- YouTube dan pexels
Larangan Potong Kuku dan Rambut Berlaku untuk Hewan Kurban atau Orangnya? Kata Ustaz Adi Hidayat Ternyata...
tvOnenews.com - Terdapat sebuah larangan yang sifatnya sunnah untuk sementara tak memotong kuku dan rambut bagi siapa pun yang akan berkurban.
Larangan potong kuku dan rambut ini berlaku mulai 1 Dzulhijjah hingga tanggal 10 nanti.
Namun, larangan ini berlaku untuk siapa, apakah yang dimaksud tak boleh potong kuku dan rambut adalah hewan kurbannya atau orangnya?
Agar tidak keliru, Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan soal larangan potong kuku dan rambut bagi yang akan berkurban.
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, berikut penjelasan tentang larangan pada bulan Dzulhijjah.
Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa di dalam bulan Dzulhijjah ada larangan yang sifatnya sunnah bagi orang-orang yang akan berkurban Idul Adha ini.
"Sunnah hukumnya, bukan sifatnya haram tapi sunnah, larangannya sunnah," kata Ustaz Adi Hidayat.
Apa isi larangan tersebut?
"Siapa pun muslim beriman yang sudah memasuki 10 Dzulhijjah sedangkan orang itu ingin berkurban, dilarang untuk mencukur atau memotong semua rambut yang melekat pada tubuhnya atau kuku yang melekat di jemarinya," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Larangan ini berlaku untuk mereka yang sudah siap hewan kurbannya, bukan yang masih ada keinginan tapi belum ada atau belum membeli hewannya.
"Ada larangan dari Nabi SAW yang sifatnya sunnah bagi setiap yang akan berkurban, yang sudah siap hewannya," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Namun, siapa yang tak boleh dicukur rambut dan kukunya, apakah orang yang akan berkurban atau hewannya yang dilarang?
Untuk menjelaskan hal ini, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan sebuah kisah.
"Jadi ada yang bernama Hasan dengan teman-temannya itu sedang berada di kamar mandi umum bareng-bareng menjelang Idul Adha," kisah Ustaz Adi Hidayat.
Di antara mereka pada saat itu ada yang mencukur rambut yang melekat di tubuhnya dan dilihat oleh teman-temannya.
Padahal orang yang bercukur itu akan berkurban Idul Adha ini.
Kemudian orang-orang di pemandian tadi mendatangi orang yang meriwayatkan hadis tentang larangan potong kuku dan rambut jelang Idul Adha.
Mereka ingin memastikan, makna larangan potong kuku dan rambut itu untuk orangnya atau hewan kurbannya.
Ternyata setelah dicari tahu, diketahui bahwa larangan ini berlaku untuk orangnya.
"Jadi ini konfirmasi yang dimaksudkan, jangan dulu potong kuku atau mencukur rambut yang melekat di tubuh pelaku kurban, orangnya bukan hewannya," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Walaupun dalam konteks ini juga menghormati yang memahami pada hewannya," lanjutnya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, ada hikmah dari larangan potong kuku dan rambut bagi yang akan berkurban.
"Hikmahnya, supaya yang berkurban itu sama-sama nilainya disamakan dengan orang yang sedang menggunakan pakaian ihram dalam wukuf di Arafah," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Maka yang berlaku bagi yang haji di sana, esensinya bisa didapatkan oleh orang yang ada di sini tidak berhaji," sambungnya.
Nabi memahami bahwa tidak semua umatnya bisa berhaji.
"Maka lakukan amalan yang esensinya sama seperti orang yang wukuf, kalau di sana pakai pakaian ihram, di sini kurban," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Diharapkan yang berkurban atau wukuf sama-sama mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.
Wallahu'alam.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini