- pexels
Anak Mengeluh Lapar Saat Puasa? Begini Kata Ustaz Abdul Somad
Jakarta, tvOnenews.com - Puasa adalah wajib bagi seluruh umat islam. Namun bagaimana jika seorang anak mengeluh tidak tahan lapar saat diajarkan berpuasa?
Menurut Ustaz Abdul Somad (UAS), cara islam dalam mengajarkan shalat dan puasa pada anak itu tidaklah sama. Jika shalat harus diajarkan pada usia anak 7 tahun, puasa tidaklah seperti itu.
“Suruhlah anakmu shalat ketika mereka berumur 7 tahun, pukullah mereka ketika mereka berumur 10 tahun, pisahkan tempat tidurnya ketika dia usia aqil baliqh, pendidikan yang sangat perfect dalam kasus sholat tentang masalah puasa ini tidak sama dengan shalat,” jelas UAS dalam tvOne Indahnya Ramadhan Bersama UAS dan Sahabat.
UAS kemudian menjelaskan dalam mengajarkan anak berpuasa berdasarkan kemampuan dari anak tersebut. Hal ini mencegah dari mudarat.
“Karena kemampuan untuk melaksanakan puasa ini tidak sama antara satu anak dengan anak yang lain, proses pepatah kita mengatakan Allah bisa karena terbiasa membiasakan diri,” kata UAS.
“Maka ada orang tua yang melihat kemampuan anak kalau anaknya mampu walaupun belum akil baliqh belum wajib maka lakukan,” tambah UAS.
Namun UAS mengingatkan hal itu boleh dilakukan asalkan tidak memaksaan kepada anak.
“Proses pembiasaannya itu luar biasa tapi kalau dia tidak mampu kita paksakan Maka kalau dia menimbulkan mudarat sedangkan dia belum lagi diwajibkan Allah subhanahu wa ta'ala,” jelas UAS.
“Maka kita lihat situasi dan kondisinya untuk anak-anak yang belum Akil Baligh. Namun jika sudah akil balik atau mualaf yang baru masuk Islam maka tidak ada tawar-menawar,” tegas UAS.
Kemudian lebih lanjut UAS menyarankan agar setiap orang tua mengajarkan puasa kepada anak secara bertahap.
“Bagi anak-anak yang dalam proses pendidikan maka ini proses pendidikan ini kita ajak dia, mungkin ajak makan sahurnya sampai kemampuan dia,” kata UAS.
“Tak sama antara anak saya dengan anak ibu sekalian tapi saya yakin dan percaya saya dari kecil dibiasakan orang tua untuk berpuasa lalu kemudian ketika sampai usia akil baligh melaksanakan puasa itu tidak lagi menjadi beban,” tambahnya.
Dalil yang Mewajibkan Puasa
Puasa Ramadhan adalah ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim selama satu bulan penuh setiap satu tahun sekali.
Saat berpuasa, seorang muslim akan menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu.
Kewajiban berpuasa bagi setiap muslim ditegaskan oleh Allah SWT dalam firmanNya, surat Al Baqarah ayat 183.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Selain dalam Surat Al Baqarah ayat 183, perintah berpuasa juga tercantum dalam sebuah hadits.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ (رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)
Artinya:
“Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadhan” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Setelah mengetahui dalil yang mewajibkan puasa, marilah kita sebagai umat muslim yang beriman semangat dalam menjalani ibadah puasa.
Wallahualam