Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah, Awas Jangan Salah Langkah Ya!.
Sumber :
  • pixabay.com

Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah, Awas Jangan Salah Langkah Ya!

Jumat, 17 Februari 2023 - 01:00 WIB

tvOnenews.com - Mandi wajib atau mandi junub adalah salah satu pokok dalam praktik bersuci dalam islam yang wajib untuk menghilangkan hadats besar.

Panduan atau tata cara mandi wajib sesuai sunnah perlu diperhatikan. Masih banyak masyarakat yang hingga saat ini masih belum paham tata cara mandi wajib.

Sangat disayangkan, karena ini adalah salah satu syarat bersuci untuk menjalankan ibadah lain seperti shalat dan membaca Al-Quran.

Mandi wajib diperuntukkan bagi mereka yang sedang dalam keadaan junub. Disebut junub yaitu saat seseorang mengalami salah satu dari dua hal.

Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah, Awas Jangan Salah Langkah Ya!

1. Keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan.
Hal ini bisa disebabkan karena mimpi basah, mempermainkannya, ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan atau pikiran. 

2. Saat berjimak atau berhubungan seksual, walaupun tidak mengeluarkan mani. 

Persoalan mandi wajib ini sangat penting karena berkaitan dengan ibadah-ibadah lain dalam ajaran islam, baik ibadah yang fardhu maupun sunnah.

Orang yang sedang dalam keadaan junub dilarang:
1. Melaksanakan shalat
2. Berdiam diri atau duduk di masjid
3. Thawaf atau mengelilingi Ka'bah
4. Melafalkan ayat Al-Qur'an
5. Menyentuh mushaf

Dilansir dari islam.nu.or.id bagaimana tata cara mandi wajib yang benar, seseorang wajib melaksanakan langkag sebagai berikut. 

1. Niat 
Yakni kesengajaan yang diungkapkan dalam hati. 
Bila ia mampu melafalkan juga secara lisan, hal ini lebih utama. Contoh lafal niat tersebut adalah: 

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى 

"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala." 

Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh. 

2. Mengguyur seluruh bagian luar badan, tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya. 

Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke kulit dalam dan pangkal rambut/bulu. 

Jika itu dilakukan, maka tubuh diasumsikan sudah tidak mengandung najis. 

Selain hal-hal yang wajib itu, ada juga sejumlah sunnah tata cara mandi wajib. 

Imam al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah secara teknis menjelaskan adab mandi janabah dengan cukup rinci mulai dari awal masuk kamar mandi hingga keluar lagi, diantaranya:

1. Saat masuk ke kamar mandi ambilah air lalu basuhlah tangan terlebih dahulu hingga tiga kali. 

2. Bersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan. 

3. Berwudhu sebagaimana saat wudhu hendak shalat termasuk doa-doanya. Lalu pungkasi dengan menyiram kedua kaki. 

4. Mulailah mandi janabah dengan mengguyur kepala sampai tiga kali--bersamaan dengan itu berniatlah menghilangkan hadats dari janabah. 

5. Guyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian bagian badan sebelah kiri juga hingga tiga kali. 

6. Jangan lupa menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali; juga menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya). 

7. Pastikan air mengalir ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan--kalaupun tersentuh, berwudhulah lagi. 

Di antara seluruh praktik tersebut yang wajib hanyalah niat, membersihkan najis (bila ada), dan menyiramkan air ke seluruh badan. Selebihnya adalah sunnah muakkadah dengan keutamaan-keutamaan yang tak boleh diremehkan. 

Orang yang mengabaikan kesunnahan ini, kata Imam al-Ghazali, merugi karena sejatinya amalan-amalan sunnah tersebut menambal kekurangan pada amalan fardhu. Wallahu a'lam. (udn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:41
02:26
01:40
01:52
01:01
05:01
Viral