- pexels
Ustaz Abdul Somad Berikan Cara Agar Tetap Istiqomah Usai Ramadhan Pergi
Jakarta, tvOnenews.com - Setiap muslim diharapkan dapat menjaga istiqomahnya dalam beribadah kepada Allah meski bulan Ramadhan selesai.
Ustaz Abdul Somad (UAS) bahkan mengatakan bahwa jika kita dapat menjaga istiqomah kita, maka penyakit mengerikan akan hilang.
Dua penyakit manusia yang paling mengerikan dikatakan oleh Ustaz Abdul Somad adalah takut dan sedih.
“Pertama terlalu takut dan yang kedua terlalu sedih. Maka janganlah takut dan sedih,” ujar Ustaz Abdul Somad sebagaimana dikutip oleh tvOnenews dari program religi tvOne.
Ilustrasi (Ist)
Apa Itu Istiqomah?
Dalam makna yang luas, istiqomah adalah sebuah sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.
“Perbuatannya namanya Istiqomah, orangnya namanya mustaqim, jalannya adalah ihdinas sirotol mustaqim,” tambah Ustaz Abdul Somad.
Al-Qur'an (pexels)
اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ
Ihdinas-Siraatal-Mustaqiim
“Berikan kami jalan yang istiqomah”
صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ
Siraatal-laziina an'amta 'alaihim
“Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka,”
Siapa mereka yang Allah berikan nikmat?
“Para nabi, orang yang benar, orang yang mati syahid dan orang-orang yang soleh,” jelas Ustaz Abdul Somad.
“Mereka adalah sebaik-baik teman sebaik-baik sahabat sebaik-baik yang akan bersama dengan kita nanti di surga jannatul firdaus insyaAllah,” tambah Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi Orang yang sedang Ibadah (pexels)
Bagaimanakah Cara Menjaga Istiqomah?
Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa dengan menjenguk orang sakit atau mengantarkan jenazah yang meninggal, itu juga dapat menjaga istiqomah.
“Sesungguhnya mengiringi jenazah itu sesungguhnya membuat kita Istiqomah,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Nasihat yang paling dalam adalah ketika melihat jenazah itu datang. Supaya saat melihat jenazah tertanam Istiqomah,” tambah Ustaz Abdul Somad.
Istiqomah itulah yang akan menjadi bekal setiap muslim saat menghadap Allah subhanahu wa ta'ala.
Ilustrasi (Ist)
Menurut Ustaz Abdul Somad, kunci dalam melawan kedua penyakit yang mengerikan itu adalah dengan menjaga istiqomah.
“Orang yang berkata Rabbku Allah semesta, kemudian mereka Istiqomah maka Allah menurunkan malaikat-malaikat itu membisikkan ke hati mereka berkata jangan takut,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Kalau Istiqomah, maka insyaAllah Allah SWT akan turunkan malaikat untuk menenangkan hati,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad kemudian mengatakan bahwa setelah rasa takut tersebut hilang, maka Allah SWT akan memberikan kegembiraan.
“Diberikan kegembiraan dalam hati karena malaikat mengatakan berbahagialah untuk mendapatkan surga yang dijanjikan Allah subhanahu wa ta'ala,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi Orang yang sedang Shalat (freepik)
Ustaz Abdul Somad kemudian menceritakan bahwa dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW sangat menekankan pentingnya istiqomah.
“Nabi didatangi seorang sahabat yang meminta nasihat. Wahai Nabi berikanlah aku nasehat yang kalau aku sudah dapat aku tidak akan minta lagi, tapi nasihat singkat padat,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Kemudian Nabi memberikan nasihat bahwa yang terpenting mintalah agar istiqomah.
“Kata Nabi katakan aku beriman kepada Allah dan kita 17 kali meminta jalan orang yang istiqomah,” ujar Ustaz Abdul Somad.
(pexels)
Bagaimana Allah Membimbing Kita Supaya Istiqomah?
Kata Ustaz Abdul Somad, salah satu cara Allah membimbing hambaNya untuk istiqomah adalah dengan memerintahkan berpuasa 6 hari di bulan Syawal setelah bulan Ramadhan.
“Diberikan motivasi bahwa kamu dapat pahala seperti puasa setahun jika puasa setelah Ramadhan puasa 6 hari di bulan Syawal,” kata Ustaz Abdul Somad.
Kemudian Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa disebut sebagai puasa setahun karena itu berdasarkan hitungan matematika.
“Secara matematik memang 360. Jadi puasa Ramadhan 30 hari ditambah 6 maka total kan 36,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi Puasa (ant)
Kemudian karena setiap 1 hari berpuasa dikatakan mendapatkan 10 kebaikan. Maka jika dikalikan maka total puasa 30 hari di bulan Ramadhan dan 6 hari di bulan Syawal adalah 360 hari.
“1 Tahun berapa hari 360. Satu harinya dibalas 10. Itu kalau hitung-hitungan matematika. Namun sesungguhnya ada hikmah di balik itu semua,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa hikmah dari motivasi itu adalah agar kita tidak kebablasan.
“Allah ingin ajarkan supaya kita jangan kebablasan. Maka semua tujuannya supaya kita tetap mengingat momen-momen Ramadhan,” kata Ustaz Abdul Somad.
Diharapkan setelah Ramadhan, setiap muslim tetap dapat terbiasa di sepertiga malam untuk shalat tahajud.
“Terbiasa bangun tengah malam, maka akan biasa ibadah di ⅓ malam. Lawan rasa kantukmu untuk tahajud,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Ilustrasi Tahajud (pixabay)
Setelah bulan Ramadhan, diharapkan setiap muslim akan melanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal.
“Lalu dilanjutkan dengan puasa senin kamis, dilanjutkan lagi dengan puasa Nabi Daud, puasa yang paling disukai Allah SWT,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Jika tidak sanggup puasa Nabi Daud, minimal delapan hari yakni puasa senin kamis,” kata Ustaz Abdul Somad.
Kemudian jika tidak sanggup juga, diharapkan menjalankan puasa tiga hari setiap bulan yakni puasa ayyamul bidh.
“Ini untuk melatih kita supaya istiqomah,” kata Ustaz Abdul Somad.
Wallahua’lam
(put)