- ANTARA
Tawaf Wada, Perpisahan dengan Tanah Suci yang Mengharukan
Ia sedih karena khawatir dirinya tidak dapat terjaga di malam hari untuk bermesraan dengan Allah.
Linangan air mata saat tawaf wada merupakan tangisan yang menempatkan ketakutan berpisah dengan Allah Swt.
Dakiri takut saat sekembalinya ke tanah air, dirinya menjadi lalai beribadah kepada Allah Swt.
Ia pun berdoa agar dapat diberikan keistikhamahan dalam beribadah.
Sementara itu, Ibrahim Diha, peserta haji asal Mauritania, juga merasa terharu saat melakukan tawaf wada.
Ada perasaan haru bahwa malam ini menjadi malam terakhir ia dapat merasakan nikmatnya berkumpul bersama sesama Muslim saat mengelilingi Ka'bah sambil merapal doa-doa untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Menangis, bukan berarti bahwa dia kembali menjadi anak-anak yang sering mudah mengeluarkan air mata.
Namun, air mata yang tumpah itu menunjukkan sebuah kedalaman penghayatan saat mengelilingi Baitullah (rumah Allah).
Ada kenikmatan yang bisa dirasakan oleh jiwa ini saat kita berkumpul bersama saudara Muslim melakukan proses ibadah haji.
Bagi Dia, Haji adalah perjalanan spiritual yang membawa seorang Muslim mendekatkan diri kepada Allah.
Melalui setiap tahap ibadah yang dilakukan, seperti tawaf, sai, dan wukuf di Arafah, jamaah haji memusatkan pikiran dan hati mereka hanya pada Allah.
Suasana saat Jemaah Haji di Masjidil Haram (tim tvOnenews/Buz)
Hakikat dan Pahala
Dosen tetap Bidang Agama Islam Universitas Yarsi Andri Gunawan mengatakan secara bahasa, arti Tawaf berarti berkeliling.