- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Indonesian Fashion Chamber Dorong Desainer Muda Go Internasional
Sleman, DIY - Industri fashion Indonesia perlahan mulai bangkit pasca Pandemi Covid-19. Namun, kebangkitan industri tata busana tersebut tak bisa berjalan sendiri dan membutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak.
Hal ini bertujuan agar muncul inovasi dan kreatifitas bidang fashion yang bergerak secara dinamis. Sehingga nantinya muncul desainer muda yang patut diperhitungkan tak hanya di Indonesia tapi bisa menembus pasar dunia.
Melalui kolaborasi itu juga, Indonesian Fashion Chamber (IFC) kembali menggelar Januari Board Meeting (JBM) 2023 di Yogyakarta. Dengan mengusung tema "Perkuat Kolaborasi menuju Fashion Indonesia Berbasis Wastra Nusantara Mendunia", acara dihadiri lebih dari 300 peserta dari seluruh Indonesia.
"Industri fashion di Indonesia membutuhkan kolaborasi yang kuat dengan anak-anak muda yang kreatif dan dinamis. Maka IFC memberikan dukungan sebesar-besarnya bagi desainer muda yang ingin meniti karir di dunia fashion," kata National Secretary IFC, Lia Mustafa dalam keterangan tertulis, Selasa (31/1/2023).
Ketua Panitia JBM 2023, Wening Angga mengatakan kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahunan ini digelar selama tiga hari, 30 Januari-1 Februari 2023.
"Agenda hari pertama adalah rapat national board yang bertempat di ballroom The Rich Hotel Jogjakarta. Kemudian, pada malam harinya digelar inagurasi anggota baru yang melewati kurasi ketat," ujar Wening.
Wening menjelaskan, malam inagurasi tersebut menjadi ajang para desainer muda berbakat untuk mempresentasikan karyanya di depan para tamu undangan. Pada malam inagurasi tersebut juga diresmikan pula Chapter baru IFC dari Palembang.
Pada gelaran show tersebut juga menggandeng seniman Yogyakarta bersama mahasiswa seni tari Institut Seni Indonesia (ISI). Kemudian pada hari kedua sesi pertama digelar seminar bertema "Sarung" oleh Dina Midiani dan Taruna.
Dilanjutkan seminar dengan tema “Javanese Batik Philosophy & Beyond" oleh GKR Bendara bersama Philip Iswardhono. Pada sesi kedua digelar talkshow "Kebaya & Sarung" oleh KRAY Angling Kusumo, Wedha Githa, dan Lenny Agustin.
"Pada hari ketiga, seluruh peserta JBM mengunjungi Kampung Batik Imogiri," ungkap Wening.
Seperti diketahui, Indonesian Fashion Chamber (IFC) adalah organisasi nirlaba yang anggotanya terdiri dari wirausahawan mode dan perancang busana terkemuka di Indonesia. Di antaranya mencakup desain pakaian wanita, pakaian pria, perhiasan, dan aksesori.
IFC diciptakan oleh dedikasi anggotanya untuk industri fashion Indonesia. Tujuannya untuk terlibat dengan pemerintah Indonesia sebagai kontributor utama pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran Indonesia.
"Semoga IFC dapat menjadi asosiasi yang mengantarkan fashion Indonesia menuju dunia," pungkas National Chairman IFC, Ali Charisma. (Apo/Dan)