- tim tvOne
Waspada! Pahala Puasa Bisa Hangus Gegara Penyakit Hati yang Dijelaskan Ustaz Abdul Somad Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Puasa adalah ibadah wajib yang dilakukan oleh umat muslim pada bulan Ramadhan. Di bulan suci ini semua berlomba untuk mendapatkan pahala berlimpah.
Namun Ustaz Abdul Somad (UAS) mengingatkan bahwa pahala puasa dan ibadah lainnya dapat hangus jika kita memiliki hasad.
“Tidak senang melihat orang lain dapat nikmat, itu hasad,” ujar Ustaz Abdul Somad, sebagaimana dikutip dalam kanal YouTube Taman Surga pada Minggu (9/4/2023).
Namun hasad baru menghanguskan 50 persen dari pahala ibadah. Semua dapat hilang jika dilanjutkan dengan hasut.
“Tapi baru 50 persen, bagaimana jadi sempurna? berusaha bagaimana supaya nikmat orang ini hilang, maka muncullah hasut,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad mengingatkan kepada semua umat muslim betapa dahsyatnya hasad dalam menghanguskan pahala ibadah.
“Hati-hati dengan hasad, karena sesungguhnya hasad memakan seluruh amal-amal, sebagaimana api memakan kayu bakar,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Oleh karena itu, Ustaz Abdul Somad menganjurkan kepada setiap muslim untuk selalu membersihkan hati.
“Jadi kita bersihkan hati, karena ketika kita menghadap Allah, tak ada gunanya harta dan keluarga, kecuali yg datang dengan hati yang bersih ke hadapan Allah," kata Ustaz Abdul Somad.
Hasad kerap dikaitkan dengan akhlak, tapi Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa hasad adalah masalah akidah.
“Jika kamu hasad kamu tidak punya akhlak, hasad itu sering dikaitkan dengan akhlak, itu keliru, hasad itu kaitannya dengan akidah,” tandasnya.
Ilustrasi Orang Taubat (envato element)
Hal ini karena orang yang hasad artinya tidak bersyukur dengan nikmat Allah yang diberikan kepadanya.
“Orang yang hasad dengan nikmat orang lain sebenarnya dia mengingkari yang memberi nikmat bukan yang diberi nikmat,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Kamu hasad sama dia, artinya kamu suudzon sama Allah SWT,” tambah Ustaz Abdul Somad.
Hasad sangatlah berbahaya karena semua amal dapat habis karena penyakit hati ini.
“puasa, shalat malam, bangun masjid megah, dan lain sebagainya hilang itu semua pahala, hangus,” tandas Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad kemudian menyarankan jika ingin hasad, hasadnya dengan orang yang memiliki amalan yang tinggi.
Ilustrasi Masjid dengan Latar Senja (pexels)
“Jadi kalo ada hasad dalam hati, hasadlah melihat anak penghafal alquran, hasadlah melihat orang yg punya harta tapi ia pakai untuk zakat, wakaf, infaq, sedekah,” katanya.
Hal ini dikatakan Ustaz Abdul Somad berdasarkan sebuah hadits yang menjelaskan bahwa tidak boleh hasad kecuali kepada dua hal.
“Dalam sebuah hadits dikatakan tidak boleh hasad kecuali pada dua hal, yang pertama orang yang diberi oleh Allah dengan ilmu, ia diberi ilmu lalu ia gunakan ilmunya untuk mengajar sejak pagi hingga petang, dan kepada orang yang hartanya banyak namun ia gunakan untuk bangun masjid, pesantren, sekolah gratis atau hal lain di jalan Allah,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad berharap agar setiap muslim dapat menjaga hati dari sifat hasad, terutama di bulan Ramadhan ini.
Ilustrasi Al-Qur'an (Ist)
Ayat Dalam Al-Qur'an yang Menjelaskan Tentang Hasad
Kata hasad disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur’an, antara lain tercantum dalam surah-surah berikut ini.
Surah An Nisa ayat 54
وَالۡحِكۡمَةَ وَاٰتَيۡنٰهُمۡ مُّلۡكًا عَظِيۡمًا
Baca: Am yahsuduunan naasa 'alaa maaa aataahumul laahu min fadlihii faqad aatainaaa Aala Ibraahiimal Kitaaba wal Hikmata wa aatainaahum mulkan 'aziimaa
Artinya: Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar.
Surah Al Baqarah Ayat 108
وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعْدِ إِيمَٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَٱعْفُوا۟ وَٱصْفَحُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Baca: Wadda kaṡīrum min ahlil-kitābi lau yaruddụnakum mim ba'di īmānikum kuffārā, ḥasadam min 'indi anfusihim mim ba'di mā tabayyana lahumul-ḥaqq, fa'fụ waṣfaḥụ ḥattā ya`tiyallāhu bi`amrih, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr
Artinya:
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Surah Al Falaq Ayat 5
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Baca: Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Artinya:
Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".
Surah Yusuf Ayat 8
إِذْ قَالُوا۟ لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰٓ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Baca: Arab-Latin: Iż qālụ layụsufu wa akhụhu aḥabbu ilā abīnā minnā wa naḥnu 'uṣbah, inna abānā lafī ḍalālim mubīn
Artinya:
(Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.
Wallahualam