- Wikipedia
Mengenal Al Biruni, Seorang Ilmuwan Besar Islam di Bidang Ilmu Pengetahuan Alam
tvOnenews.com - Abu Ar-Raihan Al Biruni merupakan salah satu dari dua ilmuwan besar muslim dalam bidang pengetahuan alam. Dia dilahirkan pada tahun 362 Hijriyah atau 973 Masehi di salah satu pinggiran kota Kats yang merupakan pusat kota Khawatizm di Asia Tengah.
Inilah yang menyebabkan dia dipanggil dengan nama Al Biruni, karena Birun dalam bahasa Persia berarti pinggiran kota. Ada juga yang mengatakan bahwa Al-Biruni dilahirkan pada tahun 351 Hijriyah atau 962 Masehi.
Orang-orang berilmu pada masanya memanggilnya dengan "ustadz" (guru besar) sebagai bukti tingkat keilmuannya yang tinggi. Sedangkan orang-orang Barat mengenalnya dengan panggilan Master Aliboron.
Dilansir dari sumber buku karangan Muhammad Gharib Gaudah, tentang 147 Ilmuan Islam Terkemuka dalam Sejarah Islam, diterjemahkan oleh H. Muhyiddin Mas Rida, terbitan Pustaka Alkautsar, nama lengkap Al-Biruni adalah Abu Ar-Raihan Muhammad bin Ahmad Al-Khawarizmi Al-Biruni. Sejak usia kanak-kanak, Al-Birunibelajar kepada Abu An-Nashr bin Arraq.
Al Biruni - (thesciencefaith.com)
Al-Biruni menunjukkan potensinya yang besar sejak usia dini dalambidang matematika, astronomi,geografi, sejarah, dan berbagai macam ilmu lainnya.
Ketika dia berusia dua puluh tahun, Abu Ar-Raihan pergi ke negeri Jurjan dan bekerja pada pangeran Syamsul Ma'ali Qabus bin Wasykamir. Itulah kesempatan yang baik baginya untuk bertemu dengan para ilmuwan besar yang bekerja di istana Syamsul Ma'ali.
"Di antaranya dia bertemu dengan Ibnu Sina yang dikenal memiliki persahabatan dekat dengan Al-Biruni sehingga membuahkan korespondensi ilmiah yang sangat bemilai antara kedua ilmuwan besar ini." kata Muhammad Gharib Gaudah dalam bukunya.
Al-Biruni hidup pada masa dimana terdapat tiga ilmuwan muslim besar dan terkemuka, yaitu Ibnu Sina, Al-Hasan bin Al-Haitsam, dan Al-Karkhi.
Dia memiliki banyak karya tulis dalam bidang astronomi, geologi, geokimia, geografi, dan geografi matematika. Kemudian dalam ilmu humaniora dia dikenal dengan penelitian dan karya-karyanya seperti; karya dalam sejarah, filsafat, agama, sosial, dan kalenderberbagai suku bangsa.
Jejak Penemuan Al Biruni
Dalam llmu Matematika Al-Biruni mempelajari persamaan Al-Khawarizmi dalam aljabar dan memberikan penambahan padanya. Dia menyusun kaidah-kaidah geometri seperti membuat dasar-dasar gambar pada permukaan bola.
Al-Biruni juga membuat rumus-rumus matematika untuk menghitung lingkaran bumi dan diameternya yang dikenal dengan rumus Al-Biruni.
Dalam hal hitungan trigonometri, ia berhasil menemukan rumus-rumus yang sesuai dengan sinus. Dia juga membuat tabel-tabel matematika bagi sinus sudut dan bayangannya. Kemudian membahas sudut segitiga dan membaginya secara rata.
Ilustrasi Al-Biruni - (Balai Tekkomdik DIY)
Dalam bidang ilmu pengetahuan alam (Fisika). Al-Biruni mengembangkan cara dan menemukan peralatan untuk menentukan timbangan logam dengan tingkat akurasi yang tinggi mendekati cara-cara yang ada pada masa sekarang.
Baca Juga: Ini Tiga Ilmuwan Muslim Peletak Dasar Ilmu Matematika yang Harus Kamu Ketahui
Dia juga menerangkan fenomena khusus yang berhubungan dengan tekanan zat cair gas dan keseimbangannya. Serta menjelaskan mengapa air yang menguap dan mata air naik ke atas. Untuk mengetahui fenomena ini, Al-Biruni menggunakan rumusnunus hidrostatistik.
Al-Biruni telah mendahului para ilmuwan pada masanya dalam menyimpulkan bahwa kecepatan cahaya melebihi kecepatan suara. Dia sependapat dengan Ibnul Haitsam dalam menentang pendapat Galenus, dan mengatakan bahwa sinar cahaya bersumber dari objek benda yang dilihat ke mata.
Di bidal ilmu astronomi, Al-Biruni adalah orang yang pertama kali menyimpulkan adanya pergerakan titik matahari yang terjauh dari bumi. Sebagaimana dia juga membuat tabel-tabel astronomi baru berdasarkan hasil penelitiannya dalam meneropong bintang-bintang.
"Al-Biruni bahkan mengkritisi tabel-tabel astronomi yang dibuat oleh para ilmuwan sebelumnya dan memperbaikinya. Dalam dua bukunyayangberjudul, "Al-Qanun Al-Mas'udi Fi Al-Hai'ah Wa An-Nujum" dan "At-Tafhim li Awa'il Shina'at At-Tanjim," Al-Biruni menulis sebagian besar hasil penelitiannya dalam ilmu astronomi." ungkap kata Muhammad Gharib Gaudah.
Sebagaimana juga dalam buku yang pertama ini, dia mengumpulkan hasil penelitiannya dalam meneropong bintang-bintang dan berbagai teori astronomi yang dikritisinya secara objektif.
Al-Biruni menguasai banyak bahasa yang umum dipakai pada masa itu, di samping memiliki kemampuan intelektualitas yang sangat istimewa. Ini semua telah membantunya dalam melakukan penelitian dan menulis karya-karyanya.
Selain bisa bahasa Arab dan bahasa Persia, Al-Biruni juga bisa bahasa Iberia, Suryani, dan Sanskerta. Dan, terakhir dia menguasai bahasa kebudayaan India dan banyak menulis buku-buku dalam bahasa India, sehingga buku-bukunya yang berbahasa
India diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan ilmu kaum muslimin diterjemahkan ke dalam bahasa India.
Perlu diberitahukan bahwa Al-Biruni secara khusus sangat menyukai bahasa Arab dan banyak dipergunakan dalam karya-karyanya. (buz)