- istockphoto.com
Duh, Sebelum Puasa Lakukan Onani Agar Tak Kepikiran Saat Berpuasa, Bolehkah? Ini Jawaban Buya Yahya
tvOnenews.com - Dalam sebuah kajian Buya Yahya menjawab salah satu pertanyaan jamaah tentang onani atau mastrubasi sebelum puasa.
Dilansir dari tayangan youtube Al-Bahjah TV dengan judul "Sebelum Puasa Melakukan Onani Agar Tidak Kepikiran Saat Berpuasa, Bolehkah? - Buya Yahya Menjawab" yang diunggah pada 1 Mei 2020.
Manusia adalah mahluk Allah yang paling sempurna. Manusia diciptakan dengan akal, pikiran, dan hawa nafsu di dalamnya.
Namun terkadang hawa nafsu muncul secara tiba-tiba dan sulit dikendalikan.
Hal ini yang kemudian menjerumuskan manusia untuk menuruti hawa nafsunya.
Bulan ramadhan merupakan bulan suci penuh rahmat, dimana umat muslim diwajibkan berpuasa dan menahan hawa nafsu.
Meski demikian, masih ada kaum muslimin yang tak dapat membendung hawa nafsunya sehingga melakukan hal-hal yang tidak dilarang agama Islam.
Salah satu contohnya adalah masturbasi atau onani. Dalam salah satu kesempatan, Buya Yahya menjawab pertanyaan jemaah tersebut.
Jemaah tersebut bertanya, bagaimana jika masturbasi itu dilakukan untuk melampiaskan hawa nafsu agar tidak mengganggu saat ia menjalankan puasa pada esok hari.
"Saya tidak kuat untuk menahan hawa nafsu untuk onani (masturbasi) agar besok seterusnya saat puasa, tidak ada lagi hawa nafsu. Jadi saya harus bagaimana Buya?," tanya jemaah tersebut.
"Saya memutuskan itu agar besok seterusnya, saat berpuasa tidak lagi kepikiran untuk onani, saya harus bagaimana Buya?" tambah sang jemaah.
Buya Yahya kemudian menjawab, jika hawa nafsu tersebut tidak seharusnya dituruti.
"Ketahuilah bahwa yang namanya hawa nafsu itu malah enggak bisa dituruti," jawab Buya.
Buya Yahya kemudian melanjutkan, apabila hawa nafsu dituruti maka ia akan bertambah dan berlipat terus menerus.
"Kalau dituruti maka dia akan nambah," katanya. Buya mengungkapkan cara terbaik untuk menangani hawa nafsu yakni melawannya. Satu-satunya cara hawa nafsu itu dilawan," terang Buya menambahkan.
Buya Yahya juga menyampaikan jika hal tersebut adalah sia-sia, apabila orang tersebut sengaja membatalkan puasa hanya demi menuruti hawa nafsu dengan alasan agar hawa nafsu tersebut reda.
"Dia membatalkan puasa untuk melakukan keharaman yang membatalkannya (onani). Besok, setannya berbisik lagi kayak kemarin lagi, terus akan berkembang," papar Buya Yahya.
Buya Yahya lalu mengatakan, jika bukan seperti itu cara mengendalikan hawa nafsu.
Umat muslim harus tetap mengusakan untuk berpuasa. Sebab jika hanya menuruti hawa nafsu maka tidak akan ada ujungnya.
"Bukan seperti itu. Usahakan puasa, bahkan puasa yang takut pada Allah, sering baca Alquran, jaga wudhu dan seterusnya. Jadi jangan, kalau seperti itu malah enggak akan beres," lanjutnya.
Bahkan apabila tetap menuruti hawa nafsu maka hal tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan hingga tua nanti.
Tak hanya itu, menurut Buya, hawa nafsu juga akan merusak diri orang tersebut.
"Karena hawa nafsunya dituruti, kalau hawa nafsu dituruti, sampai tua pun dia akan nyusul. Terus dia (hawa nafsu) akan merusak," ujar Buya Yahya.
Namun apabila seorang muslim terus berusaha untuk melawan hawa nafsu tersebut, maka hawa nafsu itu akan melemah dan hilang dengan sendirinya.
"Tapi kalau sudah dilawan, enggak bisa. Nanti lemah sendiri, hawa nafsu bosan enggak akan menggoda anda," ujar Buya.
Buya Yahya juga menyampaikan, bahwa jika hal tersebut berurusan dengan syahwat. Maka satu-satunya cara halal untuk menuntaskan hawa nafsu tersebut adalah menikah.
"Kalau urusannya syahwat Anda yang bergolak, ada pintu halal yaitu menikah," terang Buya.
Buya juga mengatakan, menikah itu sesungguhnya mudah. Namun yang menyulitkan adalah cara berpikir seseorang tentang pernikahan itu sendiri.
"Mudah menikah itu. Yang repot adalah cara berpikir tentang pernikahan, itulah yang mempersulit pernikahan," ujar Buya Yahya dalam kesempatan tersebut.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)