- kolase tvOnenews/Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official/Istockphoto
Shalat Malam Ternyata Ada 3 Jenis, Kata Ustaz Adi Hidayat Tahajud Tidak Diikat dengan Tidur
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menjelaskan beberapa jenis-jenis shalat malam.
“Setidaknya terbagi pada 3 bagian,” kata Ustaz Adi Hidayat, dikutip tvOnenews pada Rabu (19/7/2023) dalam ceramahnya yang diunggah oleh kanal YouTube Audio Dakwah.
Dari tiga waktu ini kata Ustaz Adi Hidayat mengakhirkan dan menghasilkan tiga jenis shalat malam.
Ilustrasi. Orang yang sedang Shalat (Istockphoto)
Qiyamul Lail
“Jenis pertama yang dikerjakan tanpa tidur dulu umumnya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Waktunya, kata Ustaz Adi Hidayat adalah mulai setelah shalat isya sampai dengan ke pertengahan malam.
“Atau bahkan terbentang tapi tidak didahului dengan tidur,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Ini yang secara umum disebut dengan Qiyamul Lail secara umum,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Shalat malam ini dikatakan oleh Ustaz Adi Hidayat dapat menjadi alternatif bagi yang merasa lelah dan menduga tak dapat bangun saat sepertiga malam.
“Kesulitan bangun menunaikan tahajud misalnya, maka anda bisa ambil alternatif yang pertama setelah salat isya, Anda shalat sunnah ba’diyah setelah itu tunaikan shalat malam yang ini,” saran dari Ustaz Adi Hidayat.
Shalat qiyamul lail dapat dilakukan sebanyak dua rakaat, empat rakaat atau semampu Anda.
“Ya jadi ini yang dimaksudkan sholat yang Anda tunaikan shalat malam yang jenisnya dilakukan sebelum anda tidur,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Orang sedang Berdoa Usai Shalat Malam (istockphoto.com)
Karena Anda menduga karena sangking lelahnya, Anda belum tentu bisa bangun pada malam harinya.
“Kondisi kedua, bisa jadi anda dalam keadaan memang sedang begadang misalnya, karena kondisi tugas tertentu,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Misal dalam keadaan sedang ada shift kerja yang membuat anda belum tidur mengerjakan sesuatu,” sambung Ustaz Adi Hidayat,
Maka Anda bisa tunaikan salat ini, walaupun misalnya jam dua belas pekerjaan masih dikerjakan. Tapi Anda belum tidur.
“Nah Anda ingin tunaikan salat misalnya, maka shalat Anda statusnya di situ masuk dalam kategori Qiyamul Lail,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Sampai rumah bisa jam setengah dua belas, saya ingin shalat isya sudah, saya pengen salat sebelum tidur.
Maka shalat anda disebut dengan Qiyamul Lail,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Maka situasi begadang Anda menjadi bermanfaat karena ada waktu mendekat kepada Allah SWT.
“Anda ada keperluan, anda tunaikan dalam keadaan anda belum tidur, anda isi dengan tunaikan shalat pada saat itu. Maka kategori yang pertama disebut dengan apa? Qiyamul Lail,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Tidak diawali dengan tidur terlebih dahulu, jelas,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Orang yang sedang Shalat (istockphoto)
Tahajud
Shalat malam yang kedua adalah tahajud yang umumnya dilakukan dua pertengahan malam sampai dengan ke akhirnya.
“Biasanya dikerjakannya jarang jarang, ada yang dibawah tengah malam,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Biasanya, rata rata kata Ustaz Adi Hidayat dilakukan diatas tengah malam lebih dari pukul 12.00 WIB dini hari.
“Setengah dua, setengah tiga, setengah empat mendekat kepada fajar,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Nah aktivitas yang ditunaikan setelah tidur dulu, tidur berbaring dalam bahasa arab disebut dengan hajada,” lanjut Ustaz Adi Hidayat saat menjelaskan.
Kalau Anda berusaha untuk bangkit setelah anda berbaring terlebih dahulu kata Ustaz Adi Hidayat maka tambahkan ‘ta’ di depannya.
“Jika Anda serius ingin mengerjakannya, ditambah dengan Tasydid sebelum huruf akhirnya. Tasydid, syiddah dobel, semangatnya dua kalipat, ada perjuangan untuk bisa mewujudkan itu,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Berubah kalimatnya dari hasaja dan tahajada.
Itulah yang akhirnya memunculkan kata tahajud.
“Usaha untuk bangkit setelah anda berdiri, berbaring dengan serius cara bangkitnya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Malam (pexels)
“Kalau ingin dirubah jadi sifat dan kebiasaan maka rubah kalimat jadi ‘tahajada’ jadi ‘tahajud’,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Kata Ustaz Adi Hidayat, perintah shalat tahajud ini tercantum dalam Al-Qur’an Surah ke-17 ayat 79.
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya:
Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji, (QS: Al Isra Ayat 79).
“Kata Allah diantara sementara malam, ayo berusaha jangan terlalu menikmati tidur dengan selimut yang enak, ayo berusaha untuk bangkit.” jelas Ustadz Adi Hidayat.
Karena ada yang penting pada saat itu ‘fa taḥajjad’.
“Kalau Anda kerjakan, kerjakan, kerjakan sifatnya disebut dengan tahajud.
“Maka munculah kemudian istilah salat tahajud, shalat yang ditunaikan setelah anda tidur, berbaring terlebih dahulu.
“Umumnya dikerjakan lewat dari tengah malam sampai dengan akhirnya.
Ilustrasi Orang sedang Shalat (pexels)
Jadi Tahajud adalah shalat yang berlaku di tiga waktunya, di awal malam silahkan, tengah malam boleh, menjelang akhir malam boleh.
“Dan dia tidak diikat mau dengan tidur mau dengan tidak tidur,” tegas Ustaz Adi Hidayat.
“Awas hati hati ini penting satu, dia tidak tidur dulu, kedua, dia tidur dulu yang ketiga gak ada hubunganya dengan tidur atau tidak tidur dan waktunya dia malam,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Apakah awal malam, tengah malam entah akhir malam, jelas. Toyib,” tegas Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Orang yang sedang Shalat (envato element)
Shalat Witir
Shalat malam yang ketiga kata Ustaz Adi Hidayat adalah shalat witir.
“Yang ketiga disebut dengan witir namanya witir,”
Shalat witir yang ditunaikan pada waktu malam setelah selesai isyanya, selesai sunnahnya.
“Dia bisa ditunaikan sebelum tidur. Makannya nanti ada orang witir sebelum tidur,”
“Pertanyaannya, kapan Nabi mengisyaratkan kita witir sebelum tidur, awas supaya tidak dibenturkan nanti dengan witir yang setelah tidur.
“Tapi ada juga orang witir setelah dia menunaikan shalat, tidur, dari tidur solat dia witir, ada orang sebelum dia tidur dia witir,
“Witir tidak terikat apakah mesti tidur dulu atau tidak tidur dulu.” Tambah Ustadz Adi Hidayat
Boleh dikerjakan diawal malam, tengah malam, atau bahkan sampai dengan akhir ke malamnya, jelas sampai sini.
Wallahua’lam
(mg3)