Ka'bah yang Berada di Mekkah, Arab Saudi.
Sumber :
  • ANTARA

Sejarah Ka’bah: Benarkah Sejak Zaman Nabi Ibrahim AS? MasyaAllah Ustaz Adi Hidayat Sebut Sudah Ada Sebelum Manusia Diturunkan

Senin, 5 Juni 2023 - 13:40 WIB

p>Jakarta, tvOnenews.com - Ka’bah adalah kiblat dari umat Islam yang bangunannya berbentuk kubus dan berdiri di Kota Mekkah, Arab Saudi. Nabi Ibrahim AS adalah utusan Allah yang pertama kali melakukan rehabilitasi terhadap Ka'bah.

Namun Kapankah Ka’bah pertama kali ada? 

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Ka’bah sudah ada sebelum manusia diturunkan. Namun pertama kali Ka’bah direhabilitasi pada zaman Nabi Ibrahim AS dengan dibantu oleh Nabi Ismail AS. 

“Ka’bah itu sudah lebih dulu ada dibandingkan umat manusia yang turun berdasarkan keterangan di surah al Imran qur’an surah ketiga ayat 95–97,” ujar Ustaz Adi Hidayat, sebagaimana dikutip oleh tvOnenews.com melalui kanal YouTube Ceramah Pendek pada Senin (5/6/2023).


Ilustrasi Ka'bah (ant)

“Sungguh rumah-rumah pertama yang dibangunkan untuk manusia, bukan manusia yang bangun, namun di zaman nabi nuh terjadi banjir besar tersapu bagian atas ka’bah, tersisa pondasinya,” tambah Ustaz Adi Hidayat.

Berikut Isi Lengkap dari Surah Al Imran Ayat 95-97 yang dibacakan oleh Ustaz Adi Hidayat tersebut.

Al Imran Ayat 95

قُلْ صَدَقَ اللَّهُ ۗ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿ ٩٥﴾

Artinya:

Katakanlah: "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.


Ilustrasi Al-Qur'an (pixabay)

Al Imran Ayat 96  

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ ﴿ ٩٦﴾

Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

Al Imran Ayat 97

 فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ ﴿ ٩٧﴾

Artinya:

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Kemudian Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa jarak antara zaman Nabi Adam hingga Nabi Nuh adalah waktu yang sangat jauh.

“Kalau dari Nabi Nuh ke Nabi Adam tidak mudah, ada sekitar 5 generasi, setiap generasi bisa ribuan tahun, hancur tersisa pondasi setelah banjir di zaman Nabi Nuh,” ujar Ustaz Adi Hidayat.


Ilustrasi Ka'bah (ant)

Hingga kemudian pada zaman Nabi Ibrahim turunlah perintah Allah SWT untuk meninggikan pondasi Ka’bah.

“Zaman Nabi Ibrahim AS diperintahkan beliau dengan dibantu putranya Ismail AS untuk meninggikan kembali pondasi bangunan Ka’bah, muncullah Al Baqarah ayat 127,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Isi Lengkap Surah Al Baqarah Ayat 127

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Artinya: 

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".


Ilustrasi Jermaah Haji yang Mencium Ka'bah (Twitter/HaramainInfo)

Maka berdasarkan ayat tersebut, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim bukan membangun namun meninggikan Ka’bah.

“Jadi bukan membangun, tapi meninggikan pondasi ka’bah yang runtuh,” tegas Ustaz Adi Hidayat.

Tempat dimana Nabi Ibrahim menapakkan kakinya saat meninggikan Ka’bah disebut dengan maqam, sementara batu-batu yang disusun oleh Nabi Ismail disebut dengan hijir Ismail.

“Ibrahim AS ketika mulai melangkah menapakkan kakinya untuk membangun, maka tapak kaki pertamanya disebut maqam sampai saat ini masih ada maqam-nya,” kata Ustaz Adi Hidayat.

“Kemudian anaknya mendekat membantu bawa batu, batu disebut hajar, jika sudah disusun disebut dengan hijir. Maka sampai saat ini ada bagian disebut hijir Ismail,” tambah Ustaz Adi Hidayat.

Adapun bahan bangunan Ka’bah pada saat itu didatangkan dari lima gunung, yaitu gunung Thursina atau gunung Sinai, hurzita, Libnan, Judi dan gunung Nur, dikutip dari NU Online.

Proses akhir dari pembangunan Ka’bah ditandai dengan peletakan Hajar Aswad di pojok tenggara Ka’bah. 

Wallahua’lam 

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:54
07:23
04:18
05:59
01:56
05:46
Viral