- Freepik.com
Ini Waktu Paling Ideal untuk Melaksanakan Puasa Sunnah di Bulan Syawal, Beserta Segala Keutamaannya
tvOnenews.com - Bulan suci Ramadhan 1444 H baru saja berakhir, dan pada 22 April kemarin seluruh unta muslim di Indonesia merayakn hari raya idul fitri 1444 H setelah berpuasa selama satu bulan lamanya.
Lalu kini setelah bulan ramadhan berakhir dan merayakan hari raya Idul Fitri, maka umat muslim sangat dianjurkan untuk kembali berpuasa di bulan Syawal.
Melansir dari laman NU Online, puasa Syawal sendiri merupakan salah satu puasa sunnah yang sangatlah dianjurkan untuk dilakukan dalam agama Islam.
Puasa Syawal biasanya dilakukan selama enam hari di bulan Syawal yang umumnya dilakukan pada 2 Syawal atau lebih tepat selang sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Rasulullah SAW pernah menjelaskan, bahwa orang yang melakukan ena hari berpuasa di bulan Syawal tepat setelah satu bulan berpuasa di Ramadhan, maka dirinya akan mendapat pahala senilai satu tahun berpuasa.
“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)
Maka dari itu Puasa sunnah di Bulan Syawal atau Puasa Syawal idealnya dilakukan tepat setelah merayakan hari raya Idul Fitri yakni pada 2 sampai dengan 7 Syawal.
Namun, bagi mereka yang berpuasa di luar tanggal tersebut sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.
Berikut ini lima keutamaan berpuasa sunnah di bulan Syawal yang dilansir dari laman NU Online.
1. Penyempurna Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan
Sama halnya dengan melakukan salat sunnah rawatib yang bisa menjadi penyempurna bagi shalat fardhu.
Keutamaan yang didapat saat melakukan puasa Syawal adalah penyempurnaan ibadah fardhu dan menjadi penyempurna puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan.
2. Mendapat Pahala Setara Berpuasa Satu Tahun
Dikatakan kalau melakukan puasa Syawal maka akan mendapatkan pahala yang senilai dengan satu tahun berpuasa. Dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 160 dijelaskan bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya.
Jika kita menghitung Puasa Ramadhan selama satu bulan dikalikan dengan 10 maka sama dengan 10 bulan. Kemudian ditambah dengan berpuasa Syawal selama 6 hari yang jika dikali 10 sama dengan 2 bulan.
Maka jika dikalkulasikan jika kita melaksanakan puasa Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa Syawal selama 6 hari akan mendapat pahala senilai dengan 12 bulan atau satu tahun.
3. Tanda Diterimanya Ibadah Puasa Ramadhan
Salah satu ciri-ciri diterimanya amal ibadah adalah konsistensi melakukan ibadah yang lain setelah ibadah pertama selesai.
Maka setelah melaksanakan puasa di Bulan Ramadhan lalu dilanjutkan dengan kembali berpuasa di Bulan Syawal maka Salah satu ciri-ciri diterimanya puasa Ramadhan
4. Sebagai Tanda Syukur
Melaksanakan puasa sunnah Syawal merupakan bukti syukur seorang hamba karena selama bulan Ramadhan telah memperoleh anugerah dari Allah swt baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalani di dalamnya ataupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama bulan puasa.
Rasulullah saw bersabda "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Menjaga Konsistensi Ibadah
Bulan ramadhan menjadi salah satu bulan suci, dimana seluruh uta muslim berlomba untuk melakukan ibadah dan memperbaiki diri dan mendekatkan diri dengan Allah SWT.
Maka, setelah berakhirnya bulan Ramadhan bukan berarti ibadah lainnya kembali terputus atau tidak dilakukan. Maka dari itu setiap umat muslim sangat dianjurkan untuk tetap menjaga konsistensi dalam beribadah.
Salah satunya adalah dengan melakukan ibadah puasa sunnah Syawal sebagai bukti konsistensi puasa yang sudah dilakukan selama Ramadhan. (akg)