- Istimewa/Tangkapan Layar dari Kanal YouTube Adi Hidayat Official
Bagaimana Hukum Berpuasa tapi Tidak Melaksanakan Shalat saat Bulan Ramadhan, Begini Kata Ustaz Adi Hidayat
tvOnenews.com - Saat ini umat muslim di seluruh dunia sedang menjalankan salah satu ibadah wajibnya yang juga yakni berpuasa di bulan ramadhan, untuk masyarakat di Indonesia sendiri bulan ramadhan tahun ini jatuh pada tanggal 23 Maret kemarin.
Bulan ramadhan sendiri merupakan salah satu bulan yang diananti-nantikan oleh seluruh umat islam di dunia karena ada banyak sekali keutamaan di bulan ramadhan yang disebut juga sebagai bulan penuh berkah.
Maka dari itu sangat lah dianjurkan bagi umat muslim untuk menjalankan ibadah dengan lebih giat ketika memasuki bulan ramadhan karena pahala yang didapatkan akan berlipat-lipat.
Namun terkadang masih ada saja orang yang tetap lalai untuk menjalankan ibadah seperti meninggalkan shalat 5 waktu yang hukumnya wajib meski dirinya tetap berpuasa ketika bulan ramadhan.
Terkait hal tersebut, Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya yang juga diunggah di media sosial Youtube pun memberi penjelasan terkait dengan hukum berpuasa namun tidak menjalankan kewajiban shalat 5 waktu di bulan ramadhan.
Hukum Berpuasa tapi Tidak Shalat di Bulan Ramadhan
Ketika sedang berceramah, Ustaz Adi Hidayat mendapatkan sebuah pertanayaan dari salah satu jemaah yang hadir di acara tersebut yang menanyakan tentang sebuah hadits yang mengatakan jika berpuasa namun tidak melaksanakan shalat maka puasanya tidak sah.
Dalam kesempatan itu pun Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, dalam hadits tersebut jangankan shalat dan juga status puasanya bahkan masalah perilaku pun dinilai.
Bahkan Ustaz Adi Hidayat pun menyampaikan kalau nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan peringatan keras yang haditsnya sangat luar biasa mendekati hadis tingkat tinggi derajatnya.
"Maka siapapun orang-orang yang puasa meninggalkan makan minumnya tapi dia, mohon maaf tidak terputus dengan kata-kata yang kotor yang jorok perbuatan yang tercela maka Allah tidak butuh pada puasanya"
Jadi menurut Ustaz Adi Hidayat, bila merunut dari Hadits tersebut kalau masih ada orang puasa masih senang mencuri, mencela, maka Allah tidak butuh pada puasanya.
Jangan coba-coba menyandingkan puasa dengan maksiat, diskataakn kalau saat seseorang itu berpuasa memiliki fungsi untuk menutup maksiat. Sehingga jika ada orang berpuasa masih mengerjakan maksiat maka ada yang salah dalam puasanya.
Ustaz Adi Hidayat pun menuturkan, dalam hadits riwayat sahabat Abu Hurairah, beliau menyampaikan kalau Rasulullah SAW pernah bersabda
"Puasa yang benar itu akan memberikan perisai dari kemaksiatan, maka orang puasa tidak boleh mengerjakan hal yang kotor, kata-kata kotor, jorok, tindakan kotor, tidak bagus, begitu dikerjakan tidak ada nilai puasa-nya"
Selain itu ustadz Adi Hidayat juga mengatakan dalam puasa ada yang namanya mubthilat yakni yang membatalkan langsung seperti makan dan minum dan ada yang namanya mufsidat atau merusak.
Namun terkadang orang-orang kebanyakan hanya berfokus pada hal yang membatalkan, padahal hal-hal yang merusak puasa justru lebih berbahaya.
Contoh dari mufsidat atau yang merusak puasa kebanyakan tidak menyadarinya kalu itu merupakan perbuatan yang merusak puasa seperti ghibah, mencela.
Hal-hal tersebut merusak dan menghalangi pahala puasa. Jadi orang yang berbuat jahallah maka Allah tidak butuh pada puasanya apalagi yang meninggalkan shalatnya.