- Tangkapan Layar
Benarkah Gaji Karyawan Bank Syari'ah Bebas dari Riba? Ini Jawaban Buya Yahya
tvOnenews.com - Dalam Agama Islam, riba merupakan salah satu perbuatan yang harus segera di tinggalkan dan juga di jauhi, karena merupakan perbuatan yang dosa dan juga dapat merusak.
Setiap umat muslim sangat dianjurkan untuk menjauhi perbuatan riba, lantaran dalam hadits dikatakan kalau dosa dari perbuatan riba sangat mengerikan serta memiliki 72 pintu mulai dari dosa yang teringat sama seperti dosa berzina dengan ibu kandung sendiri.
Maka dari itu, hal tersebut tentunya membuat para pegawai bank konvensional menjadi khawatir dengan pekerjaan mereka saat ini karena erat kaitannya dengan dosa riba.
Namun di era modern sekarang dengan segala perkembangan ekonomi yang semakin pesat, sudah sangat sulit sekali untuk menghindari transaksi riba menggunakan bank.
Meski saat ini ada juga bank berbasis syariah, namun kerap kali muncul sebuah pertanyaan apakah gaji karyawan bank syariah sudah pasti bebas riba atau belum?
Terkait hal tersebut, salah satu pendakwah, Buya Yahya dalam sebuah kesempatan saat sedang mengisi kajian islami menerangkan tentang hal tersebut.
Dilansir dari tayang yang diunggah di kanal Youtube milk Al Bahjah Tv, Buya Yahya menjelaskan perihal riba dan gaji karyawan bank syariah.
Pada kesempatan tersebut, Buya Yahya menerangkan terlebih dahulu soal bank syariah, yang dimana menurut beliau kemunculan bank syariah ini untuk menghindari transaksi riba.
"Bank syariah adalah upaya dari hamba yang beriman untuk mengeluarkan orang dari riba, namanya juga bank syariah tentunya untuk menghindar dari riba," terang Buya Yahya.
Meski dalam praktiknya bank syariah masih memiliki banyak kekurangan dalam segi pengelolaan dibanding bank konvensional, namun Buya Yahya mengatakan bukan berarti kita harus meninggalkan bank syariah.
"Kalau masih ada sisa-sisa riba dan sebagainya, bank syariah seperti bayi yang kita nanti kehadirannya, tak tahunya lahir bank syariah tapi cacat, kita bunuh? ya enggak dong,"" ujar Buya Yahya.
Hal yang tepat menurut Buya Yahya adalah tetap ikut membangun dan memperbaiki bank syariah agar bisa menciptakan sebuah sistem yang semakin sempurna.
"Justru yuk kita sempurnakan, kenapa susah berkembang karena umat yang beriman tidak menitipkan uangnya di bank syariah sehingga enggak cepat gede," papar Buya Yahya.
"Kalau ada kekurangan transaksinya itu tugas para ulama, dan hendaknya yang mengurus bank syariah konsultasi dengan para ulama," ujarnya lagi.
Maka kemudian umat Islam, jangan lantas menyebut bank syariah sama seperti bank konvensional karena memang saat ini masih terus dalam proses perbaikan.
"Dan jangan sekali-kali berkata bahwa bank syariah sama seperti bank konvensional. Kalau ada kekurangan tentu ada kekurangan tapi secara umum bank syariah sudah berupaya mensyariatkan transaksi-transaksi," terang Buya Yahya.
LAlu terkait soal apakah gaji karyawan dari bank syariah itu halal atau haram, Buya Yahya menjelaskan kalau gaji seorang karyawan bank syariah adalah halal.
"Gaji anda adalah halal dan enggak usah khawatir, harus yakin bahwa itu adalah perjuangan," tegas Buya Yahya.
Namun menurut Buya Yahya ada satu hal yang perlu dibenahi yaitu dari sisi perekrutan karyawan bank syariah.
"Karyawannya alumni konvensional sehingga ditempatkan di tempat yang syari tapi ia tidak punya pengalaman ilmu syariat, akhirnya bahasa transaksinya masih bahasa konvensional, akhirnya tetap masuk wilayah haram," tegas Buya Yahya menjelaskan.
Buya Yahya juga berpesan bahwa terlepas dari apapun persoalan bank syariah yang terjadi saat ini, sebagai orang yang beriman tetap harus mendukung perkembangan bank syariah menuju arah yang lebih baik.
(udn/akg)