- Istimewa
Siapakah Dajjal? Ini Penjelasan UAS Tentang Makhluk di Akhir Zaman Itu
Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu tanda hari kiamat adalah muncul makhluk yang bernama Dajjal.
Kata Dajjal sendiri berasal dari bahasa Arab, Dajjala yang artinya menutupi (sesuatu).
Sementara, dalam kamus Lisanul 'Arab, maksud dari menutupi sesuatu itu karena Dajjal adalah sosok pembohong yang suka menutupi kebenaran dengan kepalsuan.
Bersama dengan para pengikutnya, nantinya Dajjal akan mengembara di bumi dan mengajak setiap manusia untuk menjadi pengikutnya.
Munculnya Dajjal dijelaskan dalam hadits riwayat muslim berikut ini.
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: "Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal." (HR Muslim).
Lantas seperti apakah Dajjal?
Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan bahwa Dajjal itu berbentuk manusia.
“Dajjal itu manusia, bukan raksasa, yang telinga panjang, mata satu atau lainnya, itu mitos,” kata UAS, dikutip tvOnenews melalui kanal YouTube rindu rosul pada Jumat (31/3/2023).
Kemudian UAS menjelaskan lebih lanjut mengenai ciri-ciri dari dajjal tersebut.
“Cirinya bagaimana? ia tunjuk langit, maka turun hujan, ia tunjuk tanah tumbuh tanaman, ia tunjuk orang mati, hidup orang itu,”
Maka banyak yang mengira bahwa ia adalah Nabi Isa.
“Ia mirip Nabi Isa, makanya di pangkal namanya Al Masih Dajjal, karena dia mirip Al Masih, tapi dia dajjal, dia Al Masih palsu,” jelas UAS.
Maka untuk membunuh dajjal, akan turunlah Imam Mahdi, keturunan Nabi Muhammad SAW.
“Imam mahdi adalah orang saleh keturunan nabi yang diutus di akhir zaman, Ia yang akan membunuh dajjal,” kata UAS.
Ilustrasi Al-Qur'an (pixabay)
Membaca Al Kahfi di Hari Jumat Dapat Lindungi Diri dari Fitnah Dajjal
Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk membaca Surah Al Kahfi, agar terlindung dari fitnah Dajjal.
Seperti yang kita ketahui, Surah Al Kahfi memiliki keutamaan, terutama untuk 10 ayat pertama dan 10 ayat terakhirnya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan An Nawas bin Sam’an.
Ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ
“Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surah Al Kahfi” (HR. Muslim no. 2937).
Sementara Imam Nawawi rahimahullah berkata, “(Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi?) Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan.
Siapa yang mau merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil (hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?)” (QS. Al Kahfi: 102)” (Syarh Shahih Muslim, 6: 93).
Di antara waktu yang baik untuk membaca surat Al Kahfi adalah di hari Jumat. Hal ini disebutkan dalam hadits dari Abu Sa’id Al Khudri berikut ini,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah” (HR. Ad Darimi 2: 546. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471).
Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat” (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubro 3: 249. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470).
Wallahualam