- pexels
Dampak Positif Atas Keberkahan Bulan Suci Ramadhan
Jakarta, tvOnenews.com - Keberkahan dan keutamaan bulan suci Ramadhan tidaklah sedikit, bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keistimewaan ini sangat berefek positif dalam segala hal. Mulai dari urusan rohani, jasmani (fisik), sosial-kemasyarakatan hingga perekonomian.
Berangkat dari didikan dan rahmat Allah di bulan Ramadhan yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya, ketika didikan tersebut dapat diserap oleh hati dan akal pikiran manusia, maka hal positif yang dilakukan selama bulan ramadhan pasti akan membawa kebiasaan dan budaya positif setelahnya dan seterusnya. Berikut beberapa keberhasilan dari keberkahan bulan Ramadhan.
1. Terbiasa Bangun Sebelum Fajar
Setelah satu bulan terbiasa bangun sebelum fajar untuk melakukan sahur, maka hal tersebut seharusnya menjadikan manusia terbiasa bangun tengah malam untuk bermunajat kepada Allah seperti melaksanakan shalat Tahajud, shalat Hajat dan shalat Witir setiap malamnya.
Jikalau kebiasaan tersebut dapat berlangsung secara rutin dan istiqamah, maka pendidikan yang Allah berikan kepada hamba-Nya pada saat bulan Ramadhan dapat ditangkap dengan sempurna dalam hati dan pikiran manusia yang sehingga berefek baik setelahnya dan seterusnya.
2. Terbiasa Berpuasa Sunnah
Kebiasaan berpuasa dalam menahan makan, minum selama satu bulan penuh, seharusnya dapat menjadikan kebiasaan manusia dalam menjalankan puasa sunnah pada selain bulan Ramadhan.
Tanda mendapatkan keberkahan antara lain setelah Ramadhan akan menjalankan puasa sunnah seperti puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Tarwiyah-Arafah, puasa Tasu’a-‘Asyura, puasa Ayyām al-Bīḍ (13,14,15 setiap bulan Hijriyah), puasa Senin-Kamis dan puasa-puasa sunnah lainnya. Kehendak dan keinginan setiap manusia dalam menjalankan puasa-puasa sunnah merupakan keberkahan paling nyata dari hikmahnya berpuasa di bulan Ramadhan.
3. Terbiasa Shalat Sunnah Sebelum Tidur
Shalat Tarawih 20 rakaat dan 3 rakaat shalat Witir yang dilakukan setiap malam di bulan Ramadhan saat menjelang tidur merupakan kebiasaan yang dapat menginspirasi dan mendorong setiap hamba agar melakukan Qiyāmul Lail misalnya dengan melaksanakan shalat Rawatib dan shalat Witir setelah shalat Isya’.
Pada hakikatnya, Qiyāmul Lail tidak melulu tentang shalat, melainkan juga dapat diartikan dengan melakukan hal-hal positif pada malam hari (setelah shalat Isya’) seperti belajar, mengaji, membaca buku dan hal positif lainnya.
4. Terbiasa Bertadarus Al-Qur`an
Seperti halnya dengan kebiasaan-kebiasaan lainnya, target khataman Al-Qur`an tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadhan saja, melainkan kebiasaan dan target tersebut pastinya berlaku setelahnya dan seterusnya.
Sehingga, keberkahan tersebut akan sangat tampak ketika munculnya keinginan dan kehendak dari setiap hamba untuk mentargetkan khatam Al-Qur`an dengan membiasakan diri untuk membaca al-Qur`an pada setiap harinya.
Limpahan berkah di bulan Ramadhan begitu banyak, dan terkadang setiap manusia tidak mengetahui keberadaan daripada keberkahan itu sendiri. Karena, pada hakikatnya suatu keberkahan adalah perkara yang tidak tampak namun dapat dirasakan setelahnya yang seringkali di luar nalar manusia. Oleh karena itu, gambaran dan kebiasaan setiap manusia setelah bulan Ramadhan menggambarkan keberhasilan panen dari amal-amal yang dilakukan selama bulan suci.
Oleh: Minhatu Akmala - Santri Nahdlatul Ulama (NU)