- istockphoto.com
Waduh Pasutri Belum Mandi Junub, Apakah Sah Puasa Ramadan? Begini Pendapat Ustaz Abdul Somad
tvOnenews.com - Bagi pasangan suami istri, setelah berhubungan intim, wajib mandi junub setelahnya sebegai bentuk bersuci.
Apalagi sebelum melaksanakan puasa ramadan, mandi junub merupakan hal yang wajib.
Namun bagaimana bila pasutri lupa mandi junub setelah berhubungan badan, dan menjalankan ibadah puasa ramadan. Begini pendapat ustaz Abdul Somad.
Beberapa ulama ada yang berpendapat bahwa berdasarkan adab maka dilarang makan dan minum saat sahur jika belum mandi wajib atau mandi junub.
Dilansir dari channel youtube Kajian Muslim, pada video dengan judul "Bolehkah Makan dan Minum Sebelum Mandi Junub?", Ustadz Abdul Somad mengatakan jika kita harus bisa membedakan antara adab dan hukum fiqih.
"Kalau ada Ustadz melarang jangan makan minum, itu adab, bedakan antara fiqih dengan adab," tutur Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad kemudian melanjutkan bahwa tidak ada larangan untuk makan dan minum sebelum mandi junub.
Pada bulan ramadan, tak ada larangan bagi pasutri dalam melakukan hubungan intim di malam hari.
Jika setelah berhubungan badan pasutri baru bisa mandi junub pada waktu subuh, maka puasanya masih bisa diteruskan.
Begitu pula jika saat siang hari misalnya Anda mimpi basah, maka segeralah untuk mandi junub, karena puasa ramadan masih bisa diteruskan.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan, jika hanya ada satu hal yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sebelum makan dan minum saat dalam keadaan junub.
"Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam ada kalanya langsung mandi, ada kalanya tidak dan dia berwudhu," terang Ustadz Abdul Somad menambahkan.
Berwudhu juga merupakan salah satu cara untuk bersuci bagi umat muslim, maka jika pada saat waktu sahur Anda dalam keadaan junub maka dianjurkan untuk berwudhu.
Oleh karena itu, jika Anda dan pasangan dalam keadaan junub, kemudian hendak melaksanakan sahur maka sebaiknya berwudhu terlebih dahulu.
Ustadz Abdul Somad menerangkan lebih lanjut, bahwasannya ada sejumlah larangan bagi orang yang dalam keadaan junub.
"Larangan bagi orang yang berhadas besar itu adalah, masuk masjid, memegang Quran, membaca Quran, sholat, puasa, tawaf," terang Abdul Somad.
Di luar hal tersebut, termasuk puasa maka ibadahnya masih dianggap sah dan bisa diterima, asal pasutri tidak terus menerus menunda mandi junub setelah berhubungan intim.
Perlu juga diketahui tata cara mandi junub yang dilakukan Rasulullah SAW. Membersihkan diri dengan mandi terutama usai berhubungan badan antara suami istri adalah wajib dilakukan oleh setiap muslim.
Dengan membersihkan badan secara tepat dan menyeluruh, dapat memberikan pahala serta keberkahan diantara keduanya.
Cara mandi wajib yang diajarkan Nabi Muhammad SAW
Dalam sunnahnya, Nabi Muhammad selalu berhubungan suami istri setiap malam hari, dan tak pernah ada riwayat yang mengatakan beliau berhubungan di siang hari.
Usai berhubungan badan, Nabi Rasulullah SAW selalu langsung membersihkan diri dengan mandi junub.
Mandi junub berasal dari kata janab, yang berarti semua sisi tersapu bersih. Artinya, mandi junub harus mampu membersihkan setiap kotoran sekecil apapun yang ada di sela-sela terkecil di bagian tubuh.
Menurut hadist istri nabi, Aisyah, ada empat tahapan Rasulullah dalam melakukan mandi junub:
1. Pertama, mengambil air di gayung lalu membasuh kedua tangan.
2. Kedua, Nabi Muhammad SAW selalu berwudhu seperti untuk sholat.
3. Ketiga, tuang air di gayung ke tangan lalu gunakan untuk membasahi sela-sela rambutnya.
4. Terakhir, membasuh badan secara keseluruhan.
Sementara menurut Hadist istri nabi lainnya, Maimunah, terdapat empat cara juga, namun ada sedikit perbedaan.
1. Pertama, ambil air untuk membasuh kemaluan dengan tangan kiri.
2. Kedua, membasahi sela-sela rambut. Bagi perempuan, boleh diikat untuk kemudian diguyur agar merata.
3. Ketiga setelah itu, berwudhu namun tidak sampai kaki.
4. Keempat siram kepala dan badan secara menyeluruh.
Dari dua riwayat tersebut, kemudian para ulama menggabungkannya menjadi beberapa tahapan, yakni:
1. Pertama, mencuci tangan terlebih dahulu.
2. Kemudian, basuh kemaluan dengan tangan kiri.
3. Setelahnya, cuci tangan pakai sabun.
4. Lalu, basahi sela-sela rambut, kemudian basuh kepala.
5. Selanjutnya wudhu seperti layaknya untuk sholat, sampai kaki.
Baru setelah itu dibasuh secara keseluruhan, mandi dengan rapi, dan tidak perlu berwudhu lagi.
Maka mandi junub Anda dianggap sah, dan Anda dapat melaksanakan ibadah puasa ramadan.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)