- pexels
Ustaz Abdul Somad Ingatkan untuk Baca Surah Al Kahfi di Hari Jumat, Bisa Terlindung dari Dajjal!
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad (UAS) mengingatkan kepada seluruh umat islam untuk membaca Surah Al Kahfi, baik pada malam jumat dan maupun siangnya. Bahkan, Imam Syafi’i berkata,
"Telah mengkhabarkan kepadaku Ibrahim bin Muhammad, ia berkata telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman bin Ma’mar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jumat’.
Beliau juga berkata, dan telah sampai kepadaku riwayat yang mengatakan bahwa barang siapa yang membaca surat Al Kahfi maka ia dilindungi dari fitnahnya Dajjal.
Selanjutnya beliau mengatakan, bahwa saya menyukai banyak-banyak membaca shalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam setiap keadaan, sedang pada hari Jumat saya lebih menyukainya (dengan memperbanyak lagi membaca shalawat), begitu juga saya suka membaca surat al-Kahfi pada malam Jumat dan siangnya karena adanya riwayat dalam hal ini” (Muhammad Idris asy-Syafi’i, al-Umm, Bairut-Dar al-Ma’rifah, 1393 H, juz, 1, h. 207).
Maka dari itu, membaca Surah Al Kahfi di setiap hari jumat memiliki banyak keutamaan bagi setiap muslim yang rutin mengamalkannya.
Jika tidak dapat membaca 110 ayat, dianjurkan hafalkan 10 ayat pertama dari Surah Al Kahfi ini. Hal ini karena dapat melindungi kita dari fitnah Dajjal.
“Hafal 10 ayat pangkal Surah Al Kahfi, kedua baca surah Al Kahfi malam jumat,” ujar Ustaz Abdul Somad dikutip dari kanal YouTube Hafiz Qur’an pada Jumat (7/4/2023).
“Siapa yang membaca surat Al Kahfi di hari Jumat, Allah berikan pencerahan sampai jumat berikutnya" tambah UAS.
Kenapa cahaya begitu penting bagi manusia sehingga menjadi keutamaan membaca surat Al Kahfi di hari Jumat?
“Apa makna diberikan cahaya? bisa membedakan yang haq dan yang batil,” jelas UAS.
Ilustrasi (unsplash)
Siapakah Dajjal?
Salah satu tanda hari kiamat adalah muncul makhluk yang bernama Dajjal. Kata Dajjal sendiri berasal dari bahasa Arab, Dajjala yang artinya menutupi (sesuatu).
Sementara, dalam kamus Lisanul 'Arab, maksud dari menutupi sesuatu itu karena Dajjal adalah sosok pembohong yang suka menutupi kebenaran dengan kepalsuan.
Bersama dengan para pengikutnya, nantinya Dajjal akan mengembara di bumi dan mengajak setiap manusia untuk menjadi pengikutnya.
Munculnya Dajjal dijelaskan dalam hadits riwayat muslim berikut ini.
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: "Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal." (HR Muslim).
Kemudian, Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan bahwa Dajjal itu berbentuk manusia.
“Dajjal itu manusia, bukan raksasa, yang telinga panjang, mata satu atau lainnya, itu mitos,” kata UAS, dikutip tvOnenews melalui kanal YouTube rindu rosul pada Jumat (7/4/2023).
Kemudian UAS menjelaskan lebih lanjut mengenai ciri-ciri dari dajjal tersebut.
“Cirinya bagaimana? ia tunjuk langit, maka turun hujan, ia tunjuk tanah tumbuh tanaman, ia tunjuk orang mati, hidup orang itu,”
Maka banyak yang mengira bahwa ia adalah Nabi Isa.
“Ia mirip Nabi Isa, makanya di pangkal namanya Al Masih Dajjal, karena dia mirip Al Masih, tapi dia dajjal, dia Al Masih palsu,” jelas UAS.
Maka untuk membunuh dajjal, akan turunlah Imam Mahdi, keturunan Nabi Muhammad SAW.
“Imam mahdi adalah orang saleh keturunan nabi yang diutus di akhir zaman, Ia yang akan membunuh dajjal,” kata UAS.
Ilustrasi Al-Qur'an (pixabay)
Membaca Al Kahfi di Hari Jumat Dapat Lindungi Diri dari Fitnah Dajjal
Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk membaca Surah Al Kahfi, agar terlindung dari fitnah Dajjal.
Surah Al Kahfi memiliki keutamaan, terutama untuk 10 ayat pertama dan 10 ayat terakhirnya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan An Nawas bin Sam’an.
Ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ
“Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surah Al Kahfi” (HR. Muslim no. 2937).
Sementara Imam Nawawi rahimahullah berkata, “(Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi?) Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan.
Siapa yang mau merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil (hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?)” (QS. Al Kahfi: 102)” (Syarh Shahih Muslim, 6: 93).
Di antara waktu yang baik untuk membaca surat Al Kahfi adalah di hari Jumat. Hal ini disebutkan dalam hadits dari Abu Sa’id Al Khudri berikut ini,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah” (HR. Ad Darimi 2: 546. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471).
Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat” (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubro 3: 249. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470).
Surah Al Kahfi Ayat 1-10
Berikut Surat Al Kahfi ayat 1-10 lengkap bahasa arab, latin dan artinya.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ
al-ḥamdu lillāhillażī anzala ‘alā ‘abdihil-kitāba wa lam yaj’al lahụ ‘iwajā
Artinya:
1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya;
قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا
qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya’malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā
2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
مَّٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا
mākiṡīna fīhi abadā
3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
وَيُنذِرَ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدًا
wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak”.
مَّا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِءَابَآئِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَٰهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا
mā lahum bihī min ‘ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā
5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
فَلَعَلَّكَ بَٰخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا۟ بِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَسَفًا
fa la’allaka bākhi’un nafsaka ‘alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā
6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى ٱلْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
innā ja’alnā mā ‘alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu ‘amalā
7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
وَإِنَّا لَجَٰعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا
wa innā lajā’ilụna mā ‘alaihā ṣa’īdan juruzā
8. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْكَهْفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُوا۟ مِنْ ءَايَٰتِنَا عَجَبًا
am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā ‘ajabā
9. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā
10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.
Wallahualam