- ANTARA
Kisah Jemaah Haji: Mimpi dan Harapan Menuju Baitullah dalam Setiap Adonan Kue
Mereka tidak mampu menahan rasa gembira, hingga dua matanya berjelaga butiran air mata.
Diiringi keluarga dekat, Suhriah Mato mengucapkan salam kepada tetangga dan keluarga lain yang mengantar sampai ke luar kampung. Peristiwa serupa juga dirasakan Nur A Mato (71), Adik dari Suhriah.
Kakak beradik ini kemudian diantar keluarga ke Wisma Haji di Kelurahan Tuminting, Kota Manado. Keduanya berpelukan sambil menangis sebagai tanda syukur diberi kesempatan oleh Allah umur panjang.
"Kami berdua selalu berdoa agar diberi kesempatan bisa ke Tanah Suci dan akhirnya dikabulkan. Alhamdulillah," kata Nur.
Di asrama haji, keduanya meminta tinggal satu kamar di lantai satu khusus para lansia yang berusia di atas 60 tahun.
Selagi duduk santai di kamar, Suhriah dan Nur sedikit mengisahkan perjalanan mereka sehingga bisa diundang Allah ke tanah suci.
Saling bergantian mereka menceritakan aktivitas mereka. Beberapa kali, linangan air matanya tak terbendung.
Ilustrasi Jemaah Calon Haji saat Akan Menaiki Pesawat (ant)
Sesuai jadwal, keduanya masuk dalam kloter 17 dari Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Mereka akan bergabung dengan jamaah calon haji lain dari Sulawesi Utara.
Keduanya berharap dapat memperoleh pengalaman spiritual yang mendalam dan memperkuat iman mereka saat di Tanah Suci.