- YouTube
Sudah Tahu? Dua Jenis Iri yang Diperbolehkan Kata Ustaz Adi Hidayat, Ada yang Justru Diharuskan
tvOnenews.com - Ternyata ada jenis iri yang diperbolehkan di dalam Islam menurut Ustaz Adi Hidayat.
Iri termasuk penyakit hati yang harus dihindari oleh manusia karena bisa merusak secara lahir dan batin.
Oleh sebab itu, Islam melarang sifat iri dengki karena tak memiliki manfaat bagi kehidupan.
Tapi justru ada jenis iri yang memiliki manfaat dan diperbolehkan di dalam Islam.
https://youtu.be/yNKvkPJl-tg
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Daily Fiqh, berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang dua jenis iri yang diperbolehkan.
"Jadi, ada iri yang diperbolehkan," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, di dalam Islam sifat iri itu dibagi menjadi 4 jenis atau tingkatan.
"Iri itu dibagi empat bagian," kata Ustaz Adi Hidayat.
Namun tidak keempatnya menjadi hal yang buruk, karena ada bagian dari iri yang justru bagus.
"Kalau antum di level ketiga dan keempat itu bagus, yang keempat diharuskan, yang kedua dihindari, yang pertama dijauhi," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Apa saja 4 bagian iri dalam Islam seperti yang dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat?
"Satu, ada yang disebut dengan iri yang nyata, itu betul-betul penyakit," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Pada tingkatan pertama ini, rasa iri ditunjukkan dengan perasaan tak senang jika orang lain senang, dan bahagia jika orang lain mendapat musibah.
"Ada orang-orang yang kalau antum gembira dia sedihnya luar biasa, tapi kalau antum kena musibah dia merayakan," kata Ustaz Adi Hidayat.
Ada tetangga beli mobil baru, lantas dia merasa tidak senang dan malah memasang status yang menyinggung tetangganya.
Di urutan berikutnya, menurut Ustaz Adi Hidayat iri tingkat ini walau tidak berharap yang buruk terhadap orang tersebut, tetap tak diperbolehkan.
"Yang kedua, hanya ingin sekedar mengambil apa yang ada pada orang lain walaupun tidak niat keburukan kepada orang lain," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Kayaknya ada perasaan yang enggak enak kalau dia punya, saya enggak punya," lanjutnya.
Jangan berangan-angan untuk mendapatkan keistimewaan yang Allah berikan kepada orang lain walau tidak mendoakan keburukan.
"Nomor tiga, ini adalah bagian dari iri yang diperbolehkan," kata Ustaz Adi Hidayat.
Tingkatan ketiga ini diperbolehkan karena bisa membuat diri menjadi lebih baik.
"Rasulullah SAW pernah menyampaikan, ada dua hal yang diperkenankan untuk menginginkan itu kalau melekat pada orang lain," jelasnya.
"Yang pertama adalah seseorang yang dianugerahi oleh Allah Al Quran, dalam riwayat lain ketaatan, rajin ibadah, baca Al Quran," sambungnya.
Misalnya ada orang yang rajin sholat, baca Al Quran siang malam, rajin puasa padahal usianya masih muda, sementara diri sendiri sudah usia dewasa tapi masih belum lancar ibadahnya.
"Nah kalau anda lihat orang ini anda boleh iri," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Selain dalam perkara ibadah, perkara iri yang diperbolehkan dalam Islam menurut Ustaz Adi Hidayat adalah terkait sedekah.
"Yang kedua adalah orang yang dititipkan oleh Allah harta yang melimpah dan dia sibuk dengan berinfaq," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Iri yang demikian diperbolehkan asalkan tidak menambahkan keburukan setelahnya.
Misalnya ingin rajin ibadah seperti si A, maka jangan menambahkan doa dan harapan agar si A menjadi tak rajin ibadah lagi.
Harus berhati-hati di sini karena sering muncul bisikan setan agar berharap orang lain menurun kualitas ibadahnya.
"Yang keempat, iri hati untuk berlomba meningkatkan kebaikan," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Jika tingkatan ketiga baru ada keinginan, maka yang di tingkat keempat ini sudah ada tindakan nyata untuk meningkatkan ibadah.
Wallahua'lam.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini