- Kolase Tvonenews.com
SPG Rokok ini Bertingkah Centil di Hadapan Para Pria, Rela Tubuhnya Dipegang-pegang Asal Rokok Ludes Terjual
Jakarta, tvOnenews.com - Wanita bernama Alvida (nama samaran) menceritakan kisahnya saat masih menjadi SPG produk rokok, mulai dari kesulitan menjualnya, hingga akhirnya terjerumus menjadi menjual jasa seksual, bagaimana ceritanya?
Ya, dalam perbincangannya bersama YouTuber Anisa Alatas, Alvida menceritakan cara dia menjual rokok agar cepat habis terjual dan targetnya tercapai.
Menurut Alvida, guna menjual rokok sampai habis berslop-slop, dia mempersilahkan pembeli yang merupakan pria genit meraba-raba anggota tubuhnya.
Hal itu, katanya, supaya pembeli mau memborong rokok yang dijualnya.
Mengingat dia lebih suka bekerja sebagai SPG rokok dan dibayar harian, maka komisi yang dia raup jika rokoknya habis terjual semakin besar.
Adapun, kata dia, dari skema bayaran yang biasa diterima seorang SPG produk rokok, biasanya dibayar secara harian dan bulanan.
Alvida mengaku bahwa dia lebih suka menerima uang (gaji) harian saat menjadi SPG produk rokok tersebut.
"Aku lebih suka nerima harian ya, karena kalau harian tuh kayak bener-bener lu mau kerja hari itu atau enggak bisa diatur. Selain itu gw kalau kerja tuh gak bisa full yang harus sampai capek gitu lo, kalau harian, misal gue ambil 5 hari dan 2 harinya libur, sedangkan reguler kan lu cuma libur sehari doang," kata Alvida, Sabtu (14/1/2023).
Menurut Alvida, bekerja sebagai SPG produk rokok itu secara harian bisa mendapat bayaran hingga Rp 800-900 ribu untuk produk grade A, sedangkan untuk grade B, bisa Rp 350-500 ribu perharinya.
Nah, ketika Anisa Alatas bertanya soal adakah target untuk menjual produk rokok itu, Alvida pun mulai menceritakan caranya dia menjual rokok tersebut demi meraih pendapatan besar, sampai harus menggunakan cara-cara tak lazim.
Mantan SPG produk rokok, Alvida (bukan nama sebenarnya). (capture YouTube Bincang Ranjang)
"Buat ngejual rokok tuh enggak semudah itu. Apalagi kalau kita ditempatin di tempat yang zonk alias enggak sesuai dengan market rokok yang gue jual," kata Alvida.
Guna menjual produk rokok sampai laris manis, saat itu Alvida menyebut bahwa temannya memberi tahu caranya namun harus dilakukan secara tak lazim.
"Waktu itu aku dibawa temenku ke tempat yang banyak Kokoh-kokoh gitu. Temen aku bilang ke aku untuk mengeluarkan jiwa-jiwa nakal. Akhirnya gue ngikutin, daripada target gue enggak tercapai dan yang penting itu rokok kejual," katanya.
Untuk menjual rokok tersebut, Alvida mengatakan dia melakukan cara yang menggoda agar pembeli tertarik untuk membeli rokok itu, termasuk 'menjual diri' di hadapan pembeli (pria).
"Bantu dong, aku harus jual rokok ini sampai habis' itu gue lakuin sambil menggoda dia. Gue sampai harus nemenin pembeli makan, minum, ngobrol, dan begitu terus. Sampai gara-gara jual rokok dengan cara menggoda, gue sampain dipelihara seorang pria gitu, dia kokoh-kokoh kesepian gitu," katanya.
Tak hanya sampai disitu, kelihaian Alvida saat menjual produk rokok tak lepas dari iming-iming bahwa dia bisa menemani pembeli yang membutuhkan jasa seksual.
"Jadi sambil jual rokok, gue sambil jual diri juga. Bayarannya jelas beda dong. Gue enggak mau cuma beli rokok terus gue juga diajak tidur sama pembeli, tapi pembeli biasanya ngasih harga yang oke, misal rokok kejual Rp 1 juta, nah biaya tidur dengan gue itu Rp 5 juta. Jadi gue sih sekalian double job ya," kata Alvida.
Menurutnya, setiap mau menggunakan jasanya (menemani tidur) pembeli harus selalu komitmen bahwa rokok dan harus dibeli semua, dan biaya tidur dengan Alvida tarifnya berbeda.
Ogah Jadi SPG Lagi
Saat itu, Alvida yang sudah terjerumus menjual rokok sambil menjual diri mulai sadar saat ada pria yang terobsesi ingin memilikinya secara utuh.
Ada seorang pria yang notabene orang kaya saat itu, katanya, dan dia minta ditemani terus oleh Alvida.
Sosok YouTuber, Anisa Alatas. (Capture YouTube Bincang Ranjang)
Alvida yang mulanya mengiyakan, saat itu sampai tidak pulang ke rumah selama dua hari karena dipaksa untuk tinggal di rumah si pria yang tertarik kepadanya.
"Gue tuh saat itu bener-bener sudah kayak bantal gulingnya dia, enggak boleh kemana-mana, dipeluk erat di tempat umum (restoran si pria), dan itu bener-bener gue tuh enggak boleh balik ke rumah," kata dia.
Sadar dirinya tidak mau dimiliki secara utuh alias dinikahi pria yang tertarik padanya, Alvida pun saat itu memutuskan untuk pergi dan tidak mau lagi bertemu pria semacam itu.
"Itu gue udah bener-bener mikir bahwa gue enggak mau lagi jadi SPG, kalau dampaknya sampai seperti ini, pas dia lagi teler (mabuk) gue langsung cabut, dan ganti HP supaya enggak dikejar-kejar terus sama dia, dan disitu gue juga mulai males jadi SPG," kata Alvida. (abs)