- ANTARA
Hidup Tidak Pernah Tenang? Begini Cara yang Dijelaskan UAS
Jakarta, tvOnenews.com - Stres adalah perubahan reaksi tubuh ketika menghadapi ancaman, tekanan, atau situasi yang baru. Sementara depresi adalah perubahan suasana hati yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Kedua hal tersebut dapat membuat hati tidaklah nyaman. Bahkan saat ini, sering kali adanya pemberitaan seseorang yang tiba-tiba melakukan bunuh diri akibat depresi.
Dalam Program tvOne Indahnya Ramadhan, UAS dan Sahabat, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa semakin besar kota, semakin hebat sebuah kota metropolitan, maka semakin sulit seseorang menemukan ketenangan.
"Bahkan muncul rumah-rumah ketenangan palsu yang menawarkan ketenangan," kata UAS.
Lantas bagaimanakah cara menenangkan hati dalam ajaran islam?
UAS kemudian menjelaskan bahwa setiap manusia harus tahu bahwa kunci ketenangan hidup terletak di hati.
“Ketenangan letaknya bukan pada benda bukan pada materi tapi ketenangan itu letaknya di hati,” ujar UAS.
“Karena ketenangan yang hakiki yang sebenarnya itu ada ketika kita menghubungkan ruh kita, hati kita, kalbu kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala,” tambah UAS.
Kemudian UAS menjelaskan bahwa untuk menenangkan hati yang tidak tenang adalah dengan selalu berdzikir.
“Dengan banyak berdzikir mengingat Allah, maka hati akan menjadi tenang,’ kata UAS.
UAS kemudian mengatakan bahwa Nabi memberikan perumpaan antara orang hidup dan orang mati.
“Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan perumpamaan orang yang berdzikir mengingat Allah dan orang yang tidak mengingat Allah, seperti orang hidup dan orang mati,” kata UAS.
Ilustrasi Orang Berdzikir (envato element)
Maka orang yang hidup dikatakan UAS ketika seorang manusia berhasil menghubungkan ruh dan hatinya.
“Kapan kita hidup? ketika kita menghubungkan, mengikatkan, melekatkan hubungan kita dengan Allah,” kata UAS.
Hal ini karena kata UAS dalam tubuh setiap manusia hati sangatlah penting, jika hati tidak tenang maka manusia itu akan bermasalah.
“Ketahuilah di dalam tubuh jasad ini ada satu gumpal, kalau dia baik kalau dia berzikir kalau dia tenang maka yang lain ikut menjadi tenang,” kata UAS.
“Kalau dia rusak kalau dia error kalau dia tidak stabil maka yang lain ikut menjadi kacau, letaknya itu adalah hati,” kata UAS.
Wallahualam