Ustaz Adi Hidayat (UAH), Pendakwah.
Sumber :
  • kolase tvOnenews

Rahasia Shalat Tahajud: Ustaz Adi Hidayat Beberkan Salah Satu Keutamaannya Adalah Perlindungan Allah SWT dalam Segala Situasi

Rabu, 24 Mei 2023 - 02:37 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menyarankan kepada setiap muslim untuk merutinkan amalan shalat tahajud. Hal ini karena ternyata keutamaan shalat tahajud begitu dahsyat.

Lantas, apa saja keutamaan dahsyat yang diterima oleh orang-orang yang rutin shalat tahajud?

Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya yang dilansir oleh tvOnenews.com dari kanal YouTube Audio Dakwah menjelaskan beberapa keutamaan dari shalat tahajud.

"Pernah ada salah seorang alim zaman dulu melakukan perjalanan," kata Ustaz Adi Hidayat.

Orang tersebut harus menempuh perjalanan yang melewati sebuah hutan.

"Di tengah jalan, masuk ke dekat hutan," kisahnya.

Hingga tibalah waktu malam hari dan ternyata orang alim itu punya kebiasaan untuk mengerjakan tahajud dalam keadaan apapun.

Sudah malam gelap, muncul waktu kebiasaan dia untuk tahajud, itu enggak ditinggalkan," tutur Ustaz Adi Hidayat.

Karena tidak ingin disebut sebagai orang yang rajin ibadah, ia pun memutuskan untuk berpisah dari rombongannya dan pergi ke suatu tempat untuk shalat tahajud.

"Dia berpisah dari rombongan, masuk ke satu tempat tidak ingin diketahui teman-temannya, tidak ingin disebut sebagai orang alim, sholeh, rajin ibadah," kata Ustaz Adi Hidayat.

Kemudian ia melaksanakan shalat tahajud di tempat itu.

Saat memulai tahajud, bertakbir, lompatlah seekor harimau mengerikan ke hadapannya dan siap menerkam dirinya.

Bukannya lari terbirit-birit, ia hanya tetap berdiam di tempatnya dengan tekad ingin mendirikan tahajud.

"Apa yang dilakukan orang ini, MasyaAllah perhatikan bagaimana penjagaan Allah SWT, dia tidak menghindar, tidak bergerak, hanya mengucapkan kalimat yang begitu indah," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Ia hanya menyampaikan sebuah kalimat pendek namun tegas kepada harimau itu.

"Hey makhluk Allah, dia tidak menyebutkan hey harimau tapi dia lekatkan harimau itu kepada pemiliknya," kata Ustaz Adi Hidayat.

"Hey makhluk Allah, jika saya memang rezeki yang Allah tetapkan untukmu saat ini maka silahkan saya ridho dengan ketentuan Allah, silahkan makan saya senyaman-mu, tapi kalau saya bukan rezeki yang Allah tetapkan untuk kamu maka jangan coba-coba engkau ganggu ibadah saya,” lanjut Ustaz Adi Hidayat.

Menariknya, ia tak meminta harimau itu untuk tidak menerkam tetapi untuk tidak mengganggu tahajudnya.

"Bukan jangan terkam saya, jangan ganggu ibadah saya atau saya mohonkan kepada Allah saat ini untuk menghancurkan engkau sekarang juga,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Secara mengejutkan, harimau itu lantas melompat pergi meninggalkannya dan orang itupun langsung mengerjakan shalat tahajud.

Dari sini Ustaz Adi Hidayat memberi pesan bahwa jika sudah membangun kedekatan dengan Allah, maka tidak ada lagi hal yang perlu ditakuti di dunia ini.

"Ketika anda membangun kedekatan dengan Allah SWT, maka dalam setiap aktivitas yang anda jalani maka akan selalu terhubung dengan hukum Allah," pesan Ustaz Adi Hidayat.

"Enggak ada segala hal yang bisa membuat kita lemah kalau sudah berhadapan dengan hukum Allah," lanjut Ustaz Adi Hidyat.

Begitu pula yang terjadi pada Nabi Muhammad saat diancam nyawanya dengan dihunus pedang.

 "Nabi pernah dihunuskan pedang, langsung itu sedangkan beliau dalam keadaan tangan kosong dihunus pedang," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Ditanya siapa yang dapat menolong saat itu, Nabi menjawab Allah yang akan menolong.

"Jatuh pedang itu, diambil oleh Nabi dibalikkan, siapa yang akan menolong kamu saat ini," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

"Jadi kalau anda terbiasa mendekat kepada Allah, maka anda tidak akan pernah hadir ketakutan selain kepada Allah dan hukum-hukum-Nya, mustahil," sambungnya.

Maka Ustaz Adi Hidayat menyarankan untuk selalu merutinkan tahajud dan jangan ditinggalkan karena memiliki keutamaan yang sangat dahsyat.

"Saya sarankan biasakan tahajud, jangan tinggalkan," pesan Ustaz Adi Hidayat.

"Tahajud itu luar biasa, di antara manfaatnya adalah menghadirkan perlindungan Allah SWT kepada pelakunya dalam segala situasi, dari semua marabahaya," lanjutnya.

Arti Shalat Tahajud

Shalat tahajud dalam istilah fiqih, adalah shalat sunnah malam hari yang dilakukan setelah tidur. Sementara dari segi bahasa, tahajud berarti berupaya melawan atau meninggalkan tidur. 

