- istockphoto.com
Dih, Dosa atau Tidak Suami yang Tidak Memuaskan Istrinya di Ranjang? Ini Jawaban Abah Sayf, Ternyata...
tvOnenews.com - Dalam salah satu kajiannya, Abah Sayf menjelaskan hukum suami tidak memuaskan istri di ranjang, apakah termasuk dosa atau tidak.
Simak penjelasan Abah Sayf tentang hukum berhubungan badan antara suami dan istri berikut ini.
Dilansir Selasa (25/4/23) dari tayangan youtube channel Abah Sayf Abu Hanifah dengan judul "Apakah Dosa Suami Tidak Bisa Memuaskan Istrinya ? I Abah Sayf Menjawab" yang diunggah pada 25 Januari 2022.
"Suami tidak bisa memuaskan istri, apakah hukumnya haram?. Mohon penjelasannya Abah," tanya salah seorang jamaah.
Abah Sayf kemudian memberikan penjelasan apakah termasuk dosa atau tidak jika suami tidak memuaskan istri.
"Berkenaan dengan kewajiba seorang suami kepada istri, kewajiban suami kepada istri adalah menafkahi dohir batin. Dohir itu adalah urusan biaya kehidupan rumah tangga, urusan makan, urusan kebutuhan sehari-hari itu dohir wajib dipenuhi oleh seorang suami. Nafkah batin yaitu diantaranya menyenangkan hatinya, menggembirakan, dan juga hubungan suami istri," ujar Abah Sayf.
"Kalo seumpana, seorang suami tidak mampu memberikan nafkah batin, maka seorang istri berhak untuk minta keadilan kepada mahkamah Islam. Keadilan apa? artinya berhak mengajukan cerai kepada mahkamah hukum Islam. Karena kewajibannya tidak bisa terpenuhi," lanjut Abah Sayf menjelaskan.
Menurut Abah Sayf, artinya sah-sah saja istri minta cerai, dan itu bukan sesuatu yang jelek, karena itu haknya perempuan.
"Sang istri boleh meminta cerai karena suami tidak bisa menafkahi lahir dan batin, mungkin karena suaminya terkena penyakit atau apa, maka istri berhak minta cerai. Namun jika istri bersabar di wilayah itu, maka ini kemuliaan pahala besar bagi istri jika dirinya bersabar," terang Abah Sayf.
Abah Sayf juga memberi contoh dalam hal ini, apabila seorang istri mendapatkan suami yang memiliki penyakit, sehingga ia tidak memiliki syahwat, jika istri sabar, maka ia dapat menjadi kekasih Allah SWT oleh karena itu.
"Bagaimana jika seorang istri tidak pernah puas dengan seorang suami? Ditengok dulu, jika memang suaminya dalam kondisi sakit, maka ya tidak terkena dosa. Namun jika suaminya cuek, maka ini ada kedzaliman. Tidak pernah mikir kebahagiaan sang istri," tandas Abah Sayf.
"Mohon maaf ini wilayah kemuliaan, tidak boleh dijadikan guyonan atau bercandan. Rasulullah SAW mengingatkan, jika engkau harus bercumbu melakukan hubungan suami istri dengan pasanganmu jangan kau jadikan pasanganmu seperti baju bekas, yang jika sudah selesai kau pakai maka bisa kau taruh, namun jika kau butuh, lalu kau ambil lagi. Bukan seperti itu, harus ada mukadimah, harus ada dialog keindahan mungkin puisi dibacakan," terang Abah Sayf.
"Jangan sampai engkau mendatangi pasanganmu mohon maaf, seperti binatang," tegas Abah Sayf.
Menurutnya, terkadang masalah istri bukan hanya itu saja, namun bisa berupa sanjungan, dengan bercumbu, dan melakukan hal-hal wajar, dapat menemukan kepuasan.
Jika dalam hal ini sang istri tidak menemukan kepuasan karena keteledoran suami, maka suami berdosa. Namun jika bukan karena keteledoran suami, misalnya berpenyakit, atau karena suami baru kena phk kerja dan sudah berusaha, maka tidak berdosa.
Wallahua'lam bis sawab.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)