- istockphoto.com
Duh, Bunda Merasa Tersiksa karena Tidak Puas dengan Sentuhan Suami dan Harus Bagaimana? Buya Yahya Beri Solusi, Katanya...
tvOnenews.com - Berhubungan intim yang dilakukan suami istri merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan dalam berumah tangga.
Namun pada kenyataannya, hal ini kerap menjadi suatu permasalahan serius jika di antara suami atau istri yang tidak bisa mendapatkan kepuasan lahir dan batin saat berhubungan seksual.
Dilansir Selasa (25/4/23) dari tayangan youtube channel Al-Bahjah TV dengan judul "Merasa Tersiksa Karena Tidak Puas dengan Suami, Harus Bagaimana ? - Buya Yahya Menjawab" yang diunggah pada 20 April 2020.
Buya Yahya memberikan penjelasan soal komunikasi antara suami dan istri agar dapat mencapai kepuasan lahir dan batin saat berhubungan badan.
"Saya sudah menikah selama 5 tahun Buya, dan saya sudah dikaruniai seorang anak. Selama menikah saya tidak pernah merasakan kepuasan dalam hubungan suami istri. Suami saya punya kekurangan, ejakulasi dini, dan saya dan setelah kami memiliki anak justru malah semakin parah. Maaf Buya, selama berhubungan dia gak pernah memasukkan. Dia selalu mengeluarkan spermanya diluar dan terus menerus seperti itu. Apakah dosa kalo saya malas bahkan enggan tiap suami saya meminta berhubungan intim, karena saya tahu ujung-ujungnya mengecewakan. Dan apakah saya harus sabar dan ikhlas menerima suami saya sedangkan di satu sisi batin saya menderita, saya mohon pencerahannya Buya," ujar salah seorang jamaah bertanya.
Buya Yahya kemudian menjawab bahwa harus ada komunikasi khusus antara suami dan istri.
"Hal-hal yang seperti ini tidak bisa diselesaikan dengan perbincangan secara sepihak, karena hubungan suami istri harus ada satu komunikasi khusus yang maknanya saling melengkapi. Kalo obrolan kan tanya jawab," ujar Buya Yahya.
"Jika seandainya ada seorang laki-laki yang merasa dirinya ejakulasi dini, mestinya dia di dalam berhubungan tidak langsung melakukan hubungan. Akan tetapi dia bisa memberikan mukadimah (pembuka) yang cukup kepada istrinya. Sehingga disaat berhubungan sang istri bisa mengimbangi kepuasan dengan sang suami," terang Buya Yahya.
"Yang menjadi masalah adalah kadang egonya seseorang. Seorang suami tiba-tiba cari senang sendiri, yang penting senang duluan tidak pernah memikirkan pasangannya. Ukuran ejakulasi dini itu seperti apa? Kadang-kadang mohon maaf ya, bisa jadi seorang suami itu tidak ejakulasi dini, namun seorang istri yang frigid (disfungsi seksual) kadang-kadang bisa jadi seperti itu," sambung Buya Yahya.
Sehingga seorang suami sudah menemukan waktu yang cukup itu sudah bisa, namun sang istri tidak bisa.
Menurut Buya Yahya, untuk mengatasi masalah ini perlu ada pertemuan khusus suami istri untuk mengobrol seperti apa masalahnya.
"Sebab durasinya seperti apa hubungan suami istri itu yang normal, 5 menit, 10 menit, satu jam, bukan itu. Kemaksimalan adalah saat terjadi komunikasi, seks komunikasi hubungan yang menarik itu akan ketemu, sehingga tidak perlu waktu yang lama," ujar Buya.
Buya juga berpendapat bahwa hal-hal seperti ini bisa jadi paksu dan bunda sudah terbius dengan kisah-kisah novel, film, atau cerita, semakin lama permainan semakin baik.
"Bisa saja dengan waktu singkat, istri terpenuhi kebutuhannya, setelah itu suami bisa melakukan aktivitas lain," lanjut Buya.
Dalam kasus pasangan yang sudah menemukan komunikasi baik antara suami istri, bahkan tidak memikirkan soal durasi, bahkan bisa saja dengan waktu yang sangat singkat, keduanya sudah terpuaskan.
"Bisa jadi seorang istri yang mengalami masalah frigiditas. Dan frigidnya seorang istri yaitu masalah psikologi yaitu tadi karena sudah disaat berhubungan merasa dirinya puas, maka dia sudah merasa malas telebih dahulu dan itu lebih berbahaya bagi Anda," tegas Buya.
Menurut Buya, seorang istri harus bersemangat dalam melayani suami, sehingga sang istri sudah terangsang terlebih dahulu, maka disaat berhubungan intim dengan suami, sang istri sudah memiliki kesiapan.
"Jika memang sang suami merasa ada kekurangan pada alatnya tersebut, maka ia bisa melakukan dengan cara bujuk rayu, membisikkan sesuatu yang indah di telinga istri, kemudian mohon maaf dia bisa menggunakan tangganya," lanjut Buya.
Sebab jika seorang istri mencari kepuasan dengan tangannya sendiri adalah dosa. Akan tetapi sang suami dengan mukadimah, dengan tangan dan sebagainya, maka itu dibolehkan, sehingga istri merasa puas.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)