- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Tradisi Santap Sumpil Bersama, Warga Kendal Sambut Datangnya Bulan Ramadhan
Kendal, tvOnenews.com - Sumpil merupakan makanan khas bagi warga Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah. Dibuat khas dari bahan beras yang dibungkus dengan daun bambu, sehingga membuat aromanya sangat alami khas pedesaan.
Sumpil sering dihidangkan pada acara - acara tradisi di Kaliwungu. Satu diantaranya adalah saat menjelang masuknya bulan Ramadhan. Ada tradisi unik yang digelar, yaitu kirab gunungan yang berisi sumpil.
Tradisi ini digelar warga Kampung Jagalan, Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah pada pertengahan bulan Syaban, atau dua pekan menjelang Ramadhan. Selain sumpil, ada juga gunungan yang berisi aneka makanan ringan dan hasil bum.
Sebelum makan, warga bersama para kyai membaca doa di makam Wali Hasan Abdullah atau Eyang Pakuwaja. Setelah berdoa, gunungan sumpil kemudian dibawa menuju masyarakat berkumpul dengan kebih dulu keliling kampung diiringi dengan drum blek.
Sesampainya di Bukit Jabal, gunungan kemudian menjadi rebutan warga yang sudah berkumpul. Warga rela berebut gunungan sumpil ini karena makanan khas ini jarang sekali ditemukan, dan dengan makan sumpil dan jajanan yang lain bisa mendapat keberkahan badan sehat dan sebagainya.
"Gerebeg sumpil ini dilaksanakan untuk menyambut datangnya bulan puasa, dengan harapan saat bulan puasa bisa menjalankan ibadah dengan baik," kata Ivan Setyawan, Kades Kutoharjo, Kaliwungu Kendal.
Menurut pengurus makam Eyang Pakuwaja, tradisi gerebeg sumpil dengan mengirab gunungan berisi makanan khas Kaliwungu mengandung filosofi keberkahan manusia dalam menjalani hidup itu harus seimbang.
"Gunungan ini sengaja diperebutkan warga, sebagai bentuk keberkahan dan saling berbagi sesama manusia. Sumpil mengandung makna menyerahkan diri kepada sang pencipta dengan iklhas," ungkapnya.
Selain menggelar kirab gunungan sumpil, pada acara tersebut juga digelar kesenian tradisional, bazar makanan, dan pengajian. (Tjs/Buz)