- pexels
Makna Dzikir Menurut Prof Quraish Shihab
Jakarta, tvOnenews.com – Dzikir adalah salah satu ibadah ringan yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Amalan ini sangat dianjurkan, hal ini karena dengan berdzikir maka setiap muslim akan selalu mengingat Allah SWT.
Terkait dzikir, Prof Quraish Shihab memberikan pandangannya tersendiri. Ia menyebut bahwa dzikir memiliki pasangannya yakni berpikir.
“Kita dianjurkan dzikir. Dan kalau dzikir itu gandengannya pikir. Dua hal ini dzikir dalam bentuk tafakkur atau dzikir dalam bentuk tadzakkur itu mudah sekali (dilakukan),” jelas Quraish Shihab.
Namun menurut Prof Quraish Shihab, sayangnya tidak banyak orang yang melakukan dzikir dan pikir ini secara benar.
(envato element)
“Jadi dzikir, tadzakkur, itu mudah sekali, bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja tapi kita sering mengabaikannya. Tafakkur juga begitu, mudah sekali, bisa dilakukan kapan dan dimana saja,” ungkap Prof Quraish Shihab.
Dalam mendeskripsikan mengenai pentingnya berdzikir, Prof Quraish Shihab juga mengutip suatu hadits Qudsi.
Hadist tersebut menjelaskan bahwa “Siapa yang sibuk berdzikir, sampai dia tidak sempat berdoa maka akan Aku anugerahkan kepadanya lebih baik daripada apa diminta oleh orang-orang yang meminta”.
Meski begitu Prof Quraish Shihab juga mengatakan banyak orang yang salah paham mengenai dzikir atau dzikrullah ini.
(freepik)
“Banyak orang salah paham tentang dzikir atau dzikrullah, dipikirkannya bahwa dzikir itu (hanya) SubhanaAllah, Allhamdulillah iya kan dzikir itu ya? Padahal bukan hanya itu,” jelas Quraish Shihab.
Prof Quraish Shihab mengatakan bahwa dzikrullah berarti mengingat atau menyebut. Namun selama ini ada orang yang mengatakan bahwa dzikrullah seharusnya dibaca sekian kali.
Mengenai hal tersebut, Quraish Shihab mengaku tidak mengetahui jika ada anjuran terkait jumlah pasti dalam berdzikir.
“Saya pernah katakan dan saya ditulis dalam buku tentang dzikir bahwa saya tidak tahu. Saya tidak ingin mempersalahkan, hanya berkata saya tidak tahu, tidak pernah saya menemukan dalam kitab-kitab hadits yang saya pernah baca, atau diajarkan, bahwa Rasul itu berzikir dalam satu tempat lebih dari 100 kali,” jelas Ustaz Quraish Shihab.
“Kita habis sholat kan, (biasanya) SubhanAllah 33, tidak pernah saya tahu. Itu saya pernah melakukan penelitian di 8 kitab hadits tetapi tidak mungkin Rasulullah tidak berdzikir dengan dzikir yang banyak,” tambah Ustaz Quraish Shihab.
(pexels)
Dzikir dapat Dilakukan dengan Berbagai Cara
Dalam penjelasannya, Prof Quraish Shihab mengatakan bahwa dzikir bisa dilakukan dengan menyebut nama Allah, seperti Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim, dan sebagainya. Namun bisa juga dengan mengagumi perbuatan-perbuatan Allah.
“Misalnya memuji ciptaan Allah dengan tujuan mengagumi penciptanya. Selain itu, seseorang juga bisa berdzikir dengan cara mengingat hari-hari Tuhan,” katanya.
Atau misalnya, hari yang membahagiakan atau hari-hari yang menggetarkan hati.
“Anda sehat, Alhamdulillah, mengenang tokoh-tokoh yang baik atau buruk itu dzikrullah selama Anda kaitkan dengan Allah. Jadi banyak sekali, menyebut Rasul, menceritakan tentang Rasul itu dzikrullah. Membaca menyangkut itu, itu dzikrullah,” ungkap Quraish Shihab.
“Jadi saya tidak ingin berkata ketika Al-Qur’an menganjurkan untuk berdzikir, itu (disimpulkan) hanya mengaji, memang itu termasuk dzikir, iya to? (Tapi) segala sesuatu yang terbentang di alam raya ini itu dapat dijadikan jangkar untuk Anda berdzikir,” tambah Profesor Quraish Shihab. (Lsn/put)