- istockphoto.com
Hah, Berzina di Bulan Ramadhan, Apakah Dosanya Bisa Diampuni? Ini Penjelasan Buya Yahya
tvOnenews.com - Berzina merupakan salah satu dosa yang besar, apalagi dilakukan di bulan ramadhan, berikut adalah penjelasan Buya Yahya tentang hukum zina.
Zina yang dimaksud adalah berhubungan intim bukan dengan mahrom atau bukan suami istri, dan dilakukan di bulan ramadhan.
Bahkan, pasangan suami istri saja jika melakukan hubungan badan di siang hari saat bulan ramadhan dengan sadar dan sengaja, sudah termasuk dosa besar.
Dilansir dari channel youtube Al-Bahjah TV dengan judul "Pernah Berzina di Bulan Ramadhan: Apakah Dosa Zina Diampuni Allah? - Buya Yahya" yang diunggah pada 25 maret 2023.
Buya Yahya menjawab pertanyaan dari salah satu jamaah dalam kajian tersebut.
Berbuat zina di bulan ramadhan termasuk dalam dosa yang besar. Meskipun dalam hal ini, orang yang berbuat dosa bisa mengkafarat atau membayarnya, namun hal persoalan dasarnya bukan hal itu.
Dalam kajiannya, Buya Yahya menjelaskan hukum kafara hanya berlaku untuk laki-laki.
Kafara yang dimaksud diatas adalah mengganti, menutupi, membayar, memperbaiki atau menebus kesalahan yang sengaja dilakukan. Misalnya, membatalkan puasa dengan berzina.
Membayar kafara atas dosa zina tersebut bisa dengan cara memerdekakan seorang budak, berpuasa selama dua bulan berturut-turut, atau dengan memberi makan 60 orang miskin.
Sedangkan kafara untuk seorang perempuan, jika dirinya masih perawan, kemudian melakukan zina maka perempuan itu harus di hukum cambuk sebanyak 100 kali, lalu ia diasingkan ke tempat yang jauh.
Tujuannya dari hukum tersebut adalah agar nama perempuan itu menjadi baik kembali dan di tempat yang baru itu dia tidak dikenal sebagai seorang pezina.
Sedangkan bagi orang yang sudah menikah atau memiliki pasangan yang halal, kemudian mereka berzina, apalagi di bulan ramadhan, maka hukumannya adalah dirajam sampai mati.
Namun, Buya Yahya juga memberikan catatan bahwa hukuman cambuk dan rajam hanya bisa dilakukan jika ada kesaksian dan pengakuan atas perbuatan zina yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan.
Buya Yahya kemudian menegaskan dan mengingatkan, cukuplah dosa zina itu dipendam dan hanya diketahui oleh kita saja.
Kemudian orang yang berdosa meminta ampunan dari Allah. Maka dari itu, persoalan yang lebih penting dari kafara zina adalah bagaimana seseorang menyadari dosa yang telah ia diperbuat.
“Buang semua yang ada hubungannya dengan laki-laki atau perempuan itu, apa yang menjadikan anda teringat dengan laki-laki/perempuan itu buang semuanya,” ujar Buya Yahya.
“Kalau perlu anda bakar, mestinya begitu, kita harus serius,” tambahnya.
Lalu di masa depan, orang tersebut bisa melupakan dan menjauhkan dirinya dari segala sesuatu baik pikiran atau perasaan yang berhubungan dengan masa lalu tersebut.
“Kalau anda taubat bahkan anda akan menjadi benci dengan kejadian itu, kalau sudah ada tanda itu berarti anda benar dalam bertaubat,” ujar Buya.
“Tetapi kalau katanya taubat ternyata masih menyimpan hadiah/barang dari pemberiannya, anda dusta, anda bohong,” tambahnya.
Kemudian segeralah bertaubat dengan sungguh-sungguh, maka Allah SWT akan mengampuni dosa kita.
“Pengampunan Allah SWT sangat luas kepada siapapun yang punya masalah, ayo serius minta ampun kepada Allah SWT,” ucap Buya Yahya.
“Kalau anda serius dalam bertaubat maka ketahuilah bahwa Allah SWT maha pengampun,” terang Buya Yahya.
“Taubat itu kan serius yang melihat Allah bukan orang lain, bukan derai air mata yang dilihat oleh manusia, akan tetapi jeritan di hati anda disaat anda menghadap Allah SWT,” tutup Buya Yahya.
Wallahua'lam bis sawab.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)