- YouTube Adi Hidayat Official
Viral Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Tentang Keadilan Allah untuk Surga dan Neraka, Ini Isi Lengkapnya
Jakarta, tvOnenews.com - Beredar viral video editan wawancara Lukman Sardi dalam PodCast Daniel Mananta Network.
Dalam video tersebut Daniel selaku host meminta Lukman Sardi bercerita bagaimana kisah dirinya hingga memutuskan untuk berpindah agama.
“Yang paling buat saya bertanya saat itu, ada yang saya ingat, ada guru agama yang selalu mention orang yang di luar agama ini akan masuk neraka, sementara saat itu saya lagi dalam pencarian,” ujar Lukman Sardi sebagaimana dikutip oleh tvOnenews.com dari Kanal YouTube Daniel Mananta Newwork pada Selasa (11/4/2023).
Kemudian Lukman Sardi berpikir mengapa seperti itu, sementara Tuhan Maha Besar. Ia pun mengatakan bahwa dirinya tidak kunjung menemukan jawaban yang pas atas pertanyaan dirinya saat itu.
“Misal ada dua orang, si A dan B, A agama yang meyakini dia masuk surga tapi kehidupan dia kacau balau,nah ini si B walaupun sudah dapat stigma ia tidak akan masuk surga, tapi ia menjalani kehidupan yang baik, tapi masa Tuhan bilang tidak, kamu akan masuk neraka,” tandas Lukman Sardi.
Kemudian oleh pembuat video, potongan dialog tersebut digabungkan dengan ceramah Ustaz Adi Hidayat yang menjelaskan orang yang tidak beriman akan masuk neraka meski sudah berbuat baik di dunia.
Berdasarkan penelusuran tim tvOnenews.com, wawancara Lukman Sardi tersebut diunggah di Kanal YouTube Daniel Mananta Network pada 29 Agustus 2021 lalu, sementara Ceramah Ustaz Adi Hidayat tersebut diunggah oleh beberapa Kanal YouTube pada sekitar empat tahun yang lalu. Salah satu yang mengunggahnya adalah YouTube Taman Firdaus.
Lantas bagaimanakah isi lengkap dari penjelasan Ustaz Adi Hidayat mengenai keadilan Tuhan dalam memberikan surga dan neraka kepada setiap manusia dalam video viral itu?
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa pertanyaan tentang mengapa orang tidak beriman yang banyak berbuat baik tapi tidak bisa masuk surga sudah ditanyakan sejak 15 abad yang lalu kepada Nabi Muhammad SAW.
“Jika ada yang beriman tapi berbuat maksiat tapi kok bisa masuk surga. tapi ada orang yang tidak beriman, padahal ia banyak menyumbang, tidak pernah lakukan dosa, tapi kok g bisa masuk surga? itu sudah sejak 15 abad yang lalu sudah ada yang bertanya,”
“Sayyidah Aisyah bertanya kepada nabi dan jawabannya langsung turun Surah Al Furqan Ayat 23,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
وَقَدِمْنَآ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَاۤءً مَّنْثُوْرًا
Baca: Wa qadimnā ilā mā 'amilụ min 'amalin fa ja'alnāhu habā`am manṡụrā
Artinya: Kami perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.
Maka Ustaz Adi Hidayat bahwa jika berangkat dari pertanyaan mengapa tidak masuk surga bagi yang tidak beriman, maka artinya kita sedang bicara tentang hukum akhirat.
“Di setiap tempat yang berbeda pasti memiliki hukum yang tidak sama, di bumi saja hukumnya berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain, apalagi hukum akhirat,
“Jika anda ingin pindah ke tempat yang hebat lagi maka jangan samakan dengan hukum yang anda pernah dapatkan di bumi,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa untuk menuju akhirat, setiap manusia harus mempersiapkan bekal dan salah satu bekal itu adalah iman.
“Bekal ke akhirat hanya dua, satu iman dan yang kedua adalah amal sholeh,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat meminta untuk semua membaca dan metadaburi Surah Al Baqarah ayat 25. Berikut firman Allah dalam Surah Al-Baqarah Ayat 25.
