- pixabay
Kisah Nabi Syuaib, Saat Azab Menimpa Kaum Madyan
Ilustrasi (unsplash)
Kaum Madyan atau Midian ini sebenarnya sebuah komunitas yang telah diberkahi dengan kekayaan dan kesenangan karena berada di tanah yang subur.
Namun alih - alih bersyukur, kaum Madyan malah tamak sehingga tega menjadi bandit dan penipu. Pelan - pelan mereka akhirnya menjauh dari ajaran Allah, sebagian memilih untuk tak bertuhan dan sebagian lainnya menyembah berhala yang mereka ciptakan sendiri.
Mufassir seperti Ibnu Katsir menyebutkan bahwa kaum Madyan adalah orang - orang yang pertama kali menerapkan biaya atau pajak bagi musafir yang kebetulan melewati wilayah mereka. Sikap tamak dan licik inilah yang kemudian ditegur oleh Nabi Syuaib. Mendengarkan nasihat itu mereka lalu mencemooh Nabi Syuaib dan mengatakan bahwa mereka berhak mengatur 'properti' mereka semaunya.
Selain itu kelicikan yang dilakukan oleh kaum Madyan biasanya dilakukan oleh para pedagang yang dibutakan mata hatinya oleh harta sehingga para pedagang licik ini sering menimbang barang dengan berat yang tak sesuai.
Mereka yang melakukan kecurangan ketika menimbang suatu barang, maka timbangannya akan diganjal dengan batu, sehingga pembeli merasa bahwa berat barang yang dibeli sudah sesuai. Keuntungan pedagang pasar akan bertambah menjadi dua kali lipat setelah melakukan perbuatan tidak terpuji itu.
Lebih parahnya lagi, penduduk Madyan yang sering melakukan kecurangan beranggapan bahwa mengurangi berat timbangan merupakan bentuk dari kepandaian atau keahlian dalam transaksi jual beli.
Tak pelak, aksi dagang seperti ini sangat merugikan para petani dan pedagang-pedagang kecil yang ada di wilayah tersebut. Di satu sisi pedagang besar semakin kaya dengan perbuatan buruk itu sedangkan di sisi lainnya penduduk yang miskin juga bertambah miskin.