- Perpusnas
Bikin Terharu, Kisah Buya Hamka yang Dianggap Pengkhianat, Dipenjara, dan Difitnah Menurut Ustaz Abdul Somad
tvOnenews.com - Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau biasa dikenal dengan nama Buya Hamka adalah tokoh Muslim yang sangat berpengaruh di Indonesia.
Buya Hamka lahir pada 17 Februari 1908 di Sumatra Barat dan meninggal pada 24 Juli 1981 di Jakarta.
Tak banyak yang tahu bahwa Buya Hamka dahulu mengalami perjalanan hidup yang begitu keras luar biasa.
Melewati berbagai macam ancaman, dianggap pengkhianat negara dan bahkan sampai merasakan kerasnya penjara.
Kisah hidup Buya Hamka ini dijelaskan secara ringkas oleh Ustaz Abdul Somad yang begitu mengagumi sosok Buya Hamka.
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Goto Islam, berikut ulasan singkat Ustaz Abdul Somad tentang Buya Hamka.
Ustaz Abdul Somad menyebutkan bahwa Buya Hamka pernah dimasukkan ke dalam penjara dan menerima perlakuan tak mengenakkan di dalam sana.
"Buya Hamka dimasukkan ke dalam penjara," kata Ustaz Abdul Somad.
"Naik tapak kaki sepatu ke atas meja, Buya Hamka duduk ditunjuk dengan telunjuk hina," sambungnya.
Kala itu, Buya Hamka dituduh sebagai pengkhianat negara sehingga diperlukan kurang baik selama mendekam di penjara.
"Hey Hamka pengkhianat negara, mau menjual NKRI ke Malaysia."
Menurut Ustaz Abdul SomadTekanan yang begitu besar di penjara bahkan sampai membuat
"Sampai terlintas di hati Buya Hamka, nampak pisau silet di tepi penjara," kata Ustaz Abdul Somad.
Seolah pisau tersebut memanggil-manggil Buya Hamka agar segera mengakhiri hidupnya.
Namun Buya Hamka tentu tak akan menyerah begitu saja, ia tetap bersabar menjalani kerasnya penjara.
"Saking sakitnya hati Buya Hamka, dituliskannya di buku Tasawuf Modern," ujar Ustaz Abdul Somad.
"Buya Hamka ketika mau meninggal minta diambilkan, nak tolong ambilkan Tasawuf Modern, aku mau mengenang sakitnya di penjara," lanjutnya.
Setelah bebas dari penjara, Buya Hamka dihampiri seseorang di rumahnya.
"Ketika dia sedang duduk di rumah, datanglah seseorang membawa secarik kertas," kisahnya.
Ternyata, yang dulu menyiksa Buya Hamka dipenjara kini meminta untuk menshalati jenazah saat dirinya meninggal.
"Yang menyiksa, yang memenjarakan Buya Hamka selama 4 tahun itu akhirnya mati," kata Ustaz Abdul Somad.
Dan Buya Hamka mau menerima permintaan tersebut.
Keistimewaan Buya Hamka salah satunya adalah mendapat gelar doktor dari Al Azhar padahal tak pernah menempuh pendidikan di sana.
"Tak pernah kuliah di Al Azhar tapi diberikan gelar doktor kepada Buya Hamka," kata Ustaz Abdul Somad.
Pernah juga Buya Hamka mendapat fitnah dituduh plagiator di salah satu karyanya.
"Difitnah, tersebar info seluruh Indonesia bahwa Hamka plagiator, novelnya itu katanya diambil dari sastrawan Mesir," ungkap Ustaz Abdul Somad.
Siapa yang menuduhnya?
"Pramoedya Ananta Toer, Pram," tegas Ustaz Abdul Somad.
"Buya Hamka tak melawan, diam, akhirnya isu itu hilang, PKI jatuh, NKRI tetap tegak berdiri," ujarnya.
Tak disangka, saat situasi sudah normal kembali, anak Pram datang ke rumah Buya Hamka.
"Tak lama sesudah itu datang perempuan bermata sipit dengan suaminya mualaf mau masuk Islam," kisahnya.
"Begitu cara Pram minta maaf, dia tak datang ke rumah Hamka, anak menantunya disuruh belajar Islam, dan Hamka mengajar menantu Pram itu," katanya.
Padahal fitnah yang dilontarkan ke Buya Hamka itu luar biasa, tapi tetap dia mau memaafkan.
"Tapi ternyata marah Hamka itu melebur bersama maaf, tak berkesan, kalau masih berkesan berbekas bukan maaf," jelas Ustaz Abdul Somad.
Ternyata Buya Hamka pernah marah, tapi itu untuk hal yang baik.
"Jangan bayangkan Hamka tuk tak pemarah, Hamka tuh pemarah, waktu dia pergi haji naik kapal berhentilah kapal di pelabuhan Padang.
di pelabuhan Padang, ada pegawai kapal melarang shalat berjamaah dan disuruh untuk shalat di kamar masing-masing.
Mendengar aduan adanya larangan tersebut, Buya Hamka pun langsung marah.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini