oleh Anton Szandor LaVey.
Bahkan dikatakan kalau The Church of Satan mengungkapkan penentangan keras terhadap kampanye dan kegiatan dari The Satanic Temple dan menyatakan diri mereka sebagai satu-satunya penengah Satanisme yang sejati, sementara itu The Satanic Temple juga menolak The Church of Satan sebagai kelompok yang tidak relevan dan tidak aktif.
Meski keduanya mengatasnamakan diri sebagai kelompok pemuja setan, namun dua organisasi yang memiliki cukup banyak pengikut ini sama-sama tidak percaya eksistensi setan, apalagi untuk menyembah setan.
Baik The Church of Satan maupun The satanic Temple hanya menggunakan setan sebagai simbol pemberontakan mereka kepada otoritas dan mengkritisi tentang ketidakadilan yang ada di dunia.
Bahkan kedua organisasi pemuja setan itu juga memiliki pandangan politik yang sama, di mana mereka sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia dan juga kebebasan dan kesetaraan.
Namun ada beberapa hal yang membedakan dua kelompok pemuja setan yang punya banyak pengikutnya ini dimana The Church of Satan masih percaya terhadap hal-hal mistis dan supranatural. (akg)