- Pixabay
Berpuasa Tapi Meninggalkan Shalat dan Tak Menutup Aurat, Apa Hukumnya? Begini Jawaban Buya Yahya
tvOnenews.com - Umat muslim berlomba-lomba untuk berpuasa agar mendapatkan kebaikan ketika bulan Ramadhan. Namun beberapa orang masih saja meninggalkan shalat-nya meski berpuasa penuh selama 30 hari dalam bulan yang mulia ini.
Lalu apa hukumnya bila seseorang meninggalkan shalat meski telah berpuasa penuh. Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai hukumnya bila meninggalkan shalat meski telah berpuasa.
Sebab, keduanya merupakan bagian dari Rukun Islam. Dimana Shalat merupakan Rukun Islam yang kedua setelah Syahadat. Semetara puasa rukun Islam ketiga setelah Shalat.
Buya Yahya menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan oleh seseorang mengatasnamakan Hamba Allah, dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Al-Bahjah TV. Hamba Allah menanyakan hal tersebut, kemudian Buya Yahya mengungkapkan penjelasannya.
“Apa hukumnya orang yang berpuasa, tapi dia tidak shalat subuh, dhuhur, ashar. Tapi shalat maghrib dan isya nya dilaksanakan,” tanya oleh Hamba Allah, pada kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Buya Yahya menjawab syukur Alhamdulillah bila tersebut seseorang masih berpuasa. Namun ia sangat menyayangkan bila seseorang tersebut telah meninggalkan keduanya, baik Shalat maupun puasa.
“Alhamdulillah, jika ada orang sering meninggalkan shalat masih berpuasa yang parah itu sudah tidak shalat tidak puasa,” Jawab Buya Yahya melalui wawancara tersebut.
Meski seseorang meninggalkan shalat, ia berharap agar orang tersebut mendapat berkah dari puasa sehingga ia dapat menyempurnakan shalat wajibnya.
“Semoga berkah puasanya dia bisa sempurna melakukan shalat wajib, yang jelas kalau orang meninggalkan shalat wajib adalah dosa… dosa besar,” ungkap Buya.
Meski begitu, ia menyarankan kepada umat muslim untuk tidak menghina meski ia berpuasa tapi tidak shalat. Sebab menurut Buya Yahya tidak ada seorang pun yang sempurna dalam beribadah.
“Kalau masih melakukan puasa, Alhamdulillah. Jangan malah di (hina) “puasa apaan itu, tidak shalat”, jangan begitu dong,” ujarnya.
“Tidak ada orang sempurna dalam beribadah,” sambung Buya Yahya.
Untuk itu ia menyeru kepada umat muslim agar tidak memberikan hinaan bila melihat maupun mengetahui orang yang melakukan demikian. Bagaimana pun mereka adalah saudara kita, maka Buya mengharapkan agar saling mendoakan.
“Kalau kita melihat orang semacam itu bukan langsung kita bilang hina, kita doakan berkat puasanya dia sempurnakan melakukan shalat,” tuturnya.
Kemudian, pertanyaan yang berkaitan juga kembali ditanyakan. Namun, bagaimana dengan orang yang berpuasa meski tidak menutupi aurat. Buya Yahya kembali menjelaskan hal yang berkaitan.
Meski seseorang tidak menutup aurat, namun ia bersyukur bahwa orang tersebut masih berpuasa. Oleh karena itu Buya Yahya mengatakan untuk memohon dengan mendoakan orang tersebut agar kebaikannya saat berpuasa diterima oleh Allah SWT.
“Sama, orang yang berpuasa tidak menutup aurat, alhamdulillah ia masih berpuasa yang naudzubillah lagi sudah tidak menutup aurat, tidak berpuasa, ganggu orang puasa lagi. Ini lebih parah” jelas Buya Yahya.
“Makanya pandanglah orang dari sisi baiknya lalu memohon kepada Allah semoga kebaikannya diterima oleh Allah lalu menjadi sebab ia menjadi semakin baik,” pungkasnya.
Dibulan Ramadhan ini hendaknya kita sebagai umat muslim agar perbanyak beribadah untuk mendapatkan kebaikan serta berkah dibulan yang suci ini. (kmr)