Hukum dari shalat tahajud adalah sunnah muakkad dan didirikan pada sepertiga malam setelah terjaga dari tidur.

Hukum sunnah dari shalat tahajud itu berdasarkan ijma' ulama. Namun, kesunahannya bersifat muakkad atau sangat kuat karena selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW (Al-Bakri bin as-Sayyid Muhammad Syattha ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatuth Thâlibîn, I: 267; Muhammad as-Syirbini al-Khatib, al-Iqnâ’ fî Halli Alfazhi Abî Syujâ’, I: 116), dikutip dari NU online.

Keutamaan Shalat Tahajud

Shalat tahajud sangatlah dianjurkan, keutamaan dari shalat ini disebutkan dalam Al-Qur’an maupun hadits. 

Berikut surat dalam Al-Qur'an dan hadits yang menjelaskan mengenai keutamaan dari shalat tahajud.

Surat al-Isra ayat 79

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Artinya

"Dan dari sebagian malam shalat tahajudlah kamu (Muhammad ﷺ) dengan membaca Al-Qur’an (di dalamnya) sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu menempatkanmu pada tempat yang terpuji" (QS al-Isra: 79). 

Hadits HR Muslim

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَرْفَعُهُ. قَالَ: سُئِلَ أَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وأَيُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ فَقَالَ: أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِيْ جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللهِ الْمُحَرَّمِ . (رواه مسلم)   

Artinya:

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dan ia marfu’kan kepada Nabi Muhammad ﷺ, ia berkata: ‘Nabi ﷺ ditanya shalat apa yang paling utama setelah shalat Maktubah dan puasa apa yang paling utama setelah puasa bulan Ramadhan?’ Lalu Nabi ﷺ menjawab: ‘Shalat paling utama setelah shalat Maktubah adalah shalat di tengah malam dan puasa paling utama setelah puasa bulan Ramadhan adalah puasa bulan Allah, Muharram’,” (HR Muslim).

Hadits HR Hakim 

   عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ. وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ. رواه الحاكم وقال: هذا حديث صحيح على شرط البخاري)  

Artinya:

“Diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahili ra, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda: ‘Kalian lakukanlah terus qiyâmyul lail (dengan melakukan shalat Tahajud), karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Qiyâmul lail (dengan melakukan shalat Tahajud) merupakan ibadah kalian kepada Tuhan kalian, melebur berbagai kesalahan dan mencegah dari dosa’,” (HR al-Hakim dan ia berkata, “Ini adalah hadits shahih sesuai syarat al-Bukhari).  

Jumlah Rakaat Shalat Tahajud

Jumlah rakaat dari shalat tahajud tak berbatas, namun minimal dilakukan sebanyak 2 rakaat.

Sementara, bacaan surat yang dianjurkan setelah al-Fatihah tak ada ketentuannya. Semua surat dalam Al-Qur'an baik panjang maupun pendek dianjurkan untuk dibaca.

Namun Al-Habib Abdullah Al-Haddad, seorang ulama dalam bidang fiqih menjelaskan bahwa hendaknya yang dibaca adalah Al-Qur’an mulai awal dan seterusnya, sehingga tiap bulan, tiap 40 hari, atau jangka waktu yang lebih banyak atau sedikit dari waktu tersebut orang dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam shalat Tahajud, sesuai kadar kesemangatannya. 

Niat Shalat Tahajud

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

"Ushallii sunnatan tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'alla".

Niat tersebut memiliki arti sebagai berikut, "Aku menyengaja sholat sunah tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala."

Doa Setelah Shalat Tahajud

Setelah shalat tahajud, dianjurkan membaca sebuah doa. 

Berdoa di tengah malam merupakan hal yang sangat baik, karena dilakukan dalam suasana hening. Sehingga memudahkan konsentrasi agar dapat beribadah dengan khusyuk.

Di samping itu, seseorang dianjurkan melakukan sholat malam (tahajud). Melalui shalat tahajud ini, seseorang bisa lebih tenang dalam mengerjakan shalat, yang kemudian diteruskan dengan dzikir dan doa.

Mengenai doa yang harus dibaca setelah sholat tahajud, sebenarnya tidak ada ketentuan yang pasti. Doa pada dasarnya merupakan sebuah permintaan manusia kepada Tuhan.

Namun diriwayatkan ada doa yang selalu menyertai shalat tahajud Rasulullah SAW.

Doa Rasulullah SAW ini diriwayatkan Bukhari dan Muslim dan juga dicantumkan Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar.

Doa ini berisi pujian, pengakuan, dan sekaligus permohonan ampunan. Adapun doanya adalah sebagai berikut:

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ 

Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ‘atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh. 

Artinya:

“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Sebenarnya yang paling mengerti keinginan seseorang adalah diri orang tersebut. Itu juga yang mestinya dipanjatkan dalam berdoa.

Tuhan memiliki sifat Maha Mengetahui segalanya. Termasuk bahasa semua makhlukNya. Bahkan yang tersimpan di dalam lubuk hati seseorang sekalipun, Tuhan mengetahuinya.

Jadi tidaklah perlu berkecil hati manakala tidak bisa berdoa dengan menggunakan Bahasa Arab. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam berdoa, yaitu menjaga sikap khusyu dan tawadhu, serta penuh keyakinan. (far/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:04
03:41
21:38
05:31
10:05
03:24
Viral