- pexels
Mengintip Fakta-fakta Al-Aqsa, Kiblat Pertama Umat Islam
Jakarta, tvOnenews.com - Bagi umat Muslim, Al-Aqsa mewakili tempat paling suci ketiga Islam sementara Yahudi menyebutnya Bukit Bait Suci, mengatakan bahwa tempat itu merupakan situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, yang menjadi lokasi Al-Aqsa, selama perang Arab-Israel pada 1967. Israel kemudian menganeksasi seluruh kota pada 1980, sebuah gerakan yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.
Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tidak terbagi, yang di mana mereka menganggap Kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan wilayah mereka.
Hal ini berbanding terbalik dengan Palestina yang menginginkan sektor timur sebagai ibu kota negara mereka ke depannya.
Dilansir dari laman NU Online, ternyata ada beberapa fakta di balik kiblat pertama umat mislim ini.
Kubah Pertama di Dunia
Kubah di Dome of Rock dibangun Abdul Malik bin Marwan dari Dinasti Umayyah. Kubah ini disebut sebagai kubah pertama yang dibangun dalam dunia Islam. Mulanya. Sebelumnya, kubah Dome of Rock merupakan kayu yang dilapisi kuningan atau keramik.
Namun, saat kekuasaan Turki Utsmani kubah dome itu diperbaiki dan bagian bawah dilapisi marmer sebagaimana yang tertera dalam buku Jerusalem: Satu Kota Tiga Iman.
Di dalam Dome of Rock, ada batu yang diyakini sebagai tempat singgah Nabi Muhammad sebelum naik ke langit ketika Isra Mi’raj.
Pernah Dijadikan Tempat Sampah
Pada saat Romawi menguasai wilayah Yerusalem, kompleks Masjidil Aqsa pernah dijadikan sebagai tempat sampah. Kmeudian setelah Amirul Mukminin Umar bin Khattab berhasil mengalahkan Romawi dan menaklukkan Yerusalem, Masjidil Aqsa yang penuh sampah itu dibersihkan kembali.
Pernah Dibakar dan Dihancurkan
Sejak dulu hingga hari ini, orang Yahudi, Kristen, dan Islam saling memperebutkan tanah suci Yerusalem.
Akibat perebutan itu, Masjidil Aqsa beberapa kali hancur, meski akhirnya dibangun kembali.
Masjidil Aqsa juga pernah hancur karena bencana. Misalnya, pada abad ke-7 Masjid al-Aqsa hancur karena gempa bumi terjadi di wilayah Yerusalem.
kerusakan kompleks Masjidil Aqsa juga terjadi saat pendudukan Israel pada 1967.
Kerusakan Masjidil Aqsa pernah terjadi akibat pembakaran yang dilakukan oleh seorang turis dari Australia Denis Michael Rohan.
Ia membakar dengan sengaja Masjid Qibla dan mimbar Nuruddin Zanki pada 1969. Dua hari setelah pembakaran, Rohan ditahan pihak berwenang dan dianggap mengalami gangguan mental yang serius sebagaimana yang dilaporkan kantor berita Anadolu.
Tempat Kitab Ihya Ulumuddin Ditulis
Kitab Ihya adalah salah satu kitab paling terkenal dan berpengaruh dalam literatur Islam. Untuk sementara waktu, Al-Ghazali diriwayatkan pernah tinggal di Masjidil Aqsa dan menulis kitab Ihya Ulumuddin.
Sebuah bangunan yang ada di area di Masjidil Aqsa ada lokasi yang ditandai sebagai kamar tempat al-Ghazali melahirkan magnum opus-nya itu.
Perpustakaan
Masjidil Aqsa memiliki perpustakaan yang mencakup berbagai peristiwa bersejarah penting Palestina di awal abad ke-20.
Perpustakaan Al-Aqsa didirikan Dewan Legislatif Muslim Tertinggi pada tahun 1923 dan menyimpan berbagai koleksi manuskrip berharga dan karya yang diterbitkan dalam studi Islam dan Arab.
Mimbar Buatan Jepara
Pada 1969 Masjidil Aqsa dibakar oleh seorang turis dari Australia bernama Denis Michael Rohan yang diduga mengalami gangguan mental.
Dalam insiden itu, Mimbar Nurudin Zanki atau yang lebih dikenal dengan mimbar Shalahuddin pun ikut terbakar. Kemudian, Raja Yordania Abdullah bin Husein II memprakarsai pembuatan replika mimbar masjid tersebut.
Berdasarkan laporan Adara Relief International, lembaga swadaya masyarakat yang memiliki perhatian pada urusan Palestina, tiga dari lima orang yang ditugaskan untuk membuat mimbar Masjidil Aqsa yang baru itu berasal dari Jepara, Indonesia.
Mengilhami Nama-nama yang Sama di Jawa
Al-Quds merupakan nama Arab dari kota Yerusalem. Di wilayah ini lah Masjidil Aqsa berdiri dan Gunung Moria berada.
Salah seorang tokoh penyebar agama islam di Indonesia yakni Syekh Ja’far Shodiq ‘terinspirasi’ dengan nama-nama yang ada di Yerusalem tersebut.
Syekh Ja’far Shodiq kemudian ‘membangun’ sebuah kota di Jawa Tengah dan menamainya Kudus. Ia kemudian terkenal dengan nama Sunan Kudus. Syekh Ja’far Shodiq adalah salah satu dari Wali Songo, sembilan tokoh penyebaran islam di Indonesia, khususnya tanah jawa.
Karena terinspirasi dengan Masjidil Aqsa, nama masjid yang dibangunnya pun sama dengan yang ada di Yerusalem, yaitu Masjid al-Aqsa.
Masjid Kudus (tvOne)
Tak hanya itu, jika di Yerusalem ada Gunung Moria, di Kudus ada sebuah gunung yang bernama Muria.