- pixabay.com
Tata Cara Sholat Dhuha, Sesuai Sunnah Lengkap Dari Niat, Doa, dan Bacaan Shalat Dhuha
tvonenews.com - Sholat Dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi atau waktu Dhuha. Yakni saat posisi matahari sedang naik setinggi tombak atau naik sepenggalah.
Jika diukur menggunakan arah jarum jam, maka waktu sholat Dhuha berada sekitar pukul tujuh, delapan, sembilan, hingga sebelum masuk waktu sholat zhuhur.
Sholat Dhuha sedikitnya dikerjakan dua rakaat, dan sebanyak-banyaknya dua belas rakaat dengan setiap dua rakaat mengucap satu salam.
Tata cara mengerjakan sholat Dhuha sejatinya sama seperti mengerjakan sholat sunnah dua rakaat lainnya. Hanya saja bacaan niat sholat Dhuha berbeda.
Sholat dhuha merupakan ibadah sunnah dengan berbagai keutamaan.
Keutamaan sholat dhuha seperti dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim yaitu mencukupi kewajiban sedekah.
Hadits riwayat Abu Dzar RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Artinya: "Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah.
Demikian juga amar ma'ruf dan nahi munkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan sholat dhuha sebanyak dua rakaat." (HR Muslim)
Dalam hadits lain juga diterangkan bahwa sholat dhuha akan mendatangkan rezeki dan menolak pada kemiskinan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sholat dhuha mendatangkan rezeki dan menolak kemiskinan. Tidak ada yang memelihara sholat kecuali hanya orang-orang yang bertaubat." (HR At-Tirmidzi)
Bacaan Niat Sholat Dhuha Sesuai Sunnah
Berikut bacaan sholat dhuha sesuai sunnah, mulai dari niat, surah yang dibaca, hingga bacaan doa setelah sholat dhuha.
1. Bacaan Niat Sholat Dhuha
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat salat sunnah dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala,"
2. Bacaan Surat Sholat Dhuha
Surah yang dianjurkan dibaca saat sholat dhuha adalah surat Asy Syams pada rakaat pertama dan surat Ad Dhuha pada rakaat kedua.
Kedua surah tersebut dibaca usai membaca surah Al Fatihah pada setiap rakaatnya.
Anjuran ini merujuk pada riwayat 'Uqbah bin 'Amir yang mengatakan:
"Rasulullah pernah memerintahkan kepada kami mengerjakan sholat dhuha dengan membaca surat Asy-Syams dan surat Ad-Dhuha." (HR At-Thabrani)
Bacaan surah Asy Syams
وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ ۖ اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَا ࣖ
Wasy-syamsi wa ḍuḥāhā wal-qamari iżā talāhā wan-nahāri iżā jallāhā wal-laili iżā yagsyāhā was-samā`i wa mā banāhā wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā wa nafsiw wa mā sawwāhā fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā qad aflaḥa man zakkāhā wa qad khāba man dassāhā każżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā iżimba'aṡa asyqāhā fa qāla lahum rasụlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā fa każżabụhu fa 'aqarụhā fa damdama 'alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā wa lā yakhāfu 'uqbāhā
Artinya: "Demi matahari dan sinarnya pada waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah), demi bulan saat mengiringinya, demi siang saat menampakkannya, demi malam saat menutupinya (gelap gulita), demi langit serta pembuatannya, demi bumi serta penghamparannya, dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya, lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu) dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.
(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit (untuk menyembelih unta betina Allah). Rasul Allah (Saleh) lalu berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina Allah ini beserta minumannya." Namun, mereka kemudian mendustakannya (Saleh) dan menyembelih (unta betina) itu. Maka, Tuhan membinasakan mereka karena dosa-dosanya, lalu meratakan mereka (dengan tanah). Dia tidak takut terhadap akibatnya.
3. Bacaan surat Ad-Dhuha
وَالضُّحٰىۙ وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ
Waḍ-ḍuḥā wal-laili iżā sajā mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā a lam yajidka yatīman fa āwā wa wajadaka ḍāllan fa hadā wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā fa ammal-yatīma fa lā taq-har wa ammas-sā`ila fa lā tan-har wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ
Artinya: "Demi waktu dhuha dan demi waktu malam apabila telah sunyi, Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu. Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia).
Sungguh, kelak (di akhirat nanti) Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau rida. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(-mu); mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu (tentang syariat).
Lalu Dia memberimu petunjuk (wahyu); dan mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan? Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik. Terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur)."
Dalam buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Ustadz Arif Rahman menuliskan jika, sepanjang Masa Rasulullah SAW mengutip Hasyiyah Jamal 1/485 bahwa surah yang lebih utama dibaca saat sholat dhuha adalah surah Al Kafirun pada rakaat pertama dan surah Al Ikhlas pada rakaat kedua.
Bacaan Surah Al Kafirun
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ
qul yā ayyuhal-kāfirụn lā a'budu mā ta'budụn wa lā antum 'ābidụna mā a'bud wa lā ana 'ābidum mā 'abattum wa lā antum 'ābidụna mā a'bud lakum dīnukum wa liya dīn
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah. Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku agamaku."
Bacaan Surah Al Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ
qul huwallāhu aḥad allāhuṣ-ṣamad lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."
4. Bacaan Doa Sholat Dhuha
Berikut adalah bacaan doa sholat dhuha yang dikutip dari buku Keberkahan Sholat Dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari Plus Ayat & Doa Pembuka Rezeki karya Ustaz Arif Rahman,
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka. Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin
Artinya: "Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu.
Ya Allah, jika rezeki masih diatas langit, turunkanlah .dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."
(udn)