وَبَشِّرِ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمۡ جَنّٰتٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُؕ ڪُلَّمَا رُزِقُوۡا مِنۡهَا مِنۡ ثَمَرَةٍ رِّزۡقًا ۙ قَالُوۡا هٰذَا الَّذِىۡ رُزِقۡنَا مِنۡ قَبۡلُ وَاُتُوۡا بِهٖ مُتَشَابِهًا ؕ وَلَهُمۡ فِيۡهَآ اَزۡوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۙ وَّهُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ
Baca: Wa bashshiril laziina aamanuu wa 'amilus saalihaati anna lahum jannaatin tajrii min tahtihal anhaaru kullamaa riziquu minhaa min samaratir rizqan qooluu haazal lazii ruziqnaa min qablu wa utuu bihii mutashaabihaa, wa lahum fiihaaa azwaajum mutahhara tunw
Artinya: Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, "Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu." Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya.
Berdasarkan ayat tersebut maka Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa imanlah yang menjamin muara untuk surga.
“Maka orang yang memiliki iman dan membuktikan imannya dengan amal sholeh, kami akan jamin muaranya dengan surga dengan segala keindahannya,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa semua orang yang lahir fitrahnya memiliki iman.
“Sayang kata nabi lingkungan, tidak hanya dari orang tua, ada juga yang membiarkan bergaul dengan orang yang tidak beriman, karena tak belajar Al-Qur’an dengan baik maka terbawa pindahlah keimanannya. Maka jika sudah begitu, bekal iman sudah tidak ada, yang tertinggal hanya amal sholeh,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Sementara, setiap kegiatan kita berpeluang untuk jadi amal sholeh jika dilakukan dengan iman.
“Misal saya duduk saya mengucapkan dengan bismillah itu sudah mendapatkan pahala,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Semua kegiatan di dalam Islam dan saya pastikan kepada anda saya sudah meneliti yang lain tidak ada, hanya ada di Islam. Tapi ini bukan dalam konteks merendahkan yang lain ya. Saya hanya memastikan bahwa dalam Islam lah yang semua aktivitasnya itu bersanding dengan doa dari bangun hingga tidur lagi,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian dikatakan oleh Ustaz Adi Hidayat doa yang diucapkan bukanlah hanya bukan formalitas tapi memiliki dua fungsi.
“Satu dibimbingnya aktivitas yang akan kita kerjakan sekaligus mencatatkan aktivitas itu sebagai pahala. Setiap doa mendapatkan 10 Hasanah kebaikan, Itulah bekal akhiratnya,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
“Ketika kita membaca doa, maka saat itulah kita sedang mengumpulkan pundi-pundi pahala,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa jika tidak hafal doa, minimal mengucapkan bismillah.
“Jika tidak hafal doanya, sebagaimana diriwayatkan setiap perbuatan baik yang baik jika diawali dengan bismillahirrahmanirrahim maka akan mendapatkan pahala, maka jika tidak hafal ucapkan bismillahirrohmanirrohim,” tandasnya.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengatakan bahwa jika seseorang yang tidak belajar Al-Qur’an dengan baik maka bahayanya adalah mudah diarahkan.
“Dibrainwash, bisa pindah kemana aja, hati-hati, di bumi sementara, sifatnya sementara, makanya disebut dunia, tempat yang dipijak bumi, sifatnya dunia, sesuatu yang singkat,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa selama di bumi jangan pernah bermain-main jika masih di bumi.
“Jangan main-main, itu singkat dan celakanya kita tidak tahu kapan kita pulang, maka orang cerdas pasti akan menyiapkan bekal untuk pulangnya jangan main-main lagi ya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa Allah SWT menciptakan manusia untuk ibadah bukan untuk banyak mengejar rezeki.
“Kata Allah, hambaKu Aku ciptakan engkau itu untuk banyak ibadah jangan banyak mainnya karena kamu mesti yakin aku telah tentukan kadar rezekimu. Jadi jangan terlalu lelah kerja,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Aku sudah bagi kamu, berikhtiar kamu pasti dapat, kamu mendekat kepada Saya untuk ibadah, Saya berikan keberkahan dan luaskan rezekimu tapi jika kamu tinggalkan Saya untuk mencari dunia maka Saya akan buat kamu sibuk mencari dunia. Pagi sampai malam mikirin dunia dan Allah pastikan kamu tidak akan mendapatkan lebih dari yang telah ditetapkan untukmu,” tegas Ustaz Adi Hidayat.
Maka Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa ketika anda tinggalkan bumi, pindah ke tempat persimpangan alam pemisah barzah, lalu pindah ke akhirat.
“Di akhirat ini baru kita bicara surga dan neraka,” katanya.
“Jadi nggak usah takut ketika kita tidak kaya karena yang kaya itu juga nggak akan pernah dibawa itu semua harta, habis semua bekal di bumi itu,” kata Ustaz Adi Hidayat.