- istockphoto.com
Hukum Merebut Istri Pria Lain lalu Menikahinya Menurut Alwi bin Ali Alhabsyi, Ternyata...
tvOnenews.com - Dalam sebuah kajian, dijelaskan bagaimana hukum merebut istri pria lain lalu menikahinya menurut Alwi bin Ali Alhabsyi.
Dilansir Jumat (12/05/23) dari tayangan youtube channel Alwi Bin Ali Alhabsyi Media dengan judul "Merebut Istri Orang Lalu Menikahinya", yang diunggah 9 Juli 2022.
Disclaimer: Artikel ini disajikan dalam bentuk informasi dan edukasi yang normatif dan diprioritaskan untuk mereka, pasangan yang sudah menikah.
"Bagaimana jika ada orang ketiga yang masuk kedalam rumah tangga, sehingga orang tersebut merusak hubungan rumah tangga suami istri tersebut?," tanya salah seorang jamaah.
Alwi Bin Ali Alhabsyi kemudian menjawab hukum merebut pria lain kemudian menikahinya menurut pandangan Islam.
Menurut Alwi, yang awalnya rumah tangga harmonis, dirajut secara sederhana kemudian diberikan ujian dari Allah SWT dengan hadirnya seseorang sehingga memporak-porandakan rumah tangganya.
"Jawaban yang sementara bisa kami berikan adalah, selama kita bertaubat kepada Allah SWT dan kembali ke jalan Allah, maka tidak ada pintu yang tertutup buat kita sebagai seorang hamba," papar Alwi Bin Ali Alhabsyi.
Menurutnya, tidak ada hamba yang tidak memiliki kesalahan baik kepada Allah maupun sesama manusia.
Setiap hamba tentunya yang datang kepada Allah dengan bertaubat, apabila itu datang dengan hak manusia atau menyesal dengan perbuatan dosa, dan tidak melakukannya lagi, maka dia minta maaf atas perlakuannya.
"Kalo dia tidak ingin memberikan maaf bagaimana, maka Allah tidak akan menghukum, namun kelak di akhirat Allah SWT akan memberikan sebuah pertimbangan hisab sehingga hamba tadi tidak mungkin dimasukkan ke dalam surga sebelum dia menyelesaikan perkara antara hak yang satu dengan yang lain," ujar Alwi Bin Ali Alhabsyi.
Menurut Alwi Bin Ali Alhabsyi alangkah baiknya di dunia yang berlaku dosa meminta maaf dan satunya lagi memaafkan, berpelukan, berjabat tangan, hingga akhirnya masalah selesai.
Hadist Rasulullah SAW:
كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ (رواه الترميذي)
Artinya: Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat (HR. At-Tirmidzi).
Mereka yang baik adalah mereka yang kembali ke jalan Allah dan tidak melukai hak seseorang.
Karena ada seseorang yang menikahi seseorang wanita bukan karena tujuan ibadah melainkan dengan tujuan ingin merusak atau menyakiti sang istri.
Atau bahkan dengan tujuan karena sang istri merupakan seorang yang kaya raya, dan ia ingin meraup hartanya.
Setelah mendapatkan hartanya, lalu ia memporak-porandakan rumah tangganya, bahkan dijatuhkan reputasinya dan dirusak kehormatannya.
Waallu’alam Bishawab.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)