Imlek.
Sumber :
  • Freepik.com

Berikut Asal-usul Mengapa Perayaan Tahun Baru Imlek Identik dengan Warna Serba Merah

Minggu, 22 Januari 2023 - 22:58 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Saat ini masyarakat Tionghoa tengah dalam masa perayaan tahun baru Imlek 2023 yang jatuh pada hari Minggu 22 Januari 2023 dimana tahun ini disimbolkan sebagai tahun Kelinci Air.

Bagi beberapa orang pergantian tahun di kalender Tionghoa akan berpengaruh pada peruntungan shio, dimana banyak sekali aspek kehidupan yang dapat diramalkan dari tahun yang disimbolkan dengan Kelinci Air ini, mulai dari karir, kesehatan, hingga hubungan antar sesama.  

Perayaan tahun baru imlek juga biasa akan diisi dengan berbagai macam kegiatan dan juga tradisi masyarakat Tionghoa dimana biasanya akan melakukan ibadah di Vihara atau klenteng untuk memohon berkah dan berkumpul dengan keluarga di momen perayaan tahun baru Imlek.

Perayaan imlek di Indonesia juga bisa dirasakan lewat berbagai macam dekorasi khas Imlek yang mewarnai sejumlah tempat wisata sampai dengan pusat-pusat keramaian seperti lampion dan ornamen dan pernak pernik.

Dan yang cukup menarik adalah segala dekorasi, ornamen dan pernak-pernik untuk perayaan tahun baru imlek sangat identik dengan warna serba merah terang yang sangat mencolok.

Perayaan tahun baru Imlek sangat identik dengan segala sesuatu yang berwarna merah terang, mulai dari baju, amplop angpao, dekorasi, dan masih banyak lagi. 

Ternyata penggunaan warna merah pada perayaan tahun baru Imlek bukanlah tanpa alasan, pasalnya bagi masyarakat tionghoa warna merah adalah warna yang dianggap positif, warna yang melambangkan keberuntungan, kebahagiaan hingga mencegah roh jahat yang terhubung ke nasib buruk.

Warna sendiri memainkan peran penting dalam kebudayaan masyarakat tionghoa karena mewakili berbagai kualitas dan gagasan yang terbentuk ribuan tahun yang lalu dan telah mempertahankan signifikansinya dari generasi ke generasi. 

Dan menurut sebuah legenda, pada dahulu kala dikisahkan ada seekor binatang buas yang memiliki nama Nian yang akan datang pada malam perayaan tahun baru Imlek dengan tujuan melahap habis penduduk, ternak, dan tanaman sebuah desa.

Untuk melindungi diri dari makhluk buas yang akan melahap habis penduduk, ternak, dan tanaman sebuah desa, membuat orang orang meletakkan makanan di depan pintu mereka, dengan harapan hewan buas itu tidak menyakiti siapapun.

Suatu malam, dikisahkan penduduk melihat Nian ketakutan pada seorang anak berbaju merah. Sejak saat itu, mereka telah menggantung lentera merah dan menggulung pegas dengan umpan untuk menjauhkan binatang itu selama satu tahun lagi. 

Orang-orang bahkan akan saling menyapa dengan mengatakan "Gong Xi Fa Cai," atau "Selamat," pada Malam Tahun Baru untuk menakut-nakuti binatang mitos itu. 

Selain kisah tersebut, masyarakat Tionghoa juga menganggap kalau warna sebagai warna yang dipenuhi dengan keberuntungan atau hoki maka dari itu mereka memasukkannya sebagai warna perayaan utama mereka, yang menjadikannya lebih dari sekadar warna yang identik dengan Tahun Baru Imlek. 

Tapi bukan hanya pada perayaan imlek saja biasanya acara-acara atau perayaan masyarakat Tionghoa akan diwarnai dengan unsur warna merah, contohnya di momen besar seperti acara pernikahan. 

Lalu bagaimana dengan warna merah di Tahun Kelinci (2023) ini? Kelinci sendiri dicirikan oleh harapan, kedamaian, kemakmuran, dan umur panjang. 

Mengingat tahun ini adalah Tahun Kelinci, khususnya kelinci air, tahun ini diprediksi akan menjadi tahun kesuksesan dan kehancuran. Warna paling beruntung untuk Kelinci adalah merah, merah muda, ungu dan biru.

Warna merah dalam shio Tionghoa bukan hanya melambangkan kemakmuran dan keberuntungan, tapi juga sekaligus melambangkan kebahagiaan. (viva/akg)